Sorry I lied to you, Abhim

123 23 0
                                    

"Oh lagi sakit? Yasudah kamu boleh pakai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh lagi sakit? Yasudah kamu boleh pakai. Nanti kalau sudah sembuh di lepas ya?"

"Iya, maaf Bu sebelumnya, saya permisi."

"Silahkan,"

"Hahhhhh~" Rara menghembuskan nafasnya lega, setelah keluar dari ruang guru. astaga, entah ini sudah yang keberapa kali ia di tegur karena memakai Hoodie saat di lingkungan sekolah.

"Kenapa lo?"

"ANJ—" Abhim reflek membekap mulut Rara, karena anak itu hampir saja mengumpat di depan ruang guru. Itu nyari mati namanya.
"Mmmph!" Laki laki itu kembali melotot saat mendengar Rara seperti mengeluarkan suara laknat, "he sumpah ya lo!"

"Lo duluan ya!"

"Lo kenapa?" Abhim bertanya lagi.

"Kenapa, kenapa?"

"Lagi ribut sama suami lo?"

"Suami?—eh aamiin. Tapi gue gak ribut."

Abhim terkekeh, anak itu menaruh lengan panjangnya di bahu Rara, sambil berjalan menyusuri koridor yang sedikit ramai, karena memang waktunya istirahat. "Lo kalo ada apa apa itu cerita, jangan di pendem sendiri. Lupa ya kalo gue masih temen lo juga?"

Rara menoleh mendengar Abhim berkata panjang lebar seperti itu, ekspresinya serius lagi.

Memang sih, sejak mereka masuk SMA, keduanya jarang berinteraksi seperti dulu.

Sejak dulu, Rara memang tidak begitu punya teman, hanya Kayla dan Abhim—itu memang Karena Rara tidak terlalu suka berinteraksi dengan orang baru. Dari kecil, Kayla dan Abhim itu sering disebut sebut seperti anak kembar, karena memang wajah mereka mirip, padahal tidak ada ikatan saudara apapun. Hal tersebut mempengaruhi keberadaan Rara—sampai sampai Rara disebut sebut dari anak angkat mama Ugi, ibunya Abhim.

"Heh di ajak ngomong juga." Rara tersenyum pada Abhim, "lo gila ya sekarang?!"

"Ish! Lo yang gila. Aneh aja tau, gak ada angin gak ada ujan lo tiba-tiba kayak gini—I mean setelah sekian lama."

Abhim mengibaskan tangannya ke udara, sambil tertawa di sepanjang koridor yang mereka lewati, "Halah! Itu lo aja yang ngerasa jauh dari gue. Ra.. Ra.."

Dengan tiba-tiba Abhim berhenti di depan Rara, anak itu berbalik dan mencengkram kedua bahu Rara, menatapnya dengan mengintimidasi. "Banyak orang Abhim, lo tau masuk base sekolah?!"

"Emangnya kenapa? Orang-orang juga tau lo pacarnya Iqbaal kan? Jawab jujur pertanyaan gue. Kenapa lo kayak nyembunyiin sesuatu dari gue dan yang lain?" Rara tertekun dengan pertanyaan Abhim, "a-apa sih Bhim?! Maksud lo apa coba?" Katanya tergagap.

"Gue yakin kalo Kayla ada disini dia juga ngerasa hal yang sama kayak gue. Sebenarnya gue mau nanya ini dari berbulan-bulan yang lalu, tapi gue tahan. Gue ngejaga privasi lo." Rara semakin tegang. Keringat dingin mulai membasahi pelipis dan tangannya. Kalau Abhim tahu, bisa saja dia mengadukannya pada Mama. "Kenapa diem?"

More Than GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang