"Maaf sayang" kata Chan sambil memegang tangan mungil istri manisnya itu. Minho hanya diam sambil menatap ke arah gedung-gedung kota Paris. Jujur tubuhnya sekarang benar-benar sakit karena ulah pria itu.
"Kak Chan kok tega gitu sih? Isi makek plug lagi, sakit tau" kata Minho semakin kesal.
"Ya Maaf ya, kan kamu juga mau kemarin" kata Chan. Minho menghela napas lalu mengangguk.
"Ayo jalan-jalan" kata Minho lalu dia pergi. Saat mendapatkan maaf dari Minho, Chan benar-benar mengajak pria itu berkeliling ke destinasi tempat liburan di sana.
"Gimana Ino? Enak gak makanannya?" Tanya pria Bang itu pada istrinya. Minho mengangguk sambil tersenyum.
"Kita nanti mau ke mana lagi Kak?" Tanya Minho lagi. Chan menggeleng sambil mengusap rambut Minho.
"Malam in mau berendam gak Ino?" Tanya Chan sambil mengusap wajah manis pria itu. Sesekali Chan memberikan kecupan singkat di wajah Minho.
Minho meneguk salivanya sambil menunduk, dia benar-benar masih takut karena kejadian semalam.
"Berendam aja ya" kata Minho kemudian. Mendengarkan hal tersenyum membuat Chan tersenyum dan mengangguk.
Sambil menunggu Chan menyiapkannya, Minho saat itu tengah berbaring di kasur.
"Sakit banget" gumam Minho sambil memegang pantatnya.
"Ino ayo!" Panggil Chan dari dalam sana. Minho menghela napas lalu dia bangun dan berjalan dengan hati-hati.
"Aduh kak, aku gak usah deh mandi" kata Minho sambil memegang pinggangnya yang masih sakit.
Mata pria manis itu terkejut saat melihat apa yang Chan siapkan.
"Aku bantu ya" kata Chan dengan hanya menggunakan handuk kimono itu.
Chan lalu mulai membuka pakian si manis dengan hati-hati sedangkan Minho masih menatap pria itu.
"Kak aku masih sakit, nanti takut perih" kata pria manis itu sambil menatap wajah Chan dengan cemas. Chan lalu mengusap wajah Minho dan menciumnya sesekali untuk meyakinkