Cuaca cerah dari Thailand menuju Bali siang itu membuat pesawat yang di tumpangi Pavel tidak mengalami turbulence** sedikit pun. Dan Pavel tiba tepat waktu sesuai dengan perkiraannya, seorang Laki-laki tampak menunggu kedatangan Pavel di pintu area penjemputan.
"Vel.." sapa Laki-laki tersebut ketika melihat Pavel keluar dari pintu menuju terminal penjemputan.
"Hai, sudah lama lu nunggu?" tanya Pavel balik ketika mendekati Laki-laki tersebut.
"Gak juga, lumayan lah. But its okay." senyum Laki-laki tersebut yang kemudian memeluk Pavel dengan akrab.
"Anyway, mau gua antar kemana?" tanya Laki-laki itu saat melepas pelukannya.
"Ke Apartement yang sudah gua pesan, sebab rumah gua belum di bersihin kata Papa gua." jawab Pavel yang terlihat sedikit mengantuk.
"What? Lu gak tinggal sama Papa lu?" tanya Laki-laki itu heran.
"Engga lah, gua mau mandiri, Papa gua sudah cukup tinggal sama Mama and Saudara gua." balas Pavel.
"I see, ya sudah.. Lu tinggal di kosan gua aja dulu sementara." tawar Laki-laki itu.
"Jangan, gak usah! Ngerepotin nanti. Lu kan tau tujuan gua kembali untuk apa!?" Pavel menolak tawaran Laki-laki itu.
"Ya.. Ya... Tau kok gua, yang gua gak tau cuma siapa mantan lu itu, lu gak pernah cerita tentang dia ke gua." ucap Laki-laki tersebut sedikit kepo dan memukul pelan dengan jari terkepal ke lengan Pavel.
"Nanti sekalian aja gua kenalin ke orangnya langsung." senyum Pavel memikirkan Gara.
"Okay.. Okay, yok."
Mereka pun berjalan menuju tempat dimana mobil Laki-laki tersebut di parkirkan, mereka menaruh koper bawaan Pavel kedalam bagasi, dan segera menuju Apartement tempat Pavel menginap selama Villanya di bersihkan.
Sementara itu di rumah Gara.
Gara terbangun dari istirahatnya karena merasa lapar, Gara terduduk dan menghidupkan handphonenya untuk mengecek semua pesan masuk, dan dugaannya benar. Begitu banyak notifikasi masuk dari whatsapp dan instagramnya, alih-alih membuka whatsapp, Gara merasa notifikasi instagramnya lebih penting untuk dilihat saat itu.
Beberapa panggilan tak terjawab pun tertera pada layar percakapannya dengan Pavel, semua pesan Pavel telah terbaca dan segera Gara balas untuk memberitahu bahwa dirinya baik-baik saja, meminta maaf dan berdalih sedang ada kesibukan mendadak, membuat dirinya tak sempat membuka handphone hingga kehabisan baterai.
Setelahnya Gara membuka whatsapp dan mengabarkan keadannya bersama Ethan melalui pesan grup, namun Thalia sedang bekerja saat itu dan belum sempat membaca pesan yang di sampaikan oleh Gara. Karena sudah tak bisa menahan suara perutnya yang terus meminta diberi makanan, Gara beranjak menuju dapur dengan sedikit tertatih karena masih merasakan sakit pada bagian tubuhnya yang memar, Gara mengambil makanan yang sudah disiapkan oleh Mamanya.
Pavel yang telah sampai di Apartementnya, segera menuju kamarnya bersama Laki-laki yang menjemputnya tadi, Laki-laki tersebut membantu Pavel membawa kopernya. Karena merasa sedikit lelah, Pavel memilih untuk membaringkan tubuhnya terlebih dahulu di banding makan walau merasa lapar juga, Pavel hanya mengambil beberapa pakaian dan keperluannya sehari-hari daripada harus membongkar semua isi kopernya, karena Pavel merasa tidak tinggal dalam waktu yang lama di Apartement tersebut.
Pavel mengecek handphonenya sambil meregangkan otot-otot belakang, Pavel melihat ada pesan dari Gara, dan segera membalas pesan tersebut untuk meminta nomor whatsapp Gara, supaya lebih memudahkan dirinya saat berkomunikasi dengan Gara, Pavel memberi tahu bahwa dirinya sudah berada di Bali dan ingin bertemu dengan Gara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbalik "kisah Gara"
Teen FictionMalam itu menjadi malam paling sulit yang di hadapi oleh Nugraha Cakrawala atau yang biasa disapa Gara . Bagaimana ia bisa melewati malam itu adalah berkat keenam saudara nya yang telah bertaruhkan perasaan , doa dan uang yang digunakan untuk diagn...