BAB 14

661 99 18
                                    

Chan terus tersenyum melihat Minho mau makan siang lagi dengannya.

"Ayo makan Minho" kata pria itu sambil menatap Minho. Minho lalu makan sup itu dengan anggunly. Melihat itu benar-benar membuat Chan merasa sangat senang.

"Minho aku benar-benar minta maaf ya, tapi aku baru sadar jika aku benar-benar menyukai mu" kata Chan dengan ragu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Minho aku benar-benar minta maaf ya, tapi aku baru sadar jika aku benar-benar menyukai mu" kata Chan dengan ragu. Mendengar itu menguat Minho tertawa.

"Sudah kak Chan, jangan bohong lagi. Aku sudah bosan, lebih baik kakak makan dan pergi" kata Minho sambil terkekeh.

"Aku gak bohong Minho" kata Chan dengan wajah serius.

"Kamu sama sekali gak suka aku ya?" Tanya Chan kemudian. Minho langsung meneguk salivanya mendengar itu.

"Gak, lebih baik kita jadi teman aja deh" kata pria itu. Chan menghela napas sambil memegang dadanya.

"Ini, aku sama sekali gak pakek uang kamu" kata pria Bang itu sambil mengembalikan blackcard milik Minho.

"Gak usah sungkan kak Chan, kakak kan suka uang pakek aja" kata Minho. Chan lalu memegang tangan si manis.

"Apa aku tidak bisa mendapat satu kesempatan lagi?" Tanya Chan sambil memegang tangan Minho.

"Aku udah ngasi kakak kesempatan jadi teman, kakak gak mau?" Tanya Minho. Bukan gitu Minho.

"Aku benar-benar cinta sama kamu Minho" kata Chan dengan tatapan tulus itu.

"Udah kak, aku sibuk. Jadi mulai sekarang jangan ganggu aku lagi ya, biarpun kakak ngajakin aku makan siang lagi aku gak akan datang" kata Minho lalu dia bangun dari sana.

"Aku mau pergi, jaga kesehatan kakak ya. Jangan sampai sakit" kata Minho lalu dia pergi dari sana.

Di pesawat Minho hanya diam saja saat itu, rasa sakit hatinya lebih besar daripada rasa takut di medan perang.

"Mingkin saat di sini, aku akan bisa melupakan dia" kata Minho lalu dia menatap ke jendela pesawat.

"Aku hanya mau bahagia, kenapa sangat sulit?" Gumamnya.


💐💐💐


Chan benar-benar tidak tenang setiap malam, bayang-bayang pria itu terus menghantui dirinya.

"Minho maaf " kata Chan sambil memikirkan pria itu.

"Kenapa perasaan ini gak datang lebih awal sih?" Gumam Chan sambil membenturkan kepalanya ke meja.

Sambil membawa buket besar itu, Chan berusaha pergi ke rumah keluarga Minho dengan tujuan untuk meminta maaf karena niat buruknya itu.

"Chan? Ada apa?" Tanya Tuan Lee saat melihat Chan di depan pintu rumah Minho.

"Paman.." Sebelum Chan berbicara mereka mengatakan keberadaan Minho.

"Minho ikut jadi tenaga kesehatan perang di Timur jadi dia tidak di rumah saat ini" kata pria itu. Mendengarnya membuat jantung Chan berdegup sangat kencang.

PERJODOHAN || BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang