10. Long night (Part one)

70 6 0
                                    

"mama tau kalian sudah berbaikan dengan Margareth ....tapi apa harus ke tempat hiburan malam macam ini ...besok masih sabtu dan ...Banda! Kau Lupa Stella belum dewasa?" Ujar Mama heboh di dalam taksi sementara Banda dan Stella hanya tersenyum simpul... sudah waktunya merekatkan lagi keluarga mereka ...baik hanya untuk sekedar jawaban atau untuk melanjutkan hidup ...baik untuk bersama ...ataupun untuk masing masing ..mereka semua butuh jawaban itu ....untuk memikirkan apa fase selanjutnya

"gapapalah ma ....sekali kali bersantai .....lagi pula kan ada mama ....gak mungkin Stella nggak boleh masuk" sahut Banda menenangkan ....

"umurku 17 tahun dan aku dugem diantar mamaku..tragis..." Gurau Stella perlahan ....sejenak bersyukur karena paling tidak puzzle ini semakin lengkap ...dan karenanya ....mereka akan siap untuk aku tinggalkan....pikir Stella sejenak

" kenapa cengengesan?" senyum Banda mengelus rambut adik kecilnya ....

Stella memukul ringan lengan kakak laki lakinya  "gue seneng kang....." lirih sang adik ...rambutnya berkibaran tertiup angin malam dari jendela taksi yang sengaja di buka ...

" Mauliate...?" bisik Banda pedih ....wajah Stella bersemu merah ...

" siapa Nda?" ujar Mama dari kursi navigator

" anak angkat pak Wito...kayaknya kemarin Stella ergh ....akrab sekali ngobrol sama itu anak di dapur..." jawab Banda sambil mengangkat alisnya sambil terkekeh jenaka

" akang ah...." kesal Stella dengan pipi bersemu merah ...Tawa Banda makin keras sementara tangannya dengan nakal memeragakan dua bibir yang berciuman ....Stella yang salah tingkah memukuli pundak banda sementara sang Mama hanya melihat Spion sambil tersenyum menyaksikan dinamika kedua anak itu

*********
Ate melongok ke kursi penonton di cafe yang riuh rendah malam itu ....sejenak dilihatnya Satu Keluarga itu sudah terduduk di kursi paling Strategis ....Stella melambaikan tangannya dengan semangat ... Sementara Banda hanya mengangguk seperlunya ...

"Kak Jolie rencananya akan bertemu dengan bu ratna di toilet perempuan...semoga tidak ada keributan ...te ...lo dengerin gue?" ujar Margareth sambil merapikan sedikit make upnya

"te....." ulang Margareth....

Ate segera sadar dari lamunannya kemudian mengangguk sesaat ... Margareth menarik napas dan melihat ke arah yang Mauliate pandangi ....

"tenang ....semua akan baik baik saja...." ujar Margareth sambil menepuk nepuk pundak laki laki tampan itu ...

"semoga kak ...semoga...." Ujar Ate seraya mengambil tempat di depan piano ....

Margareth terdiam sejenak melihat tingkah laku mending adik angkatnya ....kemudian berjalan menuju tengah panggung ke depan mike yang sudah disiapkan untuknya

Lampu sorot segera menyorot wajah cantik gadis itu ...rambutnya ditata glamor bagai bintang Hollywood classic ...make up sederhana ...kontras dengan bibir meronanya ...

Ate menarik napas dan mulai memainkan pianonya .....Matanya tak sengaja berpandangan dengan mata Banda di kursi penonton ....ada rasa yang tertahan ....rasa dengan ujung ujung pedih yang mereka tak tahu apa.....

Now I don't wanna lose you
But I don't wanna use you
Just to have somebody by my side

And I don't wanna hate you
I don't wanna take you
But I don't wanna be the one to cry

And that don't really matter to anyone, anymore
But like a fool I keep losing my place
And I keep seeing you walk through that door

Margareth memulai senandungnya, ada rasa sakit yang dirasakan Ate saat menekan tuts tuts piano di hadapannya ....betapa Banda seolah menghindar beberapa hari ini ...betapa Banda berusaha menekan dan menyembunyikan perasaan apapun yang ada diantara mereka setelah Banda bertemu ayahnya ....

the eternity origins : Bogor BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang