51- Garis lurus

225 17 1
                                    

[Posisi Jisung]

"Astaga, udah sadar ternyata pak. Bapak bisa dengar saya?" tanya suster yang masuk kedalam ruangan Jisung untuk memeriksanya

Jisung mengangguk pelan

"Akhirnya. Bapak ingat nama bapak?" tanya si suster was was kalau si Jisung hilang ingatan

"Jis..sung....park"

"Ok i got it. Bapak ingat nomer keluarga atau mungkin sahabat dekat atau siapapun yang bisa datang ke sini untuk periksa bapak?" tanya suster lagi

"Park...Chanyeol...CEO.. Park 2.0" jawab Jisung dan seketika si suster terdiam

"ada apa sama CEO Park Chanyeol..?.... Astaga! Bapak CEO Park 2.0 itu? Astaga, Astaga... Bentar pak saya bakal kembali dengan segera"

Si suster berlari keluar dari ruangan Jisung dan masuk ke ruangan dokter tanpa ketok ataupun salam. Main masuk aja ni orang, gimana kalau pak dokternya lagi tuker baju atau apa. Untung si dokter lagi makan

BRAK

"Astaugeee! Ya Tuhan suss, main masuk aja. Ada apa?" tanya dokter kaget

"Bapak ada nomernya Park Chanyeol?"

"ga"

"Emailnya?"

"ada tapi cuma email perusahaan bukan email peribadi"

"Baguss! Ok Bapak sekarang Email Park Chanyeol, kasih tau ke dia kalau Park Jisung ada disini. Cepetan dok! Nanti aja lagi makannya. Kita harus segera hubungi Ceo Park Chanyeol" arahnya

"Lah Park Jisung siapa?"

"ga usah banyak tanya kau ah. Kalau udah ku suruh nurut aja kau!"

Bangun kan macan dalam tubuh si suster. Si dokter yang sepettinya rada merinding ditatap tajam oleh suster tadi langsung menyimpan makanannya dan mengambil hapenya.

To: parkchanyeolline.gmail.com
From: rumahsakit*****.gmail.com
Subject: Jisung Park

"Park Jisung ada di rumah sakit ********. Sila suruh CEO park Chanyeol untuk kemari"

"udah pak?"

"udah sus"

[Sisi Taeyong]

PLAKK

"hikss sakit" adu Taeyong

"Saya bakal berhenti kalau kamu tanda tangan surat cerai ini" jawab Rowoon. Dari tadi Taeyong terus-menerus diperlakukan secara tidak layak seperti ditampar dan dicekik sekaligus dijambak

"gamau! Saya ga cinta sama bapak. Please lepasin saya pak" Taeyong memohon

Bugh

"hngg-"

Satu tumbukan memdarat diatas perut Taeyong yang membuat tubuhnya langsung jatuh terduduk diatas lantai. Nyeri dapat dirasakan menguasai seluruh tubuhnya.

"Tanda tangan atau mau saya buang teman kamu ini ke luar jendela? Pilih!"

Taeyong menangis dengan sangat kuat namun tanpa adanya pilihan, dia terpaksa menandatangani surat tersebut dan dengan senang hati Rowoon membantu mengangkat Taeyong untuk duduk diatas sofa.

"Makasih sayang" bisik Rowoon kemudian mengecup jidat Taeyong

"jie maaf" batin Taeyong

Ceklek

"Boss kami sudah bunuh Park Jisung"

Dua orang bodyguard yang kononnya telah berjaya membunuh park Jisung datamg dengan bangganya ke hadapan Rowoon

I Love You, Mom| Jiyong 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang