Part 9

2 1 0
                                    

Dengan cepat, Azazel menangkap anak panah itu. "Ah, dapat! Punya siapa ini?" Kata Azazel. "Serang!!!" Teriak seseorang dari balik pohon. Tiba-tiba ribuan prajurit iblis jahat keluar dari balik pohon, dan menyerang Azazel dengan panah. Untung saja, Azazel berhasil menangkis serangan mereka, dan kabur. "Sial, dia kabur!" Kata salah satu prajurit iblis jahat. "Rrggh!!! Pasukan, kejar dia!!!" Teriak jenderal iblis jahat. Mereka pun mengejar Azazel. "Gawat, mereka mengejar ku! Mereka harus berada di sini terus, tidak boleh ke mana-mana!" Kata Azazel. Lalu dia melempar sebuah kantung ke arah mereka, dan muncul gumpalan asap dari dalam kantung itu. "Ah, apa ini!?" Kata para prajurit iblis jahat. "Aku tidak bisa melihat!" Kata jenderal iblis jahat. "Asap itu tidak akan hilang sampai sejam lebih, mereka akan terjebak di sana! Aku harus segera memberitahu mereka semua!" Kata Azazel. Setelah itu, dia menghampiri para prajurit di pemukiman warga. "Hei, semuanya! Aku sudah menemukan mereka!" Kata Azazel. "Hah, benarkah?" Kata para prajurit. "Ya, mereka bersembunyi di hutan! Berhati-hatilah, karena mereka membawa panah!" Kata Azazel. "Tapi sebelum kita menyerang mereka, kita harus memberitahu yang mulia terlebih dahulu. Lalu kita tunggu instruksi selanjutnya dari yang mulia." Kata prajurit yang lain. "Kau benar! Kalau begitu, ayo kita kembali ke istana!" Kata Azazel. "Ayo!" Kata para prajurit. Kemudian mereka kembali ke istana, dan langsung memberitahu raja Leviathan tentang lokasi para prajurit iblis jahat. "Ah, jadi begitu ya? Mereka bersembunyi di hutan?" Kata raja Leviathan. "Ya, yang mulia." Kata para prajurit. "Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang, yang mulia?" Kata Azazel. "Apa yang harus kita lakukan? Hmmm... Ah, aku tahu! Salah satu dari kita pancing mereka keluar dari hutan, bawa mereka ke lapangan luas di dekat bukit ini, lalu kita semua serbu mereka sampai habis! Setuju?" Kata raja Leviathan. "Setuju!" Kata para prajurit. "Jadi, siapa yang ingin pancing mereka?" Kata raja Leviathan. Semuanya langsung mundur, kecuali Azazel. "Ah, sudah kuduga. Kau memang pemberani, Azazel. Hahahaha, tidak salah aku menjadikan mu sebagai prajurit ku." Kata raja Leviathan. "Kenapa kita mundur, ya?" Kata salah satu prajurit. "Hei, sadarlah! Kita tidak cukup hebat untuk mengumpan musuh!" Kata prajurit yang lain. "Nah, Azazel. Sesuai rencana tadi, pancing mereka ke lapangan itu!" Kata raja Leviathan. "Dimengerti, yang mulia." Kata Azazel. "Hahahaha, bagus-bagus! Yang lainnya, pergi ke lapangan itu, dan sembunyi di tempat yang tidak terlihat! Tunggu isyarat, lalu kita bisa menyerang mereka sepuasnya!" Kata raja Leviathan. "Baik, yang mulia!" Kata para prajurit. "Kalau begitu, ayo kita berangkat!" Kata raja Leviathan. Mereka pun berangkat ke lapangan di dekat bukit, sedangkan Azazel kembali ke hutan.

AzazelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang