Hari ini sangat berbeda dengan hari sebelumnya. Biasanya saat ke rumah sakit Minho akan ke sana dengan supir atau naik taksi. Tapi sejak dia menikah, dia selalu diantar oleh suami tampannya.
"Hati-hati kak Chan" kata Minho sambil melambai dari luar mobil. Chan tersenyum lalu dia menepuk pipinya. Minho terkekeh lalu mengecup pipi Chan.
"Sampai jumpa nanti sore manis" kata Chan dengan penuh semangat.
Saat Minho memasuki ruangan, ternyata rekan kerja Minho sudah sampai. Rekan-rekan yang sering Minho ajak bareng.
"Jisung" kata Minho seperti biasa. Bukannya menyapa mereka malah diam tak menjawab.
"Kakak Jisung kenapa?" Tanya Minho tiba-tiba saat Jaehyun lewat di sampingnya.
"Mana tau, tanya aja sendiri" jawabnya dengan ketus. Mendengar itu membuat Minho syok, untuk pertama kalinya dia mendengar Jaehyun seketus itu.
"Kak Wendi ada apa?" Tanya Minho lagi pada seorang wanita cantik yang tengah merias wajahnya di cermin.
"Gak tau" jawabnya singkat. Setelah itu semua orang langsung pergi dari sana meninggalkan Minho tanpa sepatah kata.
"Mereka kenapa?" Gumam Minho, dia berusaha mencari kesalahannya tapi sepertinya Minho tidak melakukan apapun.
Minho melakukan pekerjaan seperti biasanya dan akhirnya jam makan siang pun tiba. Minho berusaha bergegas ke ruangannya mencari teman-teman untuk diajak makan.
"Teman-teman" kata Minho saat membuka pintu, namun di sana kosong. Hal itu membuat Minho kebingungan.
"Mereka ke mana?" Tanya pria manis itu dengan wajah cemas.
"Mina ke mana semua dokter di ruangan ini?" Tanya pria manis itu pada seorang perawat di rumah sakit itu.
"Ohh tadi jika tidak salah, aku mendengar jika mereka akan makan siang bersama. Di kedai Kimbab kalau gak salah" katanya. Minho nampak menganguk saat itu.
"Kenapa mereka tiba-tiba dingin?" Gumam Minho. Biasanya mereka sangat solid ke mana pun pergi pasti bersama bahkan mereka mengajak Minho paling pertama.
"Ada apa dengan mereka?" Gumam Minho lalu dia berjalan ke kantin untuk makan.
Saat Minho membawa jus mangga di tangannya sambil berjalan kembali ke ruangan. Dia melihat mereka tengah tertawa bersama. Dengan cepat Minho berlari ke sana.
"Kalian dari mana?" Tanya Minho tanpa basa-basi.
"Dari makan siang lah" sahut salah satu dari mereka.
"Kalian kenapa sih? Kok tiba-tiba aneh?" Tanya Minho dengan berkaca-kaca.
"Aneh? Kita katanya aneh" kata yang lain lalu mereka meninggalkan Minho.
Saat bertugas di UGD, Minho tak sengaja satu sift dengan Jisung. Pria itu sekarang Minho lihat tengah duduk di meja kerja yang memang ada di sana.
"Jisung ayo ngomong" kata Minho sambil menarik tangan Jisung.
"Apa sih?" Gumam Jisung dengan wajah malas.
"Kalian kenapa sih tiba-tiba diemin aku? Aku salah apa emang?" Tanya Minho.
"Eh kamu gak sadar ya? Kamu bilang akan solid, tapi kamu sendiri yang nikah duluan. Katanya mau jomblo bareng, kamu nikah" kata Jisung. Minho benar-benar terkejut mendengar itu.
"Karena itu Kalian marah sama aku?" Tanya Minho dengan berkaca-kaca.
"Iya, dasar gak setia" kata Jisung lalu dia pergi dari sana. Minho nampak diam saat itu sambil menunduk. Mereka benar-benar mendiamkan Minho seharian penuh, hal itu membuat Minho ingin cepat pulang dan menangis di rumah.
"Minho! Kenapa?" Tanya Chan yang sudah diam menunggu si manis.
"Kita ke bioskop bareng yuk! Kang Ayu ikut gak?" Tiba-tiba Minho mendengar suara teman-teman nya itu.
"Gak ah, aku ada kerjaan. Oh ya itu Minho gak diajak?" Tanya Ayu dokter baru itu.
"Dia kan udah nikah, jadi gak punya waktu main bareng sama kita" katanya. Mendengar itu Minho langsung menarik tangan Chan dan pergi dari sana.
"Minho kamu kenapa?" Tanya Chan saat melihat Minho hanya menunduk sejak tadi. Tak lama setelah itu tetesan air menetes dari mata si manis.
"Kok tiba-tiba nangis?" Tanya Chan sambil mengusap rambut Minho.
"Gak apa kak Chan" jawab Minho berusaha untuk kuat.
Minho melihat foto itu di ponselnya, di mana mereka berfoto pas di Afrika.
"Ayo tidur kenapa bengong?" Tanya Chan sambil menarik selimut untuk si manis. Minho lalu berbaring dan tidur memunggungi Chan.
"Aduh kamu kok imut banget sih?" Gumam Chan sambil memeluk Minho dari belakang. Minho nampak tak merespon saat itu.
"Udah ya kak Chan, malam ini Ino capek banget mau langsung tidur" katanya. Chan benar-benar bingung, kenapa Minho seperti itu? Biasanya pria manis itu akan sangat bersemangat diajak melakukan itu.
"Ohh gitu Okey deh, selamat tidur sweety" kata Chan sambil mencium leher Minho.
Minho kira hari ini akan berbeda, tapi sepertinya mereka semakin dingin pada Minho. Saat Minho bertanya mereka benar-benar tidak menjawab sama sekali bahkan mereka tak melihat Minho. Seperti menganggap Minho tidak ada sama sekali.
Hal itu membuat Minho benar-benar tidak betah. Dia sangat ingin menangis saat itu. Oleh karena itu, Minho memutuskan untuk mengambil izin di tengah hari.
"Kak Chan di mana? Hiks" kata Minho sambil menelepon.
"Masih di kantor, kenapa?"
"Jemput Ino ya, udah gak tahan hiks" kata Minho sambil menangis.
"Kamu kenapa nangis, baiklah aku segera jemput" kata pria itu. Minho kemudian langsung menutup ponselnya.
Setelah mendapatkan izin dari atasan, Minho langsung mengambil tas ke ruangannya. Minho benar-benar tak mencoba berbicara dengan mereka, dia langsung mengambil tas dan pergi dari sana dengan mata lebamnya.
Si manis menunggu sang suami di halaman rumah sakit, jika dia diam lebih lama di sana membuat hatinya sangat sakit.
"Minho" suara itu tiba-tiba memanggilnya.
Melihat Chan, Minho langsung berlari dengan mata berair ke arah pria itu.
"Kak Chan hiks" kata Minho sambil memeluk sang suami dengan erat.
"Eh kamu kenapa?" Tanya pria itu pada Minho.
"Mereka gak mau ngomong sama aku hiks" kata Minho sambil menangis. Chan lalu mengusap rambut pria manis itu.
"Siapa Minho?" Tanya pria itu.
"Teman-teman aku, dia gak mau ngomong sama aku karena aku udah gak jomblo lagi" katanya. Chan benar-benar terkekeh mendengarnya. Circle macam apa ini?
"Siapa? Aku mau ngomong sama mereka" kata Chan tapi Minho kembali memerlukan dengan erat.
Dari kejauhan Chan melihat beberapa orang tengah mengendap-endap berjalan ke arah mereka. Chan berusaha menyipitkan matanya, sepertinya mereka orang yang diajak Minho penelitian ke Afrika.
Saat Chan akan menepuk bahu Minho, tiba-tiba mereka mengisyaratkan Chan untuk diam.
"Kak Chan ayo pulang" kata Minho lagi sambil memegang baju pria itu.
"Surprise!!!"
Minho terkejut melihat itu, sakit terkejutnya dia hampir jatuh ke belakang.
"Apa ini?" Tanya Minho dengan mata berkaca-kaca.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJODOHAN || BANGINHO ✔
FanfictionNOTE : SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR !! BANGINHO FANFICTION 💐 Perjodohan yang datang dengan tiba-tiba membuat Chan menjadi terkejut dan langsung melakukan penolakan. Apalagi dijodohkan dengan seorang pria manis yang sama sekali bukan tipeny...