Part 19

2 1 0
                                    

Sementara itu. "Ayo, cepat!" Kata raja Ifrit. "Baik!" Kata para jenderal. "Ifrit, sialan kau!!!" Teriak jenderal Moth sambil memanah kuda mereka. "Sial, dia membunuh kuda kita! Semuanya, lindungi aku!" Kata raja Ifrit. "Cepat, lindungi yang mulia!" Kata salah satu jenderal. "Minggir, aku mau mengambil kepala Ifrit!!!" Teriak jenderal Moth sambil membunuh beberapa jenderal. Karena kesal, akhirnya raja Ifrit membunuh jenderal Moth dengan memanah punggung nya. "Rasakan itu, makhluk lemah!" Kata raja Ifrit. Jenderal Moth pun meninggal. Setelah beberapa menit, akhirnya mereka berhasil menghabisi prajurit iblis jahat. "Maju, semuanya!!! Saatnya kita mengakhiri hidup si bodoh Ifrit!!!" Teriak Azazel. "Ya!!!" Teriak para prajurit sambil mengejar raja Ifrit. "Cepat, bawa yang mulia ke tempat yang aman!" Kata para jenderal sambil membawa raja Ifrit. Lalu prajurit iblis jahat muncul dari luar gerbang, dan menyerang prajurit iblis baik. "Sial, mereka selalu mengganggu! Habisi prajurit iblis jahat!" Kata para prajurit. "Sebagian prajurit, kejar Ifrit! Yang lainnya, cegah prajurit iblis jahat yang datang!" Kata Azazel. Setelah itu, sebagian prajurit iblis baik mengejar Ifrit dan para jenderal, dan akhirnya mereka berhasil dikepung. "Gawat, kita terkepung! Bagaimana ini?" Kata salah satu jenderal iblis jahat. "Rrggh, nampaknya tidak ada pilihan lain! Ayo, lawan mereka!" Kata raja Ifrit. Mereka pun bertarung. "Yang mulia, bagaimana kalau yang mulia bantu para prajurit yang menyerang Ifrit? Biar aku yang mengatasi prajurit iblis jahat yang datang!" Kata salah satu jenderal. "Baiklah!" Kata Azazel. Kemudian dia menghampiri para prajurit yang sedang melawan raja Ifrit. "Semuanya, aku datang!!!" Teriak Azazel. "Yang mulia!" Kata para prajurit. "Kalian semua habisi para jenderal, biar aku yang mengurusi Ifrit!" Kata Azazel. "Baik!" Kata para prajurit. "Leviathan sialan, mati saja kau!" Kata raja Ifrit sambil menyerang mereka, dan menghampiri Azazel. Mereka berdua pun saling menyerang. "Kau, pembawa bencana! Kenapa kau tidak mati saja, hah!?" Kata raja Ifrit. "Aku? Pembawa bencana? Hei, coba kau bercermin! Siapa yang lebih dulu melakukan penyerangan, siapa yang lebih dulu mendeklarasikan perang, dan siapa yang lebih dulu membakar rumah salah satu warga? Ya, itu adalah kau! Dan kau mengatakan aku pembawa bencana? Tuan Lucifer tertawa melihat mu, bodoh!" Kata Azazel. "Beraninya kau memanggil ku bodoh, sialan! Persiapkan diri mu, karena aku raja Ifrit akan membunuh mu!" Kata raja Ifrit dengan kesal. "Omong kosong!" Kata Azazel. Pertarungan terus berlanjut, hingga matahari akan terbit.

AzazelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang