gerobak nasi goreng di sudut jalan sepi itu nampak riuh rendah dan bergemerlapan ...para pengunjung dengan penampilan yang seolah menyeimbangkan pencahayaan wilayah itu ...pengunjung yang berkilauan untuk daerah yang kurang pencahayaan ....
motor motor datang dan berganti menjemput tubuh tubuh indah dengan wangi semerbak dan dandanan molek menggoda ....tidak lagi ada yang peduli apa yang ada di pangkal paha mereka ....jelita ya jelita ....dan nafsu kian meraja di sana
"makan nasi goreng?" sebuah suara mengagetkan Bapak yang masih menikmati suapan terakhirnya
"yeah ...lagi gak pengen mie...kau mau ...? kupesankan?" lirih laki laki bermata lelah itu
si gemerlapan menggeleng "gak usah ...gak bagus buat make up ku ...." lirihnya ....
Bapak tak sengaja memandang sosok itu "kau cantik ....dan tenang aja ini bukan rayuan"
Sosok itu tertawa terpingkal "ngerayu juga gapapa ...aku bisa melayanimu atas nama nostalgia..." sahutnya kemudian
"Ju ...Ayolah" senyum Bapak pedih
"disini namaku Jolie Mas Wito" sahut sang waria kenes ...Bapak hanya tersenyum pahit ..tangannya mengelus pelan lengan jolie yang berglitter
"apakah aku dan Sarah menciptakan monster?" lanjut Pak Wito kemudian ...
"kalian menciptakan kelegaan ...kalian membuat aku sadar ...berbohong itu gak baik ...apalagi berbohong pada diri sendiri ...di sini aku menemukan kebebasan dari pola dan norma , dan di kios Reparasiku ...kumenemukan kebebasan dari rasa bersalah...." lanjut Jolie ...mata bereyeshadow hijau jadenya memandang Soewito sungguh sungguh
" kau lari Jolie ...kau mengabaikan keluargamu..." dingin Bapak sejenak ....
"Ratna stabil pemasukannya ....aku juga masih mengirimkan bulanan ....hadir tiga bulan sekali atau tidak sama sekali ...kupikir tidak terlalu berbeda ....jadi aku harus apa?" ....kesal Si Make up tebal ...Pak Wito memandanginya sungguh sungguh
"pulang...." lirih Pak Wito ...
"aku sudah di rumah mas...." lanjut Jolie dingin ...
"kau tahu maksudku ,Ju ....kau bilang kau mau bebas tanpa beban? selesaikan tugasmu yang terakhir ....Pulang dan Jujurlah pada keluargamu ....mungkin mereka butuh dirimu ...mungkin mereka butuh penutup ....yang jelas ....selesaikan dengan benar siklus ini ....mereka pantas mendapatkan kebenaran ..." ujar Wito panjang lebar
Jolie membenarkan letak rambutnya perlahan "Stella sudah menemukanku ...." lanjutnya tergetar
"dan bagaimana reaksinya?" kaget Soewito
Jolie mengangkat bahunya "yeah ...itu tidak buruk ....dan berkat anak angkatmu....Mauliate ....dia dan Margie sudah berbaikan...." Ujar Jolie lebih lanjut menjelaskan
Bapak melongo mendengar penjelasan Jolie ...kemudian perlahan tersenyum
" yeah ...kupikir ...itu alasan yang baik..." sahutnya menutup pembicaraan
********
Jolieaku terdiam memandangi Stella yang masih asyik berbincang dengan Margareth ....terbayang saat dia menangkap basah aku di halte sebrang SMA nya ....
" jangan Lari Please...." bisik gadis itu saat dia duduk di sampingku ....tangannya perlahan memegang tanganku erat ...airmataku jatuh satu persatu
"aku melihat seorang perempuan berdiri di sini di waktu yang sama ...sekitar semingguan ...kupikir aku mengenal wajahnya...." ujar Stella memulai pembicaraan ...
" aku berusaha memakai make up terbaikku ...dan kau masih mengenaliku...ah ...aku payah dalam berdandan..." ujarku mencoba berkelakar ... si gadis menatap wajahku lekat lekat
KAMU SEDANG MEMBACA
the eternity origins : Bogor Biru
RomanceLari ... bukan hal yang istimewa... aku terbiasa hidup di jalanan ... Mamak. meninabobokanku di halte halte ... dan Bapak biasa bercanda denganku di kolong kolong jembatan ... Bapak dan Mamak menamakanku Moses Mauliate Nasution ... Moses karena aku...