Ct. 11 Suka, Sayang, Cinta

72 53 22
                                    

     "Tok... Tok... Tok."

       Suara ketukan pelan di pintu kamar Gara ternyata tak cukup membangunkan Gara pagi ini, karena tak mendengar suara dari dalam, Mama mencoba membuka pintu perlahan dan melihat anak bungsu nya masih tergulung selimut dengan senyuman, entah apa yang ada dalam mimpinya, namun sang Mama bahagia melihat anaknya bisa tidur dengan lelap.

     "Gar sudah setengah enam, bangun yuk." mencoba mengelus tangan Gara pelan, seraya membangunkannya.

       Seketika Gara terduduk diam dan kaget mendengar sudah lewat waktu shubuh dan tak mendengar suara adzan karena terlelap dalam mimpi indah malam itu.

     "Astagfirullah." Gara bergegas mengambil handuk yang menggantung tak jauh dari tempat tidurnya lalu pergi mandi, dan sang Mama merapikan kembali tempat tidur Gara.

       Selesai mandi, Gara melihat mamanya sedang membuatkan wedang jahe untuknya. Karena Gara sudah tidak boleh minum kopi capucino favoritenya semenjak terkena diagnosis HIV. Gara kembali ke kamar dan bersiap untuk sholat, karena tidak sempat sholat di masjid.

       Setelahnya Gara mengganti pakaian dan menikmati wedang jahe yang kini menjadi favoritenya, di temani dengan jajanan khas bali, Gara mengambil handphone dan mengecek semua notifikasi yang masuk, namun tidak ada notif dari instagram seperti yang Gara harapkan. Tetapi notif dari mesengger, pesan dari facebook.

Radia :
"Gar, hari ini mama mu jualan? "
Gara :
"Jualan, ada apa?"
Radia :
"Aku kangen jukut buatan mama mu, enak bgt"
Gara :
"Owalah, mau pesen berapa hari ini?"
Radia :
"Belom tau tman" Ku nanti, jam berapa ready nya? "
Gara :
"Ohh, jam 9, nanti saya posting kok"
Radia :
"Saya jarang bka messenger, kalau minta nomor whatsapp mu boleh?"
Gara :
"Oh boleh, 081**********"
Radia :
"Okay makasi, nanti aku chat di whatsapp aja ya"
Gara :
"Iya, silahkan, pesen yang banyak ya"
"Hehehehe"
Radia :
"Kalau pesen orang nya gimana?"
"Hahaha"
Gara :
"Maksud nya pesen mama gua?"
"No.. Wkwkwk"
Radia :
"Ya engga lah, ah Gara gk peka"
"Anyway, km punya pacar gar?"
Gara :
"Hah? Ga peka?" Gara sedikit bingung
"Jomblo, hahahha, kenapa?"
Radia :
" Ahhh yg benar? Masa jomblo?"
"Ada kesempatan dong, kalau aku suka sama kamu? "
"Hahahaha"
Gara :
"Eh udh dlu ya, mau anter mama ke pasar" (anjirr berani amat ni cewek on point) pekik gara dalam hati.
Radia :
"Okayy, hati-hati Gara ganteng"


       Gara hanya tertawa membaca pesan terakhir Radia tanpa membalasnya, bersiap untuk mengantar mama ke pasar. Tidak biasanya ini terjadi, Gara bertemu dengan Ethan di parkiran pasar, ketika Gara memarkirkan sepeda motornya, Ethan menyapa Gara yang tidak jauh dari tempat Ethan berdiri. Sementara Mama Gara sudah memasuki Area Pasar.

     "Wee Gar ... "

     "Ehh Tan, tumben lu?"

     "Hahaha iya nih, mumpung gak ngawas, memek gua minta tolong anterin kepasar."

     "Hahaha tumben rajin, tumben mau bangun selid." ledek Gara

     "Yeahh gimana, kalau gak, entar Memek gua ngomel sepanjang hari." namun dalam hati (sengaja gua yang mau, supaya ketemu elu)

     "Bukan nya lu kebal di omelin? Hahaha."

     "Iya kebal, kalau itu elu yang ngomel." ledek Ethan balik.

     "Hahaha, mana ada gua ngomel"

     "Eh kenapa lu semalam gak balas chat gua?" tanya Ethan heran.

     "Ohh, semalam gua ngantukan, pengen tidur awal" Gara mencoba mencari alasan.

     "Lu masi belom mau cerita nih?" tanya Ethan masi memikirkan kejadian kemarin.

Terbalik "kisah Gara"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang