Part 13

2 1 0
                                    

"Yang mulia." Kata prajurit yang membawa Azazel tadi. "Ah, kau yang membawa Azazel, ya? Bagaimana keadaan nya? Apa dia sudah membaik?" Kata raja Leviathan. "Yang mulia, Azazel hampir bunuh diri di kamar nya." Kata prajurit itu. Semuanya langsung terkejut. "Apa? Azazel hampir bunuh diri? Tapi kenapa?" Kata raja Leviathan. "Karena dia sudah mengetahui fakta yang sebenarnya, dan dia merasa sangat malu. Namun saat hendak bunuh diri, para pengawal langsung menahan nya, dan membawa nya ke penjara." Kata prajurit itu. "Kenapa para pengawal membawa nya ke penjara?" Kata raja Leviathan. "Aku tidak tahu, sebaiknya yang mulia tanyakan langsung pada para pengawal." Kata prajurit itu. "Baiklah, terima kasih sudah memberitahu." Kata raja Leviathan. "Sama-sama." Kata prajurit itu. Kemudian mereka menghampiri Azazel dan para pengawal di penjara. "Yang mulia, Azazel hendak bunuh diri di kamar nya. Namun kami sudah mencegah nya, dan membawa nya ke penjara sampai dia sedikit tenang." Kata pengawal. "Oh, baiklah. Kukira kalian membawa nya ke penjara untuk disiksa, atau dipermalukan." Kata raja Leviathan. "Tunggu, kenapa kami harus melakukan itu?" Kata pengawal yang lain. Tiba-tiba Azazel menendang jeruji penjara. "Sialan!!! Aku mengkhianati bangsa ku sendiri, aku menghancurkan bangsa ku sendiri, aku memang pengkhianat busuk!!! Aku harus mati!!!" Teriak Azazel. "Azazel, tenanglah! Aku mengerti perasaan mu, aku tahu kalau kau tidak bisa menerima kenyataan ini! Tapi tolong, jangan sampai kau membunuh diri mu sendiri! Itu tidak ada gunanya!" Kata raja Leviathan. "Yang mulia, jika aku diberi pilihan antara mati atau hidup tapi menanggung malu, maka aku akan memilih mati!!!" Teriak Azazel. "Azazel, kau tidak boleh mati! Para prajurit membutuhkan mu, para warga membutuhkan mu, bahkan aku pun membutuhkan mu! Kau sudah menjadi bagian dari bangsa iblis baik sejak lahir! Meskipun orang tua mu adalah bagian dari bangsa iblis jahat, tetapi kami tidak pernah membenci mu!" Kata raja Leviathan sambil memegang pipi Azazel. "Yang mulia..." Kata Azazel. "Dengarkan aku, Azazel. Dulu kau pernah berkeinginan menjadi raja, dan mungkin sampai sekarang, keinginan itu tetap ada di hati mu. Jadi kalau kau ingin menjadi raja, teruslah hidup! Jangan pernah mati, mengerti?" Kata raja Leviathan. "Yang mulia... Maafkan aku!" Kata Azazel sambil menangis. "Tidak apa-apa, aku mengerti. Pengawal, tolong buka penjaranya." Kata raja Leviathan. "Baik, yang mulia." Kata pengawal. Lalu penjara dibuka, dan Azazel keluar.

AzazelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang