08. Girl, Interrupted

58 6 0
                                    

Stella berjalan beriringan dengan Mauliate di siang hari yang tidak begitu panas itu....sesekali terdengar suara batuk laki laki itu
" kamu gapapa?" Lirih Stella khawatir

Mauliate mengangkat bahunya "aku demam ....demam dan bingung...." Ujarnya begitu saja ...Stella tertawa dan menarik napas panjang...sesekali angkot kosong menawarkan untuk naik tapi mereka berdua menggeleng dan menolak halus

"Kenapa Lo bisa berakhir bersama mereka Te?" Tanya Stella memulai pembicaraan ,di halte yang sepi mereka terduduk dan berhenti ...angin siang meniup rambut mereka berdua sejalan dengan daun kering yang beterbangan di jalan yang riuh rendah itu

"Bapak menemukanku tertidur di emperan toko ...dia melihatku mengamen karena lapar ...dia pikir aku bisa jadi tambahan baik untuk grup musiknya...." Jelas Ate ...

"dan sebelumnya?" tanya Stella lebih lanjut

"aku Lari ...aku membuat kesalahan dan aku lari ...kurang lebih begitu ...aku well terlalu malu ...dan terlalu merasa bersalah untuk menceritakannya pada siapapun" senyum si bongsor pahit

Stella mencoba tersenyum sesaat "kami terlalu malu dan terlalu merasa bersalah untuk mengakui kesalahan kami .....kami lebih suka mengkambing hitamkan ibu Margareth atas semua masalah ini...." lirih Stella

"maksudmu?" bingung Mauliate kemudian

"Banda pasti bilang tentang tuduhan Papa berselingkuh dengan Tante Sarah kan?" lanjut Stella lagi ...

Mauliate pelan pelan mengangguk

Stella memandangi mata coklat tanah Mauliate ...

"mereka gak selingkuh ....Tante Sarah hanya terlalu baik....dan terlalu peduli...." ujar Stella seraya menghapus airmatanya

" kalau kau tak keberatan...kau boleh cerita padaku" lanjut si bongsor kemudian

***********
Hari itu kami menginjakkan kaki kami di rumah ungu di perempatan ....setelah orangtuaku berkonflik hebat dengan Nenek ...Ibu dari Mama ...kami sekeluarga memutuskan memulai lagi di tempat yang lebih tenang ...Bogor

yang kami tahu Papa pulang beberapa bulan sekali karena pekerjaannya sebagai pelaut ...walaupun sebagai anaknya yang masih di akhir sekolah dasar dan tahun kedua di Sekolah Menengah pertama Aku dan Banda tidak tahu di kapal apa,wilayah mana dan bagian apa Papa bekerja yang kami tahu Papa adalah pelaut seperti yang ada dalam syair lagu nenek moyangku seorang pelaut ...dan itu keren

Papa yang jarang sekali di rumah membuat mama merasa kesepian, apalagi ditambah tingkat stress di kantor dan membesarkan kedua anak usia tanggung membuat Mama kadang kadang merasa kewalahan ....dan saat itulah sebagai tetangga dekat dengan anak yang seumuran denganku dan Banda ...Ibuk dan Bapak Margareth menawarkan bantuan ....

mereka sering membantu urusan rumah tangga ,anak anak dan kadang Finansial ...tante Sarah yang Ibu rumah tangga sering membantu menjaga kami, membuatkan makanan dan terkadang membersihkan rumah ....semuanya tanpa bayaran ....sebagai gantinya Aku dan Banda ...Kami menemani anak perempuan mereka yang penyendiri ... Margareth

Tante Sarah yang selalu ada dan Papa yang sering tinggal lama di rumah saat sedang libur melaut membuat  mereka jadi begitu dekat ... kedekatan yang mencurigakan ...hingga timbul konflik besar yang membuat keluarga kami yang tadinya dekat ...jadi menjauh dan berakhir dengan pindahnya kami ke Baranangsiang

tidak seperti yang seluruh anggota keluarga Pikirkan ....masalah yang Papa miliki bukan perselingkuhan ....Aib itu bukan tentang Papa yang saling mencinta dengan  Tante Sarah ....

Tante Sarah tahu ...dan tak sengaja memergoki rahasia tergelap Papa ....papaku yang bernama Juanda Julian .....Suka berpakaian perempuan dan memanggil dirinya ....Jolie.....

the eternity origins : Bogor BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang