🔸🔸🔸🍁🍁🌸🦋💖🦋🌸🍁🍁🔸🔸🔸
Qin Mian Adalah Penguasanya
***
"Itu saja, tolong tagihannya."
Manajer toko mengambil sempoa dan menghitung, "Total 272 koin perak, karena adik laki-laki telah melariskan bisnisku, aku akan mengurangi 2 koin perak, jadi tagihannya 270 koin perak."
Qin Mian berkata sambil tersenyum, "Seperti yang dikatakan manajer toko, kami telah melariskan bisnismu, kamu tahu, kami membeli begitu banyak di tokomu dalam sekali pembelian, mengapa tidak menjadi 250 koin perak? Setelah kami menghabiskan semua garam, minyak dan tepung, kami pasti akan datang lagi. Bagaimana menurutmu?"
Tatapan Lei Tia tertuju pada Qin Mian, istri kecilnya ini membawa lebih banyak kejutan padanya.
Manajer itu tertegun sejenak sebelum tersenyum tak berdaya, "Adik laki-laki sangat fasih. Tapi kami dalam bisnis kecil dan kamu memotongnya terlalu banyak. Bagaimana kalau begini, aku akan memotong 5 koin perak lagi, kalau tidak aku akan rugi."
"Bagaimana bisa?" Qin Mian menjawab, "Melihat banyak barang di sini, siapa pun yang tahu pasti akan rela datang ke tokomu untuk membeli sesuatu. Bisa dibayangkan betapa makmurnya bisnismu. Setelah aku kembali ke desa, aku akan membantumu mengiklankannya. Sehingga kamu akan menghasilkan lebih banyak uang. Itu sepadan!"
Manajer tidak bisa menahan tawa, tetapi matanya dipenuhi dengan ketidakberdayaan, "Baiklah, baiklah, beri aku 250 koin perak."
"Terima kasih banyak, Manajer." Baru kemudian Qin Mian menjadi puas. Dia menangkupkan kepalan tangannya ke arah Manajer Toko, kemudian memberi isyarat kepada Lei Tia untuk membayar tagihan.
Benda-benda ini, piring dan satu set peralatan minum teh serta cangkir porselen, mudah pecah. Jadi, Qin Mian memasukkannya ke dalam beras dan tepung, sehingga tidak mudah terbentur.
Manajer Toko itu diam-diam mengangguk pada dirinya sendiri. Adik laki-laki ini pintar.
Untungnya, keranjang yang mereka bawa cukup besar untuk menampung semuanya. Ada tali yang diikatkan di leher botol minyak dan botol garam. Lei Tia langsung membawanya di tangannya.
Ketika keduanya pergi, manajer toko bahkan mengambil dua langkah ke depan.
Qin Mian mengulurkan tangannya, "Biarkan aku membawa botol minyak dan botol garam."
"Tidak perlu." Lei Tia menghindari tangannya, "Di masa depan, aku pasti akan menghasilkan lebih banyak uang, sehingga kamu bisa membeli apa pun yang kamu inginkan."
"Uhuk, uhuk, uhuk!" Qin Mian pura-pura tidak mendengar, "Kita membeli terlalu banyak barang, kita perlu menyewa kereta. Apakah mahal untuk menyewa kereta?"
"Aku tidak tahu."
"Jangan pedulikan itu. Ada uang yang harus dihabiskan, tidak perlu disimpan semua. Uang bisa diperoleh lagi." Qin Mian dengan mudah berjalan menuju toko kain. Dia sudah menghafal seluruh tempat setelah berkeliling.
Lei Tia berjalan di sisinya untuk mencegah dia ditabrak seseorang ketika dia sedang melihat sekeliling.
Sesampainya di toko kain, Qin Mian langsung memilih jenis kain yang paling murah setelah menanyakan harganya. Menanyai Lei Tia apa warna yang dia inginkan dan mendapat jawaban 'terserah'. Jadi Qin Mian memilih biru dan hijau untuk dirinya sendiri. Sementara Lei Tia warna nila dan hitam.
Setiap warna akan dibuat menjadi satu set pakaian dan akan diambil dalam beberapa hari.
Selain itu, dia membeli dua potong kain abu-abu untuk membuat gorden.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Transmigration: To Be His Man
Ficción históricaNovel BL Cina terjemahan bahasa Indonesia. Sinopsis: Begitu Qin Mian membuka matanya, dia ngeri menemukan dirinya terbaring di gubuk jerami yang berangin. Masalahnya, seingatnya, tadi dia masih di villanya! Yang lebih mengerikan adalah, ada pria lai...