[SELESAI]
Selalu ada suatu rahasia bahkan di balik hal yang paling sederhana sekalipun. Ya, setidaknya itu yang Rena dapatkan setelah dia menemukan rahasia di balik langit senja yang membawanya pada sebuah kejaiban yang terlalu hebat untuk bisa dise...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Naura
K
alau ada orang yang paling bodoh di dunia ini, Naura rasa itu adalah dirinya dan dia merasa mungkin orangtua juga kakaknya berpikiran seperti itu. Rutinitasnya berubah dan dengan tidak tahu dirinya Naura malah menikmati itu. Kegiatannya hanya berputar pada hal-hal yang sama di rumah Selyn dan sisanya dia hanya diam. Hanya Damar yang banyak melakukan sesuatu untuknya.
Orangtuanya, terutama papa tetap menolaknya untuk kembali ke rumah sampai Naura mengatakan siapa orang yang melakukan hal yang tidak seharusnya padanya, namun mama tetap menghubunginya walau diam-diam. Naura tahu kalau apa yang dilakukannya salah, tapi dia bahkan belum tentu akan hamil. Banyak pasangan suami-isteri di luar sana yang sudah lama menikah dan tidak segera diberi momongan. Sangat tidak mungkin kalau Tuhan malah memberinya seorang anak dalam sekali kejadian.
"Ra, udah?"
"Hm?"
"Beresin kamarnya udah? Aku udah nungguin lo dari tadi."
Naura langsung nyengir mendengar perkataan Selyn lalu cepat-cepat berjalan ke ruang tamu. Di sana sudah ada Selyn bersama dengan buku-buku dan tugas-tugas kuliahnya. Ada beberapa momen yang membuat dadanya terasa nyeri melihat itu. Harusnya setelah ini Naura bisa merasakan hal yang sama dengan Selyn, tapi sayangnya takdir justru berkata lain.
Papa sangat marah padanya dan menolak untuk memberinya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan. Pria paruh baya itu selalu berkata asal Naura mengatakan siapa yang melakukan itu dengannya maka semua di antara keluarga mereka akan kembali seperti semula. Papa akan kembali melindunginya dari apapun yang bisa membahayakannya, tapi—
Naura tidak bisa menghancurkan mimpi dan harapan orang tua Candra.
Selyn sepertinya bisa membaca dengan cepat apa yang Naura pikirkan sampai gadis itu menarik tangannya dan membawanya ke beranda rumah untuk duduk di kursi kayu. Gadis berambut sebahu itu masuk ke dalam rumah sebentar lalu kembali dengan setoples camilan yang dia bawa dari ruang tamu.
Tadinya Selyn berekspetasi akan mengajak Naura ngobrol ala anak gadis sebentar saja, tapi sepertinya itu tidak bisa dilakukan lagi. Karenanya Selyn mengajak adik pacarnya itu ke teras untuk melihat lalu lalang kendaraan yang tidak seberapa banyak. Namun Selyn tidak mengira akan terjadi keheningan yang amat panjang dan menyesakkan di antara mereka berdua yang terasa mencekik, setidaknya untuk dirinya.
Naura terlihat sedih, dan Selyn tidak menyukai ekspresi itu. Naura yang dikenalnya adalah gadis yang selalu ceria dan ramah.
"Sudah lebih dari dua Minggu kamu udah di sini. Nggak kerasa banget, ya?"
Selyn mengucapkan dengan nada ceria, berniat berbasa-basi siapa tahu saja bisa membuat suasana di antara mereka terasa renyah lagi. Sayangnya tidak.
"Iya, dan udah dua minggu lebih aku ninggalin rumah."