12-Dikhianati

563 36 1
                                    

Sebulan setelah Jisung dirawat, dia akhirnya disahkan sudah sihat sepenuhnya. Khabar itu membuat Taeyong langsung melompat kecil karna gembira. Dia langsung masuk kedalam kamar Jisung dengan senang hati

"Loh? Kok senyum senyum sih lo? Happy gw udah sembuh?"

Jisung kembali menggunakan panggilan 'gw'dan 'lo' tapi sifatnya sudah berubah drastis. Yang selalu membantak Taeyong justru berbicara dengan nada yang sangat lembut dan menyamankan

"Iya dong. Bearti kita udah bisa pulang. Yaeayy. Lagipula, bunda udah ga betah disini. Tiap hari liat tembok putih terus" jawab Taeyong

"yang sakit gw yang capek lu. Heh jangan angkat, itu berat"

Jisung langsung mengambil tas yang berisikan banyak barang itu dari genggaman Taeyong. Si Taeyong hanya memutarkan bola matanya

"Yang sakit kamu, yang dikhawatirin bunda" sindirnya kembali

"Lah ngelawan? Untung sayang. Itu lu bawa tas kecil itu aja, yang ini biar gw yang bawa" suruh Jisung. Taeyong mengambil tas biru itu dan mengangkatnya di sebelah tangan kanan

"Aduh" Taeyong berpura-pura sakit

Jisung melepaskan segala yang ada di genggamannya ke atas lantai dan berlari kecil kearah Taeyong untuk memeriksa Taeyong yang barusan menunjukkan reaksi sakit

"Heh kenapa? Sini tasnya gw yang bawa" Jisung memeriksa seluruh tangan Taeyong namun tak menemukan apa-apa jadi dia mengira mungkin sakitnya di dalam

Taeyong terkekeh

"Aduh! Ada yang jalan duluan tadi ninggalin bundanya dibelakang. Kan bundanya mau bareng-bareng" ujarnya sambil sedikit memasang raut wajah memerli Jisung yang terlihat sangat khawatir

tuk

Pukulan kecil dan pelan mendarat di atas kepala Taeyong. Itu hadiah dari Jisung karna membuatnya panik separuh mati

"Auch!"

"Tuh makan tu. Bilang aja kalau mau bareng, ga usah pada nakutin juga. Sini gandengan sama gw" Jisung menggandeng tangan Taeyong lembut kemudian mengambil lagi tasnya yang dilempar tadi

"Pelan-pelan dong sayang bunda. Sakit tau kaki bunda"

"Iya sayangnya Jisung. Ini udah pelan bunda tapi kaki lu aja yang kependekan" jawab Jisung sedikit meledek

"heh anak piyak. Jangan banyak ngomong kamu. Ayo pulang"

Jisung dan Taeyong pulang ke rumah dan langsung menjalankan aktiviti membersihkan dan merapikan rumah. Mereka juga harus mengganti pintu yang rusak itu

Keesokkan harinya

Jisung bersiap sedia untuk ke sekolah. Dia memakai pakaian rapi ya walaupun dia akan bolos juga nantinya tanpa sepengetahuan Taeyong

Jisung dengan hati senang menaiki motornya yang akhirnya dia dapatkan semula setelah meminta batuan polisi untuk mendapatkannya semula. Jisung menunggu ibunya yang akan segera keluar untuk menghantar bekal makanan

"Cepat Lee Taeyong" panggil Jisung

"Apasih ni anak. Ga sopan manggil bunda kek gitu ya. Bunda hapus kamu dari kartu keluarga baru tau rasa. Minta maaf sekarang" ujar Taeyong

"Ck malah ngancem. Iya nih Maaf. Yaudah mana bekalnya, gw mau berangkat" jawabnya

"Ih udah minta maaf ga ikhlas. Nih. Awas ntar dikejar anjing biar jadi pelajaran kasar sama bunda" ujar Taeyong yang sebenarnya sudah sedikit sakit hati namun menahannya dan Jisung menyadari itu

Jisung menarik pinggang Taeyong lembut agar mendekat dengannya. Jisung merapikan sedikit rambut yang menutup mata indah seperti boba milik ibunya itu agar terlihat jelas.

I Love You, Mom| Jiyong 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang