Part 14

2 1 0
                                    

"Yang mulia, semuanya, maafkan aku! Maafkan aku yang bodoh ini!" Kata Azazel sambil bersimpuh dan menangis. "Sudah, jangan berkata seperti itu. Ayo bangun, dan berhentilah menangis." Kata raja Leviathan. "Baik, yang mulia." Kata Azazel. Lalu dia berdiri, dan mengusap air mata nya. "Azazel, kau tidak pernah dibenci oleh siapapun, jangan dengarkan apa yang dikatakan oleh si bodoh Ifrit! Lagipula, mana mungkin kami membenci pahlawan sejati seperti mu? Kalau kami membenci mu, siapa lagi yang akan membantu kami?" Kata salah satu prajurit. "Benar, siapa yang akan membantu kami?" Kata para prajurit. "Nah, dengar kan? Semua yang ada di sini membutuhkan mu, jadi untuk apa kau mati?" Kata raja Leviathan. "Ehehehe, baiklah-baiklah. Aku tidak akan bunuh diri, dan aku akan terus hidup di bangsa ini sampai akhir hayat ku." Kata Azazel. "Nah, begitu. Itu baru Azazel ku, hahahaha." Kata raja Leviathan. Mereka pun tertawa. "Azazel, maafkan kami karena sudah memaksa mu masuk ke penjara, ya. Kami hanya tidak ingin kau mengamuk, dan menghancurkan kamar mu." Kata pengawal. "Tidak apa-apa, aku mengerti kok. Justru aku berterima kasih pada kalian, karena sudah menyelamatkan aku dari tindakan yang mengerikan itu." Kata Azazel. "Ya, sama-sama." Kata pengawal yang lain. "Oh iya, kita menang kan, yang mulia?" Kata Azazel. Seketika mereka terdiam, dan menunduk. "Yang mulia?" Kata Azazel. "Kita kalah, Azazel." Kata raja Leviathan. "Kalah?" Kata Azazel. "Tapi jangan khawatir, ini hanyalah permulaan. Suatu saat nanti, kita pasti akan meraih kemenangan dengan tangan kita sendiri! Jadi persiapkan diri mu untuk pertempuran selanjutnya, Azazel!" Kata raja Leviathan. "Baik!" Kata Azazel. Seminggu kemudian. "Lapor, yang mulia! Raja Ifrit dan prajurit nya menyerang pemukiman warga!" Kata salah satu prajurit. "Apa!?" Kata semuanya. "Pemukiman warga?" Kata raja Leviathan. "Ya, yang mulia! Dan beberapa prajurit raja Ifrit sedang menuju kemari untuk membunuh anda!" Kata prajurit itu. Tiba-tiba sebuah anak panah melesat, dan mengenai kepala raja Leviathan. "Yang mulia!!!" Teriak semuanya. Sementara itu, di luar istana. "Hahahaha, aku berhasil mengenai kepala raja Leviathan! Kita menang!" Kata prajurit iblis jahat. Mereka pun senang. "Ayo kita beritahu hal ini pada yang mulia sekarang!" Kata prajurit iblis jahat yang lain. "Ayo!" Kata mereka. Kemudian mereka pergi dari istana raja Leviathan, dan menghampiri raja Ifrit yang berada di pemukiman warga.

AzazelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang