Mereka saling diam-diaman selama bermingguan. Hanya akan beberapa kali Jisung masuk ke kamar untuk melihat Andy saat Taeyong tertidur namun tidak lama dan kembali keluar.
Jisung menghabiskan masanya lebih banyak didalam ruangan bekerjanya dan dengan gigih menyiapkan banyak berkas-berkas yang pasti bisa menjamin kesuksesan perusahaannya nanti
"jie"
Suara pelan dari depan pintu membuat Jisung berhenti mengetik. Kursi yang beroda itu didorong kebelakang oleh kakinya dan berjalan membukakan pintu
Sudah pasti itu Taeyong, yang sedang membawakan sepiring roti bakar untuk Jisung sarapan karna belum melihat suaminya eh anaknya eh bapak anaknya eh anak dari suaminya mengambil sarapan
"aku ga mood buat makan" ujar Jisung lembut
"Ini cuma roti kok Jie. Kalau pagi gaboleh skip sarapan, ga baik entar malah ga nyaman kalau perut kamu sakit" jawab Taeyong
"Kamu lupa pakai sumpit ya pas ambil rotinya?" tanya Jisung
"Oh hehe iya Jie. Lupa kalau rotinya panas, aku malah main angkat aja syukur ga terlalu besar bekasnya" jawab Taeyong terkekeh sambil melihat kejarinya
"masuk" suruh Jisung dan Taeyong mengangguk. Dia menuruti perintah Jisung
Jisung mengambil aid kit dari dalam laci meja dan mengambil ubat sapu sekaligus perban yang bertemakan kartun Spongebob. Kursi tadi ditarik ke hadapan Taeyong
"mana jarinya?"
"ini" Taeyong menodongkan jarinya yang luka itu dan membiarkan Jisung membersihkan sekaligus mengobati lukanya
"kok ada kasur disini jie?"
"Biar bisa tidur pas lelah terus lanjut kerja lagi" jawab Jisung
"ohhh"
Taeyong tiba-tiba melepaskan kancing bajunya satu-persatu dihadapan Jisung. Jisung hanya diam karna dia mengira ada luka lain ditubuh Taeyong dan ingin dia tunjukkan
"kenapa?" tanya Jisung bingung saat sadar jika tidak ada luka disana
"touch me"
"ha?" Jisung menaikkan alisnya bingung
"Bukannya itu yang kamu mau? Yaudah lakuin aja" ujar Taeyong. Jisung memerhati sekaligus meneliti istrinya yang terlihat rada binal itu namun dia menyadari sesuatu
Taeyong terlihat menggenggam tangannya kuat dan menarik sedikit celananya seperti sedang memaksa diri untuk melakukan itu dihadapan Jisung. Jisung menghela nafasnya untuk kesekian kali
"Berapa kali mikir buat lakuin ini?" tanya Jisung
"maksud kamu?"
"Aku tau kok kamu gamau lakuin ini. Keliatan. Jelas banget malah. Ga natural. Kamu bakal gagal kalau ikut audisi. Ngapian setuju kalau masih jijik sama aku? Kamu butuh sesuatu? Bilang aja gausah dibayar pakai tubuh kamu" ujar Jisung penuh point disetiap kata
Taeyong menundukkan kepalanya. Dia sudah berfikir seharain untuk ini tapi malah ketahuan sama yang lebih jago
"butuh apa? Uang? Baju baru? Mainan Andy? Popok Andy habis? Makanan dapur kurang? Mau jalan? Transfer? Apa? " tanya Jisung bertubi-tubi. Taeyong hanya menggeleng sebagai jawaban kemudian menunduk karna bingung harus menjelaskan apa lagi lagipula Jisung tidak menuntunya untuk berfikir soal ini
"aku salah lagi ya?" tanya Taeyong
"Kok nanya aku? Nanya diri kamu sendiri lah. Emang kek gitu bagus apa? Mending kalau bikin happy, yang ada malah tambah sakit" jawab Jisung yang sudah kembali di hadapan mejanya untuk bekerja
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Mom| Jiyong 🔞
RomanceDari masalah sang ayah yang tak menginginkan anak keduanya hingga membuat si ibu meninggalkan si sulung dan sang suami demi si bungsu hingga ke masalah hubungan terlarang ibu dan anak. Bisakah masalah seperti ini selesai atau harus mengorbakan nyawa...