Part 7

2 1 0
                                    

3 hari kemudian. "Yang mulia, ada surat untuk anda! Ini!" Kata pengawal sambil memberikan surat itu. "Hmmm, dari siapa ini? Untuk Leviathan. Kau sudah membunuh para prajurit ku, maka dengan ini aku nyatakan perang dimulai. Kita bisa saja berdamai, asalkan kau dan bangsa iblis baik mau bergabung dengan kami. Salam hormat, Ifrit. Oh, jadi surat ini dari Ifrit? Kalau kau memang ingin berperang, maka aku akan memberikan pertempuran yang sengit untuk mu! Bangsa iblis baik harus terus berdiri, sampai Tuhan mengakhiri dunia ini!" Kata Leviathan. Setelah itu, dia menajamkan pedang nya, memperbaiki busur nya yang rusak, dan membuat banyak persediaan makanan dan senjata untuk para prajurit nya. Azazel yang sedang lewat pun terhenti, karena melihat raja Leviathan yang sedang sibuk. "Yang mulia, sepertinya yang mulia sangat sibuk saat ini. Ada apa?" Kata Azazel. "Ah, Azazel. Saat ini, aku harus menyiapkan persediaan makanan dan senjata yang banyak." Kata raja Leviathan. "Menyiapkan sebanyak itu? Kenapa?" Kata Azazel. "Karena raja Ifrit dari bangsa iblis jahat mendeklarasikan perang pada kita!" Kata raja Leviathan. "Perang!?" Kata Azazel dengan kaget. "Ya, benar! Kau mau membantu ku menyiapkan semuanya?" Kata raja Leviathan. "Baiklah, aku akan membantu yang mulia." Kata Azazel. Setelah selesai menyiapkan semuanya. "Yang mulia, apakah semua prajurit sudah mengetahui hal itu?" Kata Azazel. "Belum, makanya aku butuh bantuan mu untuk memberitahu mereka tentang hal itu." Kata raja Leviathan. "Baiklah, aku akan memberitahu mereka sekarang juga." Kata Azazel. "Tunggu! Beritahu juga pada mereka agar segera menemui ku di sini, karena aku ingin menyusun strategi!" Kata raja Leviathan. "Baik, yang mulia!" Kata Azazel. Lalu Azazel memberitahu semua prajurit. "Apa!? Tidak mungkin!" Kata salah satu prajurit. "Apa!? P... Perang!?" Kata prajurit yang lain. "Benar, raja Ifrit mendeklarasikan perang pada kita! Jadi kita harus bersiap, karena mereka bisa menyerang kapan saja! Oh iya, yang mulia meminta kita semua untuk bertemu dengan beliau di gudang!" Kata Azazel. "Baiklah, ayo!" Kata para prajurit. Mereka pun pergi ke gudang.

AzazelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang