🔸🔸🔸🍁🍁🌸🦋💖🦋🌸🍁🍁🔸🔸🔸
Pindah Dan Hidup Bersama
***
Qin Mian menoleh ke belakang dan melihat Lei Tia menatap tajam ke arahnya, yang membuatnya tidak bergerak.
Lei Tia memegang mangkuk di tangan kanannya. Di dalam mangkuk ada nasi milet ubi jalar dan sepasang sumpit. Yang disebut nasi milet ubi jalar adalah milet yang dikukus bersama ubi jalar. Sebagian besar makanan pokok mereka baru-baru ini adalah ubi jalar, nasi milet dan roti kukus. Di atas nasi ada setumpuk sayuran dan yang mengejutkan, bahkan ada telur goreng.
(Milet (dari bahasa Inggris: millet) merupakan sekelompok serealia yang memiliki bulir berukuran kecil)
Mustahil bagi Nyonya Du dengan baik hati memberinya telur untuk dimakan. Kemungkinan besar telur disimpan oleh Lei Tia untuknya. Qin Mian benar-benar ingin menyangkal dugaan ini.
Dia menggerakkan pergelangan tangannya dan menjelaskan, "Ke mana aku bisa pergi ketika aku lapar dengan tangan kosong? Aku hanya berolahraga dan berlari sembarangan." Kecuali bagian dari Lei Tia yang bersikeras menolak perceraian yang harmonis, Lei Tia telah memberi kesan yang baik, jadi nadanya sangat lembut.
Lei Tia melepaskan tangannya dan menyerahkan semangkuk makanan kepadanya, lalu menariknya ke arah pohon tua di pinggir jalan. Ada batu datar di bawah pohon. Penduduk desa sering mengobrol di sini di waktu luang mereka.
Qin Mian duduk di atas batu dan hanya makan telur, sisanya tidak dia makan. Bahkan, makan ayam, bebek dan ikan selama setengah bulan tidak akan cukup, apalagi hanya nasi milet ubi jalar.
"Aku tidak bisa makan ini lagi." Qin Mian memegang mangkuk dengan kedua tangannya, memandang matahari terbenam di barat dan menghela nafas, "Aku ingin makan nasi putih, aku juga ingin makan ikan, bebek, ayam, barbekyu, steak, dan aku ingin minum bir..."
Lei Tia menatapnya lama sekali, sebelum dia mengambil mangkuk itu dan dengan tenang memakan makanannya.
Qin Mian terkejut, "Kamu belum makan?"
"En." Lei Tia menjawab.
"Oh." Qin Mian bersandar di pohon dan terus memikirkan kemungkinan bagaimana Nyonya Du mau memisahkan keluarga mereka. Dia tidak peduli dengan yang lain, tapi dia harus memikirkan cara agar Nyonya Du mau membiarkan dia dan Lei Tia pindah.
Pertama-tama, dia bisa mencoba mencari tahu pendapat Lei Tia tentang hidup terpisah.
"Ada sesuatu yang ingin kutanyakan padamu."
Lei Tia menatapnya, mengangguk dan melanjutkan makannya.
"Di mana kita akan tinggal di masa depan? Ada kandang babi di seberang gubuk..." Qin Mian bertanya dengan sangat samar.
Lei Tia berhenti, tanpa mengangkat kepalanya, dia berkata, "Setelah panen musim gugur, kita akan pindah dan hidup bersama."
Kejutan yang tak terduga membuat Qin Mian berdiri dengan penuh semangat, "Apakah kamu serius?"
Awalnya, dia memiliki dua cara untuk pindah: Membiarkan Lei Tia berpura-pura sakit, dan itu adalah penyakit yang serius, sehingga Nyonya Du tidak menggunakan Lei Tia sebagai tenaga kerja. Atau menggunakan kepercayaan takhayul Nyonya Du dan perhatiannya pada Lei Xiangzhi, seorang sarjana, untuk membuat Nyonya Du mengusirnya dan Lei Tia.
Qin Mian tidak akan pernah berpikir bahwa Lei Tia tidak bodoh atau naif. Pria ini sudah memiliki rencana lain dalam pikirannya untuk waktu yang lama.
