Kenneth terdiam melihat apa yang terjadi dari balik pintu ... dilihatnya perempuan itu memasukkan benda mencurigakan ke dalam gelas berisi minuman .... bahkan sudah selama ini ... Sundari Probosentono tetap meragukan untuk dipercayai ... pikirnya seraya meninggalkan tempat itu
*********
"Te....."
Ditto tersenyum melihat Ate yang melangkah mendekatinya di parkiran
"Kemana supir kamu ?" Bentak Ate, Ditto terdiam sejenak kemudian mengeluarkan kunci mobilnya .
"Ke gunung mas yok nungguin sunrise,gue pengen ngomong panjang sama lo "
Ate menepiskan kunci di tangan Ditto "gak semua hal bisa kamu beli sama uang to.."
"Te !!!" Teriak Ditto kecewa .
"Hanya karena kamu tahu kita sama sama Gay terus kamu kasih dan menuhin venue tadi bukan berarti kamu jadi berhak nenteng aku kemana aja ,kamu picik...kamu salah" kesal Ate .
Ditto terdiam dan mengangkat bahunya, "baiklah" ujarnya sambil berjongkok berusaha mencari kunci mobilnya.
Ate terdiam ,ini anak gak pake kacamatanya pasti susah cari kuncinya.Ate berjongkok mengambil kunci itu dan menarik Ditto berdiri.
"Makasih te." ujar Ditto ketika Ate menyerahkan kuncinya.
"Asal Lo tau,gay gak gay ,bantuin atau gak bantuin . gue tulus sama Lo Te ,sejak dari ketemu di rumah duka,gak pernah sekalipun gue mau manfaatin Lo . " Ujar Ditto yang putus asa ,dia kemudian berbalik arah untuk pulang .
"Di gunung Mas ada apa?" Teriak Ate ,Ditto terdiam di tempatnya .
"ada sunrise empat jam lagi." jawab Ditto sambil tersenyum pahit
"Ada kamu ama akunya apa nggak...?" Senyum Ate
Ditto berbalik "tapi lo orang ,gue gak berhak nenteng lo kemana mana ,gue gak bisa nenteng lo kemana mana ,lo cukup berat actually " lanjutnya sambil tersenyum ....
Ate menghampiri Ditto ,mereka berpandangan " kamu gak Bisa bawa aku kemana mana ,penglihatanmu buruk kalo gak ada kacamata.aku aja yang bawa kamu ." Ate merebut kunci dari tangan Ditto yang terbengong,lalu berjalan menuju mobil
"Ayo,mau liat sunrise di gunung mas apa di parkiran?" Ujar Ate dengan senyum lebarnya
Ditto tergopoh berjalan menghampiri Ate, Margie menatap dari kejauhan ketika melihat kedua bocah itu pergi menggunakan soluna silver milik Ditto meninggalkan tempat itu
*******
"api?" sebuah suara berkata lembut di belakang Margareth yang menyelipkan rokok mentholnya ke bibir jingganyaMargareth mengangguk... Kepalanya memberi tanda supaya laki laki itu mendekat.... Sang lelaki kemudian menyalakan pemantiknya... Margareth menghisap rokoknya dalam dalam sementara laki laki itu memperhatikannya
"mungkin gue terlalu memanfaatkan mereka Ndo..." ujar Margareth setelah lama terdiam.... Sejenak diperhatikannya para kru yang sedang beres beres alat alat musik mereka ke dalam Truk...
"adikmu dan Ditto?" lirih Brando kemudian
"lo tahu Ditto?" bingung Margareth...
"sepupu.... Actually gue lihat elo di..."
"pemakaman Eyang tersayang... Tentu saja...."lirih Margareth....
" yeah... Walau gue sudah banyak mendengar cerita tentang Freshman cantik jelita dan penyendiri di kampus... Di Sentul gue mulai sadar dan tercerahkan... " ujar Brando malu malu...
" sadar dan tercerahkan tentang? " bingung Margareth
Brando memandangi gadis itu dalam dalam dan mengecup jemarinya " betapa cantiknya lo dan... Betapa gue pengen nemenin elo agar tidak terlalu sendirian... " wajah Margareth perlahan memerah... Kemudian dengan lembut ditepiskannya pegangan Brando
KAMU SEDANG MEMBACA
the eternity origins : Bogor Biru
RomanceLari ... bukan hal yang istimewa... aku terbiasa hidup di jalanan ... Mamak. meninabobokanku di halte halte ... dan Bapak biasa bercanda denganku di kolong kolong jembatan ... Bapak dan Mamak menamakanku Moses Mauliate Nasution ... Moses karena aku...