15.Linger

48 6 0
                                    

"Bagaimana kabar Banda tante..." ujar Ate memulai pembicaraan ... tangannya masih asyik mencabuti rumput di halaman belakang rumah yang mulai memanjang itu

"yah ... namanya kerja pabrik ... lumayan sibuk... lumayan banyak lemburan ... paling gak udah bisa stabil ... kemarin dia cerita sedang dekat dengan anak administrasi asal menado..." jelas Ratna yang terduduk di anak tangga sambil mengipas ngipas tubuhnya karena udara siang yang panas walaupun mendung itu

"perempuan?... yeah tentu saja perempuan" lanjut Ate tak sadar sambil menepuk kepalanya ...

"hahaha iya ... dan dia bilang sedikit bingung Te..." lanjut tante ratna tak sengaja gusar ...

"kenapa gitu...?" ucap Mauliate bingung...

Tante Ratna mengangkat bahunya "dia mau membawa gadis itu untuk bertemu keluarga.... dan dia bingung bagaimana menjelaskan posisi Jolie..."

Mauliate melongo bingung .... "kan bisa bilang ... Jolie adik papanya .... atau adik tante yang tinggal sama sama di Bogor? .... Papa sedang berlayar dan...."

"kebohongan kan ndak bisa di keep selamanya Te .... gak mungkin untuk memulai sesuatu yang baik dengan hal yang buruk" tolak Tante Ratna halus

"jadi ... kalian mau membuat ini menjadi, selamanya?" lirih Mauliate pedih

Tante Ratna mengangguk "gadis itu dari keluarga baik baik .... sama sama dari kelas pekerja seperti kami ... kupikir ... dia teman yang pantas untuk Banda dalam memulai keluarga... " lanjutnya menjelaskan

Ate terdiam sambil mencabuti rumput liar itu...
" well kalau itu benar benar terjadi ... kupikir kita harus mengatur strategi.... tante sudah bilang ini semua dengan Om ... ah tidak ... kak Jolie? " lanjut Ate bertanya

Ratna menggeleng pelan " coba tante ngobrol sama pak Wito dan tentu saja Jolie , lagipula dia awal dari segala kekacauan ini... dia harus tanggungjawab.... " lanjut Mauliate kemudian

mereka berdua tak sadar terdiam memandangi langit yang mulai sore

" dan tentang Stella Te... apa yang ate pikirkan?" lanjut tante Ratna lagi... Ate memandangi wajah perempuan itu....

" apakah Ate perlu khawatir tante ... ujar si tampan seraya terduduk di anak tangga disamping perempuan itu

"kita semua khawatir tentang keadaannya tapi..." keluh sang perempuan

"apakah Stella jujur padaku atau membohongiku bersama siapapun yang ada di mobil itu...." senyum Ate pedih ....

"dia bilang itu teman dari les ... dan laki laki itu tidak pernah turun untuk memperkenalkan dirinya padaku ...." Jelas Ratna ... tangannya mengangsurkan gelas tinggi dengan Teh serai dingin di dalamnya ..

Mauliate tersenyum dan meminum isi gelas itu
"dan anggap saja itu benar kan tante ... teman dari les... kita anggap saja begitu ...." ujarnya sesaat ....

Ratna mendesah sesaat " maksud tante ... Ate tahu keadaan Stella kan .... suka atau nggak .... hubungan kalian gak akan bisa lama kan? apalagi Stella gak tahu diuntung kayak gini...Ate selalu punya pilihan untuk.... "

" meninggalkan Stella? " lirih Ate sesaat ...mata mata dalamnya memandangi Ratna yang hanya mengangkat bahunya...

Mauliate perlahan menggeleng "nggak bisa Tante .... Ate sudah masuk terlalu dalam... gak kebayang kalo Ate pergi ... siapa yang nanti jaga Stella..." ujar sang Bocah resah

"Dia masih punya keluarga lengkap Te ... Ate gak harus bertanggung jawab atas apapun ... Stella masih punya kami Te..." lanjut sang perempuan kemudian ...

"tolong jangan buat Ate lari dari tanggungjawab tante.... hidup dengan rasa bersalah itu gak enak..." ujar si bocah bongsor lemah ...

"te...." lirih Ratna bingung

the eternity origins : Bogor BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang