"Tidur dulu ning, bisa dilanjut besok" ujar Taeyong yang merasa khawatir melihat Ningning yang masih duduk dihadapan laptopnya
"Gamau. Harus bisa selesain secepatnya. Ibu tau kan kalau Jisung dalam bahaya?"
"Iya tau ning tapi ibu juga khawatir kalau kamu kek gini. Mana udah tengah malam dan kamu masih dihadapan laptop" jawab Taeyong. Baik kali hatinya mak Tiway kita
"Ibu jangan khawatir ih. Mending sekarang ibu yang tidur" suruh ningning
Taeyong menghembuskan nafas berat kemudian menggelengkan kepala. Kakinya melangkah naik keatas ranjang namun mataya enggan untuk tidur, mungkin karna fikirannya yang sedang kalut.
(Jisung side) in the morning
"Udah waktunya kita bunuh saja si Jisong ini" ujar Rowoon
"Tapi gimana boss?" tanya para bodyguard
"Kalian tau perusahaan saya yang sudah hampir bangkrut itu? Taroh dia didalam dan bakar perusahaan itu biar seolah-olah terjadinya kebakaran yang meragut nyawa mangsa" jelas Rowoon
"Tapi gimana sama karyawan yang bekerja didalam?"
"Bakar aja semuanya, peduli apa saya"
"Baik segera laksanakan"
Mereka membawa tubuh Jisung yang sudah miris seperti mayat itu kedalam mobil posisi bangku bahagian belakang. Hanya ada dua pengawal yang akan melaksanakan tugas tersebut.
Mobil putih melaju ke lokasi yang sememangnya sudah tidak asing bagi kedua bodyguard tersebut. Keduanya sempat singgah untuk membeli cemilan di pinggir jalan padahal mereka sedang melakukan misi berat tapi santainya kek disuruh ngantar kue ke rumah orang aja.
Tanpa mereka sadar, dua mata indah milik Jisung perlahan terbuka. Mata itu melihat kesana kesini. Mungkin otaknya belum begitu berfungsi makanya dia masih kurang sadar jika dia sudah didalam mobil
1 menit
2 menit
Jisung mendapat semula kesadarannya namun dia berpura-pura pingsan agar tidak ketahuan oleh kedua bodyguar didepan. Matanya menatap kearah door lock yang sudah jelas menunjukkan jika pintu mobil tidak berkunci.
"WEH ANJI*NG"
Kaget keduanya saat pintu mobil tiba-tiba terbuka dan Jisung melompat keluar dari dalam mobil, sayangnya Jisung salah sasaran karna saat ini mereka sedang ada di jembatan membuat dia yang melompat harus jatuh kedalam sungai.
"itu si jisong kabur anjir!"
Keduanya segera keluar dan mencari keberadaan Jisung disekeliling tidak sehingga mereka melihat ada tangan yang perlahan tenggelam dan menghilang. Keduanya tersenyum senang
"Udah mati pasti, ayolah balik. Ngapain susah-susah bunuh orang kalau orangnya yang bunuh diri" ujar si bodyguard satunya sambil terkekeh pelan
"Yakin lu dia udah mati?" si satunya sedikit ragu
"Masa iya masih idup kalau udah tenggelam kek gitu. Kalau dia pingsan yang adanya dia tetap mati karna lemas" jawabnya
"Yaudahla ayo"
Mereka meninggalkang lokasi tersebut dan pulang ke tempat mereka harus pergi setelah menyelesaikan misi. Jisung yang pasti tidak mati soalnya kalau dia mati, main characternya siapa gitu loh.
Jisung memang tenggelam namun bukan pingsan. Dia mencuba berenang sekuat tenaga untuk sampai ke tepian. Saat dapat merasa rumput dan tanah, Jisung segera naik karna tidak tahan dengan perih lukanya saat disentuh air sungai.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Mom| Jiyong 🔞
Roman d'amourDari masalah sang ayah yang tak menginginkan anak keduanya hingga membuat si ibu meninggalkan si sulung dan sang suami demi si bungsu hingga ke masalah hubungan terlarang ibu dan anak. Bisakah masalah seperti ini selesai atau harus mengorbakan nyawa...