Claire menatap langit kamar tempatnya berbaring. Ada ukiran rumit di sana. Gips berwarna putih membentuk pola khas Yunani.
Cahaya lampu di kamar itu sangat remang, bahkan jendelanya tertutup gorden tebal. Kesan gelap benar-benar menguasai seluruh ruangan ini. Bahkan meskipun seluruh lampu sudah dinyalakan tetap saja terasa mencekam. Sungguh mirip kamar Bridgetta
Di mana ini? Apakah Claire memang tidur di kastil Bridgetta? Lalu siapa yang membawanya?
Claire pun bangkit, setelah itu baru dia menyadari bahwa kakinya terbalut perban. Bahkan bajunya bukan yang dia kenakan semalam. Lalu Claire menghela napas. Mencoba menemukan ingatannya.
Dia tidak berada di kamar Bridgetta, juga bukan rumah Jemian, apalagi flat lapuknya. Jadi sudah pasti Claire berada di kediaman Jazire. Memorinya kembali merangkai kejadian semalam. Di mana tanpa Claire sangka Jazire akan menolongnya. Menggendongnya, menaikkannya di atas kuda. Mereka berdebat. Lalu... lalu...
Lalu apa yang terjadi?
Ingatan Claire berhenti di sana. Apakah dia pingsan?
Sepertinya begitu sebab Claire tidak ingat bagaimana dia bisa berada di kamar ini. Bahkan sampai bajunya berganti.
Claire kembali melirik kakinya. Sebenarnya dia tak cedera parah seperti patah tulang. Kakinya masih bisa digerakkan. Dia hanya keseleo dan lututnya robek. Hanya itu, jadi mendapat gips adalah tindakan berlebihan. Walau memang ketika dia mencoba bangkit, ada rasa ngilu. Tapi Claire masih sanggup berjalan.
Claire termenung sejenak mengingat ekspresi yang ditampilkan Jazire semalam ketika dia sebutkan rahasia pria itu.
Jazire terlihat terkjut dan sedikit panik. Mungkinkah tebakan Claire memang benar tentang rahasia besar itu? Padahal
Claire hanya mengungkapkan tebakan hasil analisanya. Dia tidak sama sekali mengetahui rahasia apapun tentang masa lalu Jazire.Tapi nyatanya kalimat tebakan Claire berhasil membuat Jazire terintimidasi. Jadi tugas Claire selanjutnya adalah mencari tahu rahasia pria itu.
Claire berjalan ke luar kamar. Penjaga di depan kamar langsung menghampirinya.
"Anda sudah bangun Miss? Kami akan panggilkan dokter," Claire tidak tahu apa ini hanya perasaannya saja atau bagaimana, tapi penjagaan untuk dirinya sedikit berlebihan. Apalagi reaksi para pengawal Jazire yang kelewat gesit untuk menjaganya semakin menambah kejanggalan. Apakah ini memang sejenis protokol dari Jazire atau ada hal lain yang telah dilakukan pria itu?
"Tidak perlu. Aku ingin pulang," potong Claire menghentikan pengawal Jazire yang sudah merogoh ponselnya untuk menelepon dokter pribadi sang tuan.
"Tapi Miss, Tuan Jazire memerintahkan kami untuk menjaga Anda sampai pulih," jawab pengawal itu seolah benar ketakutan.
"Aku baik-baik saja. Kakiku akan segera sembuh. Lagipula bukankah pengumumannya masih lusa? Jadi aku ingin kembali."
Para pengawal Jazire yang berjaga itu ada empat orang, dan mereka saling berpandangan.
"Kalau begitu kami akan menghubungi Tuan Jazire terlebih dahulu."
Ternyata memang tidak semudah itu untuk memasuki maupun meninggalkan mansion ini. Tapi terserah lah, yang penting Claire bisa segera kembali. Sebab ada hal yang harus dia pastikan. Mencari informasi tentang Jazire, juga kondisi Bridgetta.
.
.
Jazire tidak menyangka bahwa Claire akan mengungkapkan bahwa wanita itu mengetahui rahasianya. Tapi dia juga tak sepenuhnya percaya. Mengingat bagaimana liciknya keluarga Bridgetta, wanita itu pun juga pasti memang sengaja menjebaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO SIDES
RomanceClaire Adena berniat balas dendam pada orang-orang yang telah menghancurkan hidupnya. Untuk menjalankan misinya dia harus mendapatkan dukungan dari orang paling berpengaruh di seluruh Iluasia itu. Dia adalah seorang mafia kelas atas bernama Jazire H...