🔸🔸🔸🍁🍁🌸🦋💖🦋🌸🍁🍁🔸🔸🔸
Tidak Hanya Mencicipi Sedikit
***
Qin Mian juga ke sana. Area kolam ditandai dengan ranting-ranting dan para pekerja dibagi menjadi dua kelompok, menggali dari ke kedua sisi hingga membentuk labu. Jika kemajuan satu kelompok terlalu jauh tertinggal dari kelompok lain, tentu akan berdampak buruk bagi kelompok tersebut. Mereka semua melepas pakaian katunnya dan hanya mengenakan pakaian dalam tipis dengan lengan digulung. Mereka menginjak sekop untuk menggali tanah, bekerja dengan kecepatan penuh.
Lei Tia berdiri tidak jauh dari situ, menatap kerumunan tanpa ekspresi.
"Ide kamu?" Qin Mian datang ke sisinya dan berbisik.
Lei Tia mengangguk, “Apakah urusan dengan Paman Fang sudah selesai?”
"Ya." Qin Mian tiba-tiba melihat Lei Xiangren membawa sekop di bahunya dan berjalan ke tempat penggalian. Dia merasa jijik, "Kenapa dia ada di sini lagi?"
Tatapan Lei Tia menjadi lebih tajam, "Tidak ada yang memanggilnya."
Lei Xiangren dengan cepat berjalan mendekat dan memilih posisi sebelum menginjak sekop untuk menggali tanah, tampaknya dia bekerja dengan penuh energi. Tetapi jika diperhatikan, saat dia menggali tanah sekali, yang lain sudah menggali tiga kali.
Paman Kedua, yang tidak jauh darinya, kebetulan menyadari hal ini dan mengerutkan kening dengan jijik.
Qin Mian mengangkat matanya untuk menatap Lei Tia, dan berkata dengan suara rendah, "Aku kesal."
Lei Tia memegang bahunya dan memberi isyarat padanya untuk melihat lagi.
Lei Xiangren perlahan menggali tanah dengan perasaan bahagia. Dia bisa mendapatkan lebih dari 200 koin tembaga jika bersama orang-orang ini selama dua atau tiga hari, seolah-olah dia hanya sedang memungut uang.
Tepat pada saat itu, Lei Xiangren tiba-tiba merasakan sakit yang menusuk di lutut kanannya. Dan bersamaan dengan suara “Aduh!”, dia jatuh ke tanah.
"Ada apa?" Seorang penduduk desa di sampingnya bertanya dengan ramah.
“Tidak apa-apa, tidak apa-apa.” Lei Xiangren mengusap lututnya, menyadari tidak ada yang salah dengan lututnya, dia segera bangkit. Tapi siapa sangka, bahkan sebelum dia bisa berdiri dengan mantap, lututnya mati rasa, tidak bereaksi sama sekali dan pantatnya kembali menyentuh tanah.
Lei Xiangyi memiliki pemahaman yang jelas tentang pikiran Lei Xiangren, jadi dia berkata dengan kesal, "Kakak Kedua, jika kamu merasa tidak enak badan, pulanglah dan beristirahat."
“Aku… Baiklah, aku akan kembali lagi lain hari untuk membantu Kakak Tertua.” Sebenarnya Lei Xiangren masih belum menyerah di dalam hatinya, tapi dia takut ada yang tidak beres dengan kakinya. Dia harus menggunakan sekop sebagai penopang saat dia pergi dengan lamban.
Beberapa penduduk desa yang berada di dekatnya menghela nafas lega. Meskipun bukan mereka yang membayar gajinya, namun jika mereka yang bekerja lebih banyak mendapatkan gaji yang sama dengan Lei Xiangren yang bekerja lebih sedikit, tentu saja mereka akan merasa tidak puas.
"Apa kamu yang melakukan itu?" Qin Mian menatap Lei Tia dengan mata yang berbinar.
Lei Tia bahkan tidak meliriknya, dia mengangkat tangannya dan membelai kepala Qin Mian.
Qin Mian memperhatikan punggung Lei Xiangren yang sedang berjalan dengan susah payah di kejauhan, dia merasa bahagia melihat penderitaanya : Jika kamu berani datang dan mengambil keuntungan dari keluargaku lagi, "anjing penjaga" ku akan menggigitmu!
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Transmigration: To Be His Man
Ficción históricaNovel BL Cina terjemahan bahasa Indonesia. Sinopsis: Begitu Qin Mian membuka matanya, dia ngeri menemukan dirinya terbaring di gubuk jerami yang berangin. Masalahnya, seingatnya, tadi dia masih di villanya! Yang lebih mengerikan adalah, ada pria lai...