Gunung Mas , beberapa waktu lalu
"sudah bangun?" suara itu mengagetkan Ditto .... matahari tampak malu malu membias diantara kabut gunung mas
"pop mie nya harum" senyumnya manis seraya merapatkan jaket denim kebesaran yang menenggelamkan tubuhnya yang kurus ... sejenak dihirupnya lamat sisa sisa bau keringat dan cologne dari laki laki di hadapannya .... aroma tampan Mauliate
"makan dulu sebelum pulang?" senyum si bongsor seraya mengangsurkan Cup mie dengan asap mengepul berbau menggoda...
"kamu bilang ada yang kamu mau bicarakan?" ujar Ate memulai pembicaraan setelah beberapa saat hanyut dalam pikiran mereka masing masing
Ditto terdiam seketika teringat Papa ... Mama ... kondisinya saat ini..... dan aku baru saja menikmati laki laki ini seutuhnya .... tubuhnya... hatinya ... jiwanya.... dan apakah semua harus terburu usai
"To...?" ulang Mauliate yang seketika mengambil cup mie kosong Ditto... menggabungkannya dengan mangkok kosongnya ... lalu memasukkannya ke Plastik kosong
"enak gak Te....?" ujar Ditto perlahan
"popmienya? tentu aja ... aku lapar...." timpal si bongsor sambil tertawa
"bukan itu ..." desah Ditto kesal
"Lantas ?" timpal Mauliate pura pura bingung
"the sex..." bisik Ditto lembut seraya menyusupkan kepalanya ke Dada Bidang berkemeja Flannel Mauliate...
"harus banget direview?" jahil si tegap seraya mencubit hidung lelaki tampan dalam pelukannya...
"ya enggaaaakkkk .... cuma kan aku perlu tau ... aku memuaskanmu atau nggak ...dan gimana aku dibandingkan dengan tahlukkan tahlukkan mu yang lain... " rengeknya sementara tangannya iseng memainkan rambut rambut di tangan Mauliate...
"dih kesannya penjahat kelamin aku ya?" cibir si rahang tegas yang seketika mengecup pelan pelan puncak kepala si kurus
"bukan ...ini kali pertamaku dan kau... kau kan lebih ahli dariku... jadi perlu penilaian aja..."
Mauliate mempererat pelukannya pada Ditto dan berbisik ..." ini juga kali pertamaku... " lirihnya malu
dahi Ditto berkerenyit memandangi wajah tampan yang kini terlihat malu dan memerah
" tapi kan katanya... hah ... elu....jadi sebelumnya elu yang... " gagap Ditto kemudian
" yeah Ditusuk... " Lanjut Mauliate terkekeh malu ....matanya memandang ke hamparan kebun teh yang mulai terang membiaskan sinar matahari...
" dih anjir .... tau gitu gue minta... aw aw aw... " Kata kata Ditto terputus karena lelaki tampan yang memeluknya mencubiti perutnya dengan bertubi tubi
"gak mau ... sekarang aku sudah menikmati posisiku ... weeek" si bongsor meleletkan lidahnya jahil sementara pria di dalam pelukannya terkekeh renyah
"aku juga menikmati posisiku yang sekarang te..." lirih Ditto seraya mengecup jari jari kokoh pria sewarna tembaga yang tersenyum malu itu...
"masih horny?" tanya Ate bodoh ... Ditto segera menempelengnya dan tertawa terpingkal pingkal
"maksudku... aku sangat menikmati posisiku yang sekarang.... bersamamu .... bergandengan tangan dan berpelukan menghadapi dunia.... aku merasa...."
"gak terlalu sendirian....?" lirih Ate melengkapi kata kata Ditto...
si kurus mengangguk ... Mauliate sejenak mengecup Dahi Ditto lagi
"berjanji saling menemani yuk .... tidak saling meninggalkan ...?" ujar Ate seraya memandangi mata Ditto dalam dalam ...
pemuda yang dipandangi terdiam lagi ... ada galau yang mengemuka di pikirannya
KAMU SEDANG MEMBACA
the eternity origins : Bogor Biru
RomanceLari ... bukan hal yang istimewa... aku terbiasa hidup di jalanan ... Mamak. meninabobokanku di halte halte ... dan Bapak biasa bercanda denganku di kolong kolong jembatan ... Bapak dan Mamak menamakanku Moses Mauliate Nasution ... Moses karena aku...