Ketika dia memikirkan bahwa mereka akan meninggalkan rumah Keluarga Lei, Qin Mian tidak bisa menahan suasana hatinya yang senang. Dia bahkan tersenyum pada Lei Tia dan duduk lagi sebelum dia berkata dengan suara yang jauh lebih ringan, "Bisakah kita pindah lebih awal? Aku tahu alasan mengapa kamu ingin pindah setelah panen musim gugur adalah untuk membantu keluarga melewati kesibukan panen musim gugur, tetapi bahkan jika kita tinggal terpisah, kita juga masih bisa membantu pekerjaan pertanian, bukan?"
Lei Tia menatapnya dan tiba-tiba berkata dengan suaranya yang kaku, tapi nadanya sangat tegas, "Aku tidak akan bercerai."
Qin Mian terkejut. Bagaimana pria ini bisa begitu sensitif? Dia menghindari tatapan Lei Tia dan tertawa datar, "Aku tidak menyebutkan masalah perceraian. Maksudku tentang berpisah dengan Keluarga Lei. Orang yang sering marah akan cepat tua. Ibu tidak suka denganku. Bukankah tidak berbakti untuk terus tinggal bersamanya dan membuatnya marah?"
"Tapi, aku tidak tahu bagaimana mencuci pakaian."
Qin Mian segera menjawab, "Aku akan melakukannya!"
"Aku tidak tahu cara memasak."
"Aku akan memasak!" Qin Mian takut dia tidak bisa membujuk pria ini untuk pindah secepat mungkin.
Lei Tia mengangguk.
Pria kecil di benak Qin Mian dengan bersemangat melompat tinggi, "Makanlah dengan cepat!"
Lei Tia masih makan dengan santai dan tidak terburu-buru. Qin Mian menatapnya dengan cemas dan berharap dia bisa membantunya makan.
Lei Tia menepuk pelan kepalanya, "Jangan terburu-buru."
Qin Mian tidak punya waktu untuk memprotes tindakannya dan langsung menjawabnya, "Ini sangat mendesak!"
Baru kemudian, Lei Tia sedikit meningkatkan kecepatannya. Ketika dia telah menyelesaikan suapan terakhirnya, mereka pulang bersama.
Cahaya matahari terbenam berangsur-angsur menghilang, hanya menyisakan cahaya redup. Seluruh desa diselimuti kegelapan dan beberapa rumah di desa itu telah menyalakan lampu minyak mereka. Saat api bergoyang tertiup angin, bayangan di dinding juga ikut bergoyang.
Ketika Nyonya Zhao melihat Lei Tia pergi ke dapur dengan mangkuk kosong dan sumpit, dia mengangkat alisnya sambil tersenyum miring pada Qin Mian dan berkata dengan nada masam, "Aku benar-benar iri pada kakak ipar tertua. Tidak hanya kakak tertua memberi kakak ipar makan, dia bahkan membantu kakak ipar membawa mangkuk kosong. Sungguh membuat orang iri!"
Nyonya Du di dalam ruangan segera menyahut, "Menantu Tertua, mengapa kamu belum mencuci piring? Kamu tidak ingin minyak lampu?"
Qin Mian tidak merasa sakit hati atau marah. Karena dia akan segera hidup terpisah dengan mereka, dia tidak ingin memunculkan masalah sampingan. Dia pergi ke dapur dan mencuci piring di bawah sinar bulan yang redup.
Di zaman kuno, tidak ada deterjen. Jika ingin membersihkan noda minyak dari piring, dia hanya bisa menggunakan air panas. Karena ada dua tungku kompor, tungku luar digunakan untuk memasak nasi dan menggoreng sayuran, dan tunggu dalam untuk merebus air. Qin Mian membuka panci di tunggu dalam dan menemukan bahwa tidak ada air panas. Qin Mian tidak tahu siapa yang menggunakannya, jadi dia harus merebus lagi.
Lei Tia duduk di depan kompor dan membantu menyalakan api.
Saat mereka selesai mencuci piring, rumah utama sudah gelap dan sunyi. Mereka kembali ke gubuk jerami setelah mandi di bawah sinar bulan.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Tes dulu, banyak yang suka gak? Kalo banyak yang suka, aku lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Transmigration: To Be His Man
Ficção HistóricaNovel BL Cina terjemahan bahasa Indonesia. Sinopsis: Begitu Qin Mian membuka matanya, dia ngeri menemukan dirinya terbaring di gubuk jerami yang berangin. Masalahnya, seingatnya, tadi dia masih di villanya! Yang lebih mengerikan adalah, ada pria lai...