🔸🔸🔸🍁🍁🌸🦋💖🦋🌸🍁🍁🔸🔸🔸
Alasan
***
Ketika Keluarga Lei selesai makan malam, langit masih belum sepenuhnya gelap. Bayang-bayang rumah dan pepohonan tampak seperti siluet di bawah sinar matahari terakhir.
Sama halnya dengan para petani lainnya. Mereka akan makan malam sebelum senja, agar mereka bisa menghemat minyak lampu.
Qin Mian, Nyonya Zhao dan Nyonya Qian mencuci piring dan membersihkan dapur di bawah tatapan tajam Nyonya Du.
Ketika Qin Mian keluar dari dapur, dia melihat Lei Tia mengambil baskom kayu berwarna coklat tua untuk mengambil air dari sumur. Qin Mian takut pria ini ingin membasuh kakinya bersamanya. Jadi, dia dengan cepat berjalan ke sumur dan mengambil segayung air dingin dari ember dan menuangkannya langsung ke kakinya.
Setelah membasuh kakinya sekali, dia menatap Lei Tia dengan datar karena takut bahwa pria itu tidak dapat melihat penolakannya secara terang-terangan ini.
Lei Tia berhenti sejenak sebelum membungkuk untuk mengambil air, masih tanpa ekspresi seperti sebelumnya.
Qin Mian dengan cepat kembali ke gubuk jerami. Sandalnya basah dan itu tidak nyaman. Jadi, dia melepasnya begitu saja agar kakinya mengering secara alami dan duduk di tepi tempat tidur. Ruangan itu sangat gelap dan cahaya dari luar masuk melalui celah-celah di dinding, tampak sangat sunyi.
Qin Mian melihat lampu minyak di atas meja pendek di samping tempat tidur, tetapi dia tidak tahu bagaimana menyalakannya, jadi dia tidak menyentuhnya.
Tidak lama kemudian, Lei Tia masuk.
Qin Mian bertanya dengan suara rendah, "Apakah ada orang lain di luar?"
Lei Tia tidak tahu apa yang Qin Mian maksud, tetapi dia menggelengkan kepalanya, masuk dan duduk di tepi tempat tidur.
Qin Mian berpikir sejenak, lalu berkata, "Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi aku tidak ingat apa pun dari masa lalu. Bisakah kamu memberi tahuku siapa aku, dan mengapa aku menikah denganmu? Padahal, kita berdua laki-laki."
Lei Tia menoleh dan menatapnya dengan heran.
Qin Mian menatapnya dengan tenang.
“Kamu adalah istriku. Aku Lei Tia. Tidurlah.” Lei Tia naik ke tempat tidur lebih dulu dan berbaring di sisi luar.
"Tapi aku laki-laki!" Qin Mian sedikit cemas, dan bertanya lagi, "Bagaimana aku menikah denganmu? Mengapa keluargaku menikahkanku dengan seorang pria?"
Lei Tia tidak berbicara. Ruangan itu terlalu gelap, jadi Qin Mian tidak bisa melihat ekspresinya dengan jelas.
"Kamu adalah istriku." Setelah Lei Tia selesai berbicara, tidak peduli seberapa keras Qin Mian bertanya, dia tidak pernah membuka mulutnya lagi. Napasnya panjang dan tenang, seperti sedang tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Transmigration: To Be His Man
Historical FictionNovel BL Cina terjemahan bahasa Indonesia. Sinopsis: Begitu Qin Mian membuka matanya, dia ngeri menemukan dirinya terbaring di gubuk jerami yang berangin. Masalahnya, seingatnya, tadi dia masih di villanya! Yang lebih mengerikan adalah, ada pria lai...