Warning ⛔ ⚠️
Sebelum membaca beri Vote Bintang terima kasih biar aku semangat nulis 🤩😍🤗❤ dan beri komentar setelah membaca biar aku makin semangat menulis 😘😍
##########❤##########
Warning ⚠️ harap membaca ini jangan saat makan.
Setelah makan banyak sampai menghabiskan isi bahan makanannya di restaurant Liam, perut gua terasa mulas dan ingin berak.
"Liam, aku mau ke toilet, aku ingin berak. " mohon gua pada Liam sambil memegang perut.
Asli gua kebelet berak, rasanya ingin mengeluarkan tahi di tempat duduk yang aku duduki tapi gua gak segila itu berak di tempat umum yang dipertontonkan orang banyak.
Liam pun menggendong gua ala bridal, dia takut kalau gua berjalan entar tahi gua keluar.
"Tahan ya sayang. " cemas Liam sambil melihat muka gua yang mulai pucat karena kesakitan menahan berak.
"Ce cepetan aku gak kuat, yank. Hiks" isak gua karena gak kuat menahan berak.
Akhirnya toilet pun sampai, Liam menurun gua di depan pintu toilet.
"Donald, aku mau kasih -" ucap Liam namun gua gak mengubris dan cepat-cepat ingin masuk ke kloset.
Akhirnya gua duduk di wc duduk dan
Brooooooot brooot plung * suara berak.
"Akhirnya keluar juga anak-anakku." ucap gua lega dan senang.
Setelah 30 menit melakukan ritual berak, gua mau menekan tombol flush tapi gak ada tombol flushnya.
Gua melihat disamping kiri, ada semacam alat penggesek kartu dilihat dari bentukannya. Di samping kanan hanya ada tisu.
"Gimana ini? Masa gua gak siram tahi gua dan cebok hanya memakai tisu. " ujar gua cemas sambil gigit jari.
Toktok
Suara pintu kloset terbunyi.
"Donald? Kamu masih disini? " tanya Liam.
"Liam tolong aku, aku gak paham dengan sistem toilet ini. "
"Bukain pintunya sayang. "
"Tapi ini bau berak aku Liam. Sangat bau. Entar kamu gak tahan dan kamu muntah"
"Gak apa-apa mau sebau berak kamu, aku masih sayang sama kamu. Tenang saja aku pakai masker kebal segala macam bau tahi dan sampah. "
Gua berjalan hati-hati agar tahi gua gak tercecer di lantai kemudian gua membuka pintu.
Liam masuk ke pintu kloset, gua melihat dia memakai masker, jenis masker yang gak pernah gua lihat.
Kemudian gua duduk di wc duduk.
"Jadi untuk menyiram, kamu harus menggesek dengan kartu kreditku ini karena harus membayar. Tadi sebelum kamu mau ke toilet, rencananya aku mau jelasin sistem penggunaan toilet ini. " ujar Liam.
"Hah? Siram tahi aja harus bayar? " ujar gua kaget karena gak habis pikir dengan sistem toilet restaurant Liam.
"Iya sayang di dunia ini gak ada yang gratis. " kekeh Liam
Liam pun menggesekkan kartu black card miliknya kemudian tersiram lah tahi gua sampai bersih.
"Terus aku ceboknya gimana? Aku gak mau pakai tisu. "
Liam menggesekkan kartunya lagi.
"Ini sistem ceboknya otomatis. Kamu tinggal duduk aja. Entar air penyiramnya muncul dan bersihin pantat kamu. "
Kemudian ada rasa geli dan nyaman ketika penyemprot itu membersihkan pantat gua.
"Tunggu aja sampai dia gak nyiram lagi. Aku keluar dulu ya. "
Gua menganggukkan kepala, kemudian Liam keluar.
*20 menit kemudian suara nada spongebob.
Akhirnya gua keluar dari toilet dan pergi menuju tempat duduk kita.
Gua pun duduk.
"Gimana? Enak kan toiletnya? " tanya Liam.
"Enak sih enak cuman harus bayar. Emang berapa bayarnya? "
"1 juta termasuk nyiram dan cebok. "
"Wah murah banget. " sindir gua pada Liam karena mahal sekali padahal hanya sekedar nyiram tahi dan cebok.
Di tempat umum aja gratis dan hanya membayar 200 rb itupun toiletnya jorok, ada tahinya belum disiram bahkan ada bau pesing. Toilet restaurant Liam hanya untuk kalangan atas aka berduid.
Tapi gua akuin toiletnya mewah dan canggih. Isi di dalamya ada ruang tunggu sampai menyediakan perpustakaan kecil dan cafe kecil agar orang bisa mengantri menunggu dengan nyaman.
Bahkan setelah gua berak, toiletnya bisa menyemprot pewangi dan mengepel lantai agar lantai tetap kering. Tempat sampahnya pun penghisap otomatis agar gak ada sampah tisu dan softex.
Oh iya toilet ini wanita dan pria dicampur karena toiletnya sangat luaaaas sekali seperti lapangan bola.
"Besok kan sekolah libur karena kelakuan tulisan author sesad. Kita main-main aja wahana liburan restaurant gua sekaligus menginap. " ujar Liam membuka pembicaraan memecahkan pikiran gua tentang toilet restaurant Liam.
"Wah boleh boleh. " ucap gua semangat dan setuju setelah mendengar ide Liam.
"Orang tua kamu sudah aku hubungin, ibu kamu suruh aku pakai balon komodo. "
"Ehhhhh?! " ujar gua kaget dengan muka memerah menahan malu.
'Apa ini waktunya bercocok tanam sama Liam. Asyik gua gak sabar hehehe. ' pikir gua berharap agar bisa bercocok tanam di hotel resturant Liam.
Liam hanya tertawa kecil saja karena melihat gua malu.
"Liam jenis maskermu bagus sekali, baru pertama kali aku melihat jenis masker itu. " ujar gua mencari topik agar gak mengingat topik tentang balon komodo.
"Iya maskernya bagus, jadi aku gak bisa mencium bau apapun walau baunya 1 milyar sampah. Maskernya dilapisi emas dan berlian kira kira harganya 30 milyar. "
Gua gak habis pikir dengan harta Liam yang gak habis-habis, Liam membeli masker aja sampai 30 milyar.
Gua aja beli masker eceran di pinggir jalan hanya 100 rb itupun maskernya, gua masih bisa cium bau sampah dan tahi.
Liam berdiri dari kursinya.
"Ayo sayang kita jalan-jalan wisata hiburan. " ajak Liam sambil mengulurkan tangan.
"Ayoooo. " ujar gua sambil menerima uluran tangan Liam.
Kita berdua akan wisata hiburan di restaurant Liam.
BERSAMBUNG
Anjir saking gak ada ide, idenya pas BAB jadi buat cerita ginian astaga maaf ya idenya hari ini jorok sesad ✋😂😭
Selasa, 28 Juni 2022
Jangan lupa vote dan Komentar ya ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
{BL, Comedy} Donald and Liam 🔞 [END]✅️
UmorismoWarning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini ⚠️⛔ Warning ⚠️ cerita ini komedi humor ditambah sedikit romantis. Harap gak gila baca cerita ini. Donald hanya siswa biasa aja dengan wajah pas pas an semua y...