Hello world!

147 30 3
                                    

"Aku bisa bangsatin kamu kapan aja kalo aku denger kamu ngomong gitu lagi, Ra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku bisa bangsatin kamu kapan aja kalo aku denger kamu ngomong gitu lagi, Ra. Bahkan sekarang."

Brankar masih di dorong dengan langkah panik. Saat sudah didepan ruang operasi Iqbaal, mama dan Jojo buru-buru di cegah untuk masuk, seperti biasa.

"Maaf, ibu dan Mas-mas. Karena yang akan kami akan menjalankan persalinan dengan operasi, jadi dimohon untuk keluarga yang bersangkutan untuk menunggu diluar."

"T-tapi... Anak saya sus!!"

"Permisi," tanpa mengurangi rasa hormat, suster menutup ruang operasi.

Iqbaal terduduk lemas di lantai rumah sakit dengan perasaan tak beraturan, pikirannya kalut sampai membawa air matanya jatuh tanpa di sadari.

Keadaan mama tidak jauh berbeda, wanita itu baru saja bertengkar dengan suaminya, di menit berikutnya dia harus di tampar kenyataan dengan persalinannya tiba-tiba anak sulungnya.

Dengan operasi..

"Rara!!! Mana Rara?! Jo, ma! Mana Rara?!"

Mama hanya melirik papa sekilas tanpa minat menjawab. Tatapan matanya seolah tidak Sudi melihat pria ini di depannya.

Karena tidak kunjung di jawab, papa melirik Iqbaal yang menenggelamkan wajahnya di bawah tangan dengan kaki menekuk.

"Kamu! Kamu apakan lagi anak saya!!?!"

"Papa jangan nyalahin bang Iqbaal!" Suara Jojo naik pitam. "Aku muak lihat papa nyalahin orang lain! Seolah apa yang ada di depan papa semuanya salah! Papa harusnya introspeksi sama apa yang pernah papa lakuin!"

"Aku capek, Pa..." Suara Jojo memelan. "Papa nggak capek nyalahin orang tanpa lihat diri papa sendiri?"

"Papa cuma nggak mau anak papa jadi mainan orang lain."

"Bagian mana bang Iqbaal jadiin kakak mainan? Dari awal sampai detik ini, bang Iqbaal selalu berusaha buat bertanggungjawab. Tapi papa, papa malah nyegah itu, papa malah misahin mereka berdua."

Papa terdiam. Seolah tiap kata yang di tekankan oleh Jojo seakan tamparan yang membuatnya malu semalu malu nya. Anak yang ia didik dari kecil sampai sebesar ini, bahkan lebih dewasa dari dirinya.

"Cukup ya, Pa. Jojo nggak mau liat ponakan Jojo tau kelakuan brengsek kakeknya sebelum dia lahir."

Seberengsek itukah dirinya kamarin?

💐

Di dalam, Rara menghembuskan nafasnya berkali-kali. Detak jantungnya berdegup cepat dan kencang. Dokter sudah menyuruhnya untuk relax, tapi mana bisa di saat kehidupannya dan bayinya di pertaruhkan ia harus tenang dan relax seolah tidak terjadi apa-apa. Samar-samar Rara mendengarkan percakapan para dokter dan suster yang akan mengoperasi nya.

"Kita mulai sekarang ya, mbak?"

Rara menghembuskan nafasnya sekali lagi sebelum akhirnya mengangguk pelan.

More Than GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang