Siap-siap! Banyak skinship! 😉
🔸🔸🔸🍁🍁🌸🦋💖🦋🌸🍁🍁🔸🔸🔸
Hari Pertama Tahun Baru
***
Panas dari air berangsur-angsur hilang, Lei Tia memberikan handuk kaki biru ke Qin Mian dan mengambil handuk kaki abu-abunya untuk menyeka kakinya.
Setelah Qin Mian pergi ke jamban untuk buang air kecil, dia mencuci tangannya dan masuk ke kamar. Dia telah bertanya pada Saudari Zhang sebelumnya tentang segala macam hal yang tabu pada hari pertama Tahun Baru. Salah satunya yaitu, dia harus menghindari membuka lemari agar kekayaannya dan rezekinya tidak hilang begitu saja. Jadi dia sekarang membuka lemari dan memilih baju, sepatu serta kaus kaki baru yang akan dia dan Lei Tia kenakan keesokan harinya dan menyimpannya di luar lemari.
Setelah mengunci pintu dan jendela, Lei Tia memasuki kamar.
"Ayo, main catur." Qin Mian melambai padanya, mereka tidak bisa hanya duduk diam sambil begadang di malam tahun baru, mereka harus melakukan sesuatu untuk menghabiskan waktu.
Lei Tia mengambil papan catur dan memasangnya.
"Kamu harus bersikap lunak padaku." Qin Mian berkata dengan memaksa karena kemampuan bermain caturnya rata-rata.
Lei Tia mengangguk.
Pada awalnya, Qin Mian masih bisa bermain sangat lancar, tetapi setelah kota-kotak vertikal dipenuhi dengan catur, dia menghabiskan lebih banyak waktu untuk berpikir dan postur duduknya telah berubah dari bersila menjadi miring dengan tangan kiri bertumpu pada meja pendek, kedua kakinya diluruskan saling menumpuk dan bergoyang-goyang. Kepalanya yang menunduk dan mengerutkan kening saat berpikir terlihat menawan.
Lei Tia menatap kaki telanjangnya. Kemudian mengulurkan tangan untuk meraihnya dan dengan lembut meremasnya.
Qin Mian mengangkat kepalanya untuk melihatnya, dia berusaha menarik kakinya tetapi tidak berhasil, jadi dia membiarkan pria itu melakukan apa yang diinginkannya dan lanjut berpikir sejenak untuk meletakkan bidak caturnya.
Lei Tia tanpa berpikir panjang mengambil bidak catur putih dan bergerak. Dia kembali menatap kaki Qin Mian. Kaki putihnya yang indah tidak memiliki satu cacat pun, kukunya yang halus berkilau mulus dibawah cahaya dan lima tulang jari kakinya menunjukkan tonjolan yang terlihat jelas. Itu terlalu kurus sehingga terlihat kecil dan Lei Tia tidak tahan untuk mencubit gemas jari kakinya.
Qin Mian melihat ke papan catur seolah-olah tidak terjadi apa-apa, tetapi wajahnya menjadi semakin panas. Ada apa dengan dia, memainkan kaki yang bau?
Saat suhu di telapak tangannya meningkat, Lei Tia menatap Qin Mian dan menyadari bahwa Qin Mian merasa tidak nyaman. Dia mencondongkan tubuh ke seberang meja, menundukkan kepalanya dan mengecup gemas pipi Qin Mian.
Suasananya terlalu ambigu. Qin Mian mendorong kepala Lei Tia menjauh dan berkata dengan wajah datar, "Bermain catur dengan benar."
Lei Tia meremas kakinya sekali lagi sebelum melepaskan cengkeramannya.
Qin Mian segera menarik kakinya.
Itu adalah malam yang panjang. Qin Mian tidak bisa menahan kantuknya dan menguap.
Lei Tia kembali meletakkan bidak catur yang dipilihnya ke papan catur, "Tidurlah."
Qin Mian menggelengkan kepalanya, "Aku akan begadang bersamamu." Ini adalah Malam Tahun Baru pertama mereka dan dia tidak ingin meninggalkan sedikit pun penyesalan.
Lei Tia memindahkan meja dan meraih Qin Mian ke dalam pelukannya, kemudian membungkus keduanya dengan selimut sambil berbaring, “Tidur, aku akan membangunkanmu jika sudah waktunya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Transmigration: To Be His Man
Historical FictionNovel BL Cina terjemahan bahasa Indonesia. Sinopsis: Begitu Qin Mian membuka matanya, dia ngeri menemukan dirinya terbaring di gubuk jerami yang berangin. Masalahnya, seingatnya, tadi dia masih di villanya! Yang lebih mengerikan adalah, ada pria lai...