BAB 6

738 98 13
                                    

Suasana desa yang benar-benar masih sangat asri itu membuat Minho beserta dengan  timnya sangat bersemangat.

"Sepertinya kita akan lebih cokelat setelah melakukan penelitian di sini" kata Jaehyun yang menjadi leader di tim mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sepertinya kita akan lebih cokelat setelah melakukan penelitian di sini" kata Jaehyun yang menjadi leader di tim mereka.

"Dok kita sudah di tunggu" kata Minho pada mereka semua.

"Kalian bisa tinggal di sini, ini adalah tempat kosong yang kami khususkan untuk para tamu" kata kepala desa di tempat itu dengan bahasa setempat. Untuk mereka semua sudah belajar sedikit bahasa mereka jadi tidak terlalu terlihat bodoh di sana.

"Baiklah terima kasih pak" kata Jaehyun sambil menunduk memberikan hormat. Setelah itu semua tim masuk ke sebuah rumah yang sudah disiapkan untuk mereka.

Saat mereka berberes-beres, tiba-tiba Jaehyun menghampiri Minho yang sibuk mengeluarkan pakiannya dari tas.

"Minho kapan pihak UNICEF akan sampai?" Tanya Jaehyun pada Minho yang adalah anggota dari organisasi dunia itu.

"Hmm mereka mengatakan dua jam lagi kak" kata Minho. Jaehyun mengangguk kemudian dia tersenyum.

"Minho sebenarnya ada apa?" Tanya Jaehyun yang duduk di pinggir ranjang itu.

Karena Jisung tidak ada, jadi hanya mereka meraka yang ada di kamar itu.

"Tidak ada kok, pasti kakak bertanya tentang hal waktu itu kan?" Tanya Minho.

"Iya, soalnya kamu kelihatan terpaksa banget. Dia juga maksa banget" kata Jaehyun. Minho menghela napas lalu ikut duduk di samping Jaehyun.

"Susah ya kak jadi orang dewasa, aku jadi capek banget" kata Minho tiba-tiba. Jaehyun lalu mengusap rambut Minho.

"Gak boleh ngomong gitu, dulu pas kecil kamu pasti kepengen cepet dewasa kan? Dan sekarang saat udah dewasa kamu ngeluh" kata Jaehyun. Minho seketika tertawa, memang benar apa yang pria itu katakan.

"Benar kak, dulu pas kecil aku kan gak dibolehin keluar rumah sama ibu karena katanya masih kecil. Terus aku doa agar cepet dewasa hehe. Gak ngerti banget ya sama manusia" kata Minho yang kembali ceria. Jaehyun mengangguk terkekeh lalu mereka bercerita tentang masa kecil mereka.






"Chan Tuan Lee mengatakan jika Minho tidak bisa melanjutkan perjodohan ini. Jadi sepertinya akan batal" kata sang ayah pada Chan yang tengah makan di meja makan rumahnya.

"Apa? Kita Baik-baik aja kok yah, kemarin aku beliin Minho es krim lo" kata Chan.

"Aiss keknya dia cepu deh" batin Chan kesal.

"Ohh gitu ya, Tuan Lee minta ayah konfirmasi ke kamu. Karena kalian baik-baik aja jadi ayah akan bilang lanjut aja" kata pria itu. Chan langsung menganguk dan bangun mengikuti sang ayah.

"Ayah tolong jangan batalin ya, Chan benar-benar suka sama uangnya Minho eh maksudnya Si Minho. Dia cantik banget yah, Chan jatuh Cinta pandangan pertama sama dia" kata pria itu berusaha membujuk sang ayah.

Pria itu nampak terkekeh mendengar pengakuan Chan.

"Ayah dukung aku ya" kata pria itu lagi pada sang ayah dengan wajah memelasnya.

"Hmm iya ayah pasti dukung, tapi kalau emang Minho gak mau ayah gak bisa maksa dia. Kasihan dia nanti tertekan" kata pria itu. Chan benar-benar kehabisan kata-kata.

"Beri waktu tiga bulan ya yah, buat kita pacaran" kata Chan.

"Iya boleh, asal Minho mau. Nanti ayah kasi tau sama Tuan Lee" kata ayah Chan. Chan merasa sangat lega, bagaimana caranya dia harus mendapatkan hati Minho untuk mendapatkan uangnya.

"Ingat warisannya ya yah" kata Chan sebelum pergi.



💐💐💐

"Apa? Dia pergi ke luar negeri? Afrika Selatan?" Teriak ayah Minho pada istrinya. Padahal mereka akan melakukan pertemuan dengan keluarga Chan saat itu.

Pembicaraan itu tak sengaja di dengan oleh ayah dan ibu Chan. Mereka terlihat terkejut mendengar itu.

"Ahh Yun kau sudah datang, ayo duduk" kata ayah Minho seketika saat melihat pasangan itu.

"Apa yang terjadi? Semuanya baik-baik saja kan?" Tanya ayah Chan.

"Hmmm" kedua pasangan suami istri itu menoleh satu sama lain.

"Minho ternyata pergi ke Afrika Selatan dan aku sama sekali tidak tahu " kata sang ayah dengan wajah sedih.

"Apa? Tempat itu sangat jauh" kata ayah Chan terkejut.

"Kau benar, aku mengira dia akan melakukan penelitian sampai di Jepang saja. Tapi ternyata. Hmm. Sepertinya ini karena aku yang terlalu memaksanya jadi dia melarikan diri" kata sang ayah yang terlihat sedih.

"Memaksa apa maksud ku Minguk?" Tanya Yun.

"Perjodohan ini, Minho sepertinya benar-benar tidak bisa melakukannya" jawab sang ibu Lee pada mereka.

"Minguk, aku tahu pasti sangat sulit bagi Minho. Tapi saat di rumah Chan mengatakan bahwa dia sangat menyukai anak mu, aku berharap kita memberikan mereka kesempatan" kata ayah Chan.

"Benarkah itu?" Tanya Ibu Minho yang sangat bersemangat.

"Iya, Chan mengatakan dia jatuh cinta pada anak kalian pada pandangan pertama" jawab Yun.

Mendengarnya ayah dan ibu Minho terlihat tersenyum bahagia.

"Semoga saja Minho juga merasa demikian, hmm artinya kita harus memberikan mereka waktu untuk dekat" kata pria itu.




💐💐💐

"Paman? Ada yang bisa aku bantu?" Tanya Chan saat kedua orang tua Minho datang ke rumahnya.

"Chan apa kau sibuk?" Tanya pria itu pada Chan.

"Tidak paman ada apa?" Tanya Chan sambil tersenyum.

"Kau tidak ke kantor?" Tanya ayah Minho saat melihat Chan memakai pakian yang sangat santai.

"Hmm sebenarnya perusahaan ku mengalami kebangkrutan paman. Sebenarnya sangat malu mengatakan ini tapi, memang itu adanya. Tolong jangan katakan pada ayah ku" kata Chan pada kedua orang itu.

"Ahh begitu rupanya, maaf Chan aku tidak bermaksud" kata ayah Chan.

"Tidak masalah paman, ada yang bisa Chan bantu?" Tanya pria itu dengan sopan.

"Minho ada di Afrika Selatan, dia sedang melakukan penelitian di sana. Aku takut terjadi sesuatu padanya, bisa kau membawanya pulang?" Tanya Ibu Minho yang terlihat sangat cemas.

"Afrika? Baiklah aku akan langsung berangkat ke sana paman dan bibi" kata pria itu pada kedua orang tua Minho.

TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

PERJODOHAN || BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang