BAB 7 :

724 96 7
                                    

"Minho tidur di sini ya sama Jisung" kata Jaehyun pada pria itu. Tanpa berpikir Minho langsung mengangguk.

"Gimana kalau kita jalan-jalan dulu satu hari ini, besok baru kita lakukan penelitiannya" ide salah satu member di ruangan itu. Semua langsung mengangguk mengiyakannya.

Minho melambai pada semua anak-anak yang dia temui di jalanan itu. Saat melihat mereka membuat Minho menjadi senang dan gemas.

"Kakak suka anak-anak ya?" Tanya Jisung di samping Minho tengah memakan makanan khas tempat itu.

"Iya mereka gemess banget Sung" kata Minho.

"Wah kakak gemes banget sih" kata Jisung sambil mencubit pipi Minho dengan gemas. Semua orang tersenyum melihat itu.

Karena hari masih panjang, mereka memutuskan untuk berjalan-jalan menelusuri sabana dengan ditemani penduduk lokal di sana.

"Wah ternyata mereka tidak berada di dalam kandang ya seperti di kebun binatang" kata Jisung sambil melihat banyak hewan liar yang berkeliling di sana.

"Agak takut, tapi anak singa itu mirip kucing gak sih?" Tunjuk Minho ke arah sana. Jaehyun tersenyum melihat tingkah laku juniornya itu. Mereka benar-benar sangat menggemaskan.

"Eh kok gelap" gumam Jaehyun sambil melihat ke langit. Rupanya mendadak mendung.

"Kita kembali ya, sebelum hujan" kata sang leader sambil menyiapkan payung.  Mendengar itu Jisung dan Minho langsung mengangguk dan berjalan menuju ke penginapan mereka.

"Minho tunggu" kata Jaehyun tiba-tiba, si manis menoleh sambil menahan tangan Jisung.

"Iya Kak kenapa?" Tanya Minho dengan wajah polosnya.

"Bantu aku bawa kayu bakar ya, jaga-jaga kemungkinan hujan. Soalnya di sini masih manual gak ada penghangat udara" jelas pria tinggi itu. Minho mengangguk sambil menarik tangan Jisung.

"Jisung duluan aja, bantu member beres-beres ya" kata Jaehyun. Minho lalu melepaskan tangan Jisung kemudian jalan ke arah si tinggi.

"Sini kak aku bawa setengah" kata si manis sambil membagi kayu bakar itu.

Saat mereka berjalan dengan beban berat dari kayu bakar itu. Tiba-tiba hujan deras turun, hal itu membuat Minho panik dan langsung lari.

"Minho ayo kita berteduh dulu ya, kasian kayu bakarnya kalau kehujanan" kata Jaehyun. Minho lalu mengekor di belakang pria tinggi itu.

Mereka duduk berteduh di sebuah balai kecil kosong tempat penyimpanan pakan ternak penduduk desa. Saat berteduh, sesekali Jaehyun menoleh ke arah Minho. Tubuh pria itu terlihat mengigil kedinginan.

"Mau pakek jaket ku?" Tanya Jaehyun sambil melepaskannya.

"Gak kak, aku gak apa kok" jawab Minho sambil menunduk memberi hormat. Bukannya memakainya lagi, pria itu memakaikannya di bahu Minho.

"Kamu gak boleh nolak" kata Jaehyun. Hal itu membuat Minho tersenyum.

"Makasih ya kak" kata Minho. Jaehyun menganguk sambil mengusap rambut Minho yang agak basah itu.

"Minho pria waktu itu siapa sih?" Tanya Jaehyun membuka obrolan. Minho nampak menghela napas pelan.

"Di Bang Chan, orang tua aku jodohin aku sama dia" jawab Minho. Mendengarnya membuat Jaehyun prihatin.

"Harus ya di jodohin?" Tanya Jaehyun pada si manis.

"Iya karena aku gak bisa nerusin perusahaan ayah, jadi dia nyari mantu pengusaha juga kek dia" kata Minho yang terlihat sedih.

"Ohh gitu ya" jawab pria itu. Dan saat itu juga hujan mereda.

"Kak ayo kembali" kata Minho sambil memberikan jaket itu pada pemiliknya.

Karena terlalu lelah, mereka beberapa orang langsung tidur di malam itu. Termasuk Minho, si manis saat ini sudah menyiapkan selimut untuk tidur.

"Kita belum bisa tidur, mau nongkrong di luar ya" kata beberapa anggota member lainnya pada Minho.

"Okey deh nanti kalau ada kenapa-napa kasi tau ya" kata Minho. Mereka hanya memberikan jempol untuk Minho.

"Aduh Jisung" gumam Minho sambil membenarkan posisi pria itu yang menghabiskan semua kasur. Pria itu benar-benar terlelap, sepertinya dia sangat lelah.

Saat menaruh kepalanya di bantal, Minho langsung menutup matanya.

"Minho! Minho!" Suara itu terdengar dari luar sana. Mendengar namanya di panggil Minho langsung membuka matanya dan bangun.

"Iya sebentar" jawabnya sambil berjalan .

Saat membuka pintu, Minho benar-benar terkejut saat melihat seorang pria yang bukan salah satu member penelitiannya.

"Kak Chan? Ngapain di sini?" Tanya Minho saat melihat pria itu datang dengan basah kuyup.

"Aku mau bawa kamu pulang, ayo Minho" kata Chan sambil mendekat.

"Minho kamu kenal dia? Dia pacar kamu ya?" Tanya salah satu member pada si manis. Mendengarnya Minho langsung menggeleng.

"Pacar? Aku ini calon suami Minho" kata Chan tak mau kalah.

"Kak Chan pergi ya, Ino masih penelitian kak" kata Minho.

"Orang tua kamu yang nyuruh aku jemput kamu" kata Chan pada pria manis itu. Mendengarnya membuat Minho menelan ludahnya, kenapa mereka bisa tahu?

"Minho kamu gak bilang pergi ke sini?" Tanya Jaehyun tiba-tiba. Minho menggeleng pelan.

"Pulang ya Ino" kata Chan sambil memegang tangan pria manis itu.

"Gak mau, aku mau lanjutin penelitian ini. Kak Chan pulang aja sendiri" kata Minho kesal.

"Katanya kalau kamu gak pulang, mereka akan cabut izin praktik dokter kamu" Mendengarnya membuat Minho benar-benar terkejut.

Semua orang di luar sana benar-benar terkejut mendengar itu juga

"Gak jangan" kata Minho.

"Kalau gitu ayo pulang!" Kata Chan. Minho lalu mengajak Chan pergi ke tempat lain untuk merundingkannya tanpa member yang lain.

"Kak Chan benar atau bohong sih?" Tanya Minho saat hanya ada mereka berdua di sana.

"Mau aku telpon orang tua kamu?" Tanya Chan sambil mengambil ponselnya. Minho menggeleng sambil memegang ponsel Chan.

"Iya aku percaya deh, tapi kak Chan. Aku gak bisa pulang, di proposal udah ada nama aku. Kalau batal kasian mereka yang lain" jelas Minho.

"Terus gimana?" Tanya Chan sambil menaikan salah satu alisnya.

"Kak Chan pulang aja dulu, kasi tau ayah sama ibu aku kalau aku di sini aman kok" kata Minho. Mendengarnya membuat Chan menggeleng.

"Gak mau, kalau kamu gak pulang aku juga gak mau pulang" kata Chan. Minho benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa, Chan benar-benar orang yang sangat keras kepala.

"Terus maunya apa?" Tanya Minho.

"Aku jagain kamu di sini selama penelitian" kata Chan. Minho benar-benar frustasi saat ini.

"Gak ada tempat kak, di sana udah sempit banget lo" kata Minho.

"Aku nginep di hotel sama kamu" kata Chan. Mendengar itu membuat Minho terkejut. Jika mereka hanya berdua Minho takut Chan macam-macam padanya.

"Gak mau, ya udah Kakak ikut aja di sini" kata pria itu sambil menarik tangan Chan.


TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

PERJODOHAN || BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang