BAB 9 :

661 96 29
                                    

"Ino Ayo bangun" kata Chan sambil menepuk pipi si manis dengan lembut. Minho lalu membuka matanya, rupanya taksi sudah sampai di depan rumah Minho.

"Ayo aku bantu bawa barang kamu" kata Chan turun terlebih dahulu. Jujur melihat ke arah rumah itu membuat Minho takut, bagaimana jika mereka mencabut izin praktek Minho?

"Ayo Ino, kak Chan anterin sampai rumah" kata Chan sambil membukakan pintu untuk pria manis itu.

"Kamu akhirnya pulang ya? Gara-gara kamu pergi tanpa pamit membuat ibu jadi sakit" kata sang ayah pada sang anak.

Minho hanya menunduk saat itu, sedangkan Chan berdiri di belakang Minho.

"Paman maaf Chan gak bisa bawa Minho pulang tepat waktu" kata pria itu sambil memohon maaf.

"Iya gak apa Chan, dia yang terlalu manja jadi gini keras kepala" kata pria paruh baya itu. Minho langsung mendongkakan kepalanya untuk menatap sang ayah.

"Ayah aku udah dewasa kenapa ayah masih perlakukan aku kek anak kecil?" Tanya pria manis itu dengan kata berkaca-kaca. Mendengar itu membuat Tuan Lee menjadi marah dan mengangkat tangannya untuk menampar Minho. Tapi bukannya di pipi Minho, tamparan itu mengenai pipi Chan.

"Kak Chan" gumam Minho.

"Chan maaf paman.." kata pria itu terkejut.

"Gak apa paman, Chan yang salah. Jadi tolong jangan marahin Ino" kata Chan.

"Minho bawa Chan masuk, obati dia" kata pria itu sambil berjalan masuk ke dalam.

"Kak Chan gak apa kan?" Tanya Minho sambil memegang pipi Chan. Chan nampak terkekeh sambil memegang pipinya.

"Ayo masuk Kak Chan" kata pria itu sambil membawa Chan.

Saking kerasnya tamparan itu membuat pipi Chan merah. Minho saat itu tengah mengompresnya dengan air hangat.

"Makasih ya kak Chan" kata Minho sambil menunduk.

"Apa sih yang gak buat kamu Ino?" Kata Chan sambil mentoel pipi Minho. Hal itu membuat Minho tersenyum tipis.

"Kak Chan Tunggu di sini dulu ya, Ino mau ngecek keadaan ibu" kata pria itu pada Chan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kak Chan Tunggu di sini dulu ya, Ino mau ngecek keadaan ibu" kata pria itu pada Chan. Chan langsung menganguk lalu dia mengambil alih kain basahnya.

💐💐💐


"Ibu maaf ya Ino baru datang" kata pria itu sambil memegang tangan sang ibu.

"Lain kali Ino jangan kayak gitu lagi ya, kami cemas banget sama kamu" kata wanita itu. Minho lalu mengangguk sambil tersenyum.

"Kata ayah Chan ada di sini ya?" Tanya wanita itu sambil bangun.

"Iya dia nganterin Ino sampai rumah" kata Minho.

"Ohh gitu ya, nanti bilang makasih sama kak Chan  karena udah jagain kamu" kata sang ibu pada Minho. Si manis mengangguk sambil tersenyum.

Minho membawa makanan ringan dan sebotol air putih ke kamarnya di mana Chan berada sekarang ini.

"Kak Chan" panggil pria manis itu sambil masuk ke dalam ruangan kamar. Pria itu menghela napas saat melihat Chan nampak berbaring terlelap di atas ranjangnya.

"Pasti dia lelah banget" kata Minho sambil menarik selimut untuk Chan. Sembari menunggu Chan bangun, Minho memutuskan untuk membuka laptop dan mengerjakan tugas nya yang lain.

Minho merasakan hidungnya menyentuh sesuatu. Dengan perlahan dia membuka mata. Matanya benar-benar-benar terbelakak melihat wajah pria itu dari jarak dekat.

"Kenapa aku bisa disini?" Gumam Minho sambil membuat jarak. Chan nampak menggeliat sambil mengeratkan pelukannya pada Minho.

"Jam berapa ni?" Gumam Minho, matanya lalu melirik ke arah jam dinding. Rupanya sudah jam tiga pagi, tunggu kapan Minho pindah ke kasur? Seingatnya tadi malam dia mengerjakan tugasnya di meja belajar.

"Tidur Minho, besok kamu kerja kan?" Gumam Chan sambil mengusap sambil Minho dengan tangannya yang lain.

"Kak Chan gak pulang?" Tanya pria itu refleks.

"Aku nginep ya, ngantuk banget" kata Chan sambil menutup matanya.

"Ayo tidur, aku gak ngapain kamu kok tenang aja" kata Chan lagi. Minho lalu menutup matanya dan mencoba untuk terlelap lagi.


💐💐💐

"Ino aku harus pergi" kata Chan yang terbangun dengan cepat pagi itu.

"Iya hati-hati kak" kata Minho.

"Akhirnya ada investor lagi" kata Chan sambil memeluk Minho saking semangatnya.

"Iya semangat kak Chan" kata Minho sambil mengepalkan tangannya.

"Okey nanti siang setelah meeting kita makan siang ya" kata Chan sambil berlari keluar kamar Minho.


"Gimana Bin? Uangnya udah masuk?" Tanya Chan pada temannya itu.

"Udah Chan, calon mertua lo gerak cepat anjir" kata pria itu pada Chan.

"Sebenar lagi kita akan bangun lagi Bin, gue harus mepet si Minho lagi biar dia kesemsem dan mau nikah sama gue" kata Chan sambil tersenyum miring.

"Bagus Chan, kalau bisa ajak main sekali biar cepet nempel" Saran Changbin. Mendengar itu membuat Chan terkekeh, tapi idenya boleh juga.

Di sisi lain, Minho benar-benar senang saat mendapatkan penghargaan dari rumah sakit karena penelitian yang mereka lakukan saat itu.

"Untuk merayakannya, kita minum nanti malam ya" kata salah satu member dan membuat member yang lain berseru semangat.

"Minho ajak Chan juga ya, dia juga ikut dalam penelitian kita" kata Seungmin pada si manis. Minho hanya bisa tersenyum kaku saja.

"Males banget isi ngajak dia" gumam Minho.

"Halo!" Sapa Chan dengan ramah pada mereka semua. Dan mereka juga menyapa Chan dan benar-benar senang dengan kehadiran pria itu.

Perayaan malam itu benar-benar dilakukan dengan sangat hebat dan semuanya minum banyak sampai tepar. Termasuk Minho, karena kadar minumnya rendah membuatnya sudah tepar dengan hanya dua gelas alkohol.

"Aku pulang ya" kata Minho sambil bangun dengan setengah sadar.

"Ino mau ke mana?" Tanya Chan sambil menahan pria manis itu. Dia juga mabuk saat ini.

"Pulang, kak Chan mau ikut? Ayo" kata Minho sambil tersenyum miring. Chan dengan sempoyongan bangun dan memegang lengan pria manis itu.

"Ayah! Ibu!" Chan dan Minho menggedor pintu rumah milik Chan.

"Minho ini kan rumah aku" kata Chan kemudian. Mendengarnya itu membuat Minho terkekeh pelan.

"Ayo masuk!" Kata Chan sambil membawa si manis masuk.

"Ahhh kasur kak Chan gede ya" kata Minho sambil tersenyum saat merebahkan diri di sana.

"Iya, ayo tidur Minho" kata Chan yang masih berusaha menyadarkan diri. Dia sengaja tidak membawa Minho pulang, takut orang tua Minho marah saat melihat dirinya mabuk seperti ini.

"Gak mau" kata Minho sambil tertawa.

"Ya udah aku mau tidur" kata Chan sambil menutup matanya.

"Kak Chan pernah ciuman gak?" Tiba-tiba pria manis itu mengatakan itu. Chan lalu mengangguk.

"Pernah lah" jawab Chan.

"Rasanya gimana kak Chan?" Tanya Minho.

"Kamu mau nyoba?" Tanya Chan sambil mendekat ke arah pria itu.



TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

PERJODOHAN || BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang