Mauliate
" yah Te, Dihukum lagi.....?" Aku tersenyum mendengar pertanyaannya dan mengangguk pelan ... Ditto duduk di sebelahku memandangi lapangan basket yang saat itu kosong
"Walo nilai lo bagus terus ,bukan berarti lo kebal dari hukuman" cerocos bocah kurus itu ,aku hanya mengangguk pelan
"Aku kalo malem bantu bantu bapak " jawab ku lirih
Ditto memandangi ku sesaat "ngapain?"
"Kan kamu udah tahu To ....Macem macemlah ,angkat angkat alat musik,additional player ,nyanyi juga, masak lupa" Jawab ku sambil tersenyum.
"Iya, gue Tahu ....tapi harus tiap malem?" Dengus Ditto ...
Aku sejenak tertawa pahit "ya kan aku gak sekaya kamu To ...butuh duit buat makan...buat bertahan hidup..." lirihku menjawab pertanyaan si bocah kurus.
"Ditto ayo balik " terdengar suara memecah obrolan mereka ,si bocah nyengir
"Gue balik dulu ,mau ada urusan keluarga hehehe " senyumnya manis
"Bukan penyakit kamu kan to?" Kubertanya Khawatir
Ditto mengibaskan tangannya, "cuma kontrol ringan kok ,santai" ujarnya menenangkan
Aku mengangguk mengangguk ringan "semoga cuma kontrol biasa ya to" ujarku seraya mengembangkan senyumku lagi
Ditto dengan serius memandangiku "usahakan jangan ngantukan lagi te ,kalo sinar lo bisa sempurna buat apa redup redup." Aku mengangguk ringan sementara dia berdiri
Ditto berbalik dan memandangiku "nama panggilan lo Ate kan ?" Lanjutnya
Aku mengangguk bingung ,"usahakan selalu Ate ate dalam melangkah" ujarnya seraya menghampiri sang bunda...
Aku terpingkal dan memandangi anak itu sampai dia dan perempuan yang menjemputnya menghilang di gerbang sekolah ....
Tak sengaja merenung dan mengacak acak rambutku yang mulai gondrong ....
Kenapa aku selalu punya getaran aneh sama bocah tanggung kurus sih gumamku ringan
"Sudah selesai merenungnya mauliate ?" Suara berdehem di belakang pundak menyadarkan aku dari lamunan sesaatku
*************
"gak bosen?" ujar Margareth melihat siapa yang menunggunya di depan pintu kelas .... membawakannya sebotol air mineral dingin
"nggak.... kuliahku masih sekitar dua jam lagi, minum?" tawar Brando hangat... Margareth menerima air mineral itu dan segera meneguknya
"dipikirkan sekali" ujar perempuan itu sambil tertawa
Brando mengangkat bahunya "kelas panas... kipas terlalu kecil .... kamu pasti butuh
"taman belakang yuk ... ngobrol....." ujar Margareth seraya menawarkan tangannya .... wajah Brando bersemu merah melihat tawaran itu
"gandengan banget?" lirih Brando malu malu ..
"kenapa? ini kan cuma tangan...."timpal sang gadis
"apakah gandengan berarti... bersama?" tanya Brando tergetar
Margareth mengangkat bahunya "gandengan artinya.... gandengan...." jawab gadis itu singkat
***********
Ate tertegun melihat tangan Ditto yang erat memegangi jemari kokohnya .... menariknya sepanjang jalan Suryakencana yang sedikit teduh siang itu ....."gak perlu lari To .... sopirmu gak akan mengejar kok" ujar Ate bingung ... Ditto nyengir memandangi si tegap
" kalo lari bikin gue berasa lebih sehat Te .... dan sekarang.... asinan jagung bakar..... " Ujar Ditto ngos ngosan ketika sampai gang aut ..
![](https://img.wattpad.com/cover/313943372-288-k610664.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
the eternity origins : Bogor Biru
RomanceLari ... bukan hal yang istimewa... aku terbiasa hidup di jalanan ... Mamak. meninabobokanku di halte halte ... dan Bapak biasa bercanda denganku di kolong kolong jembatan ... Bapak dan Mamak menamakanku Moses Mauliate Nasution ... Moses karena aku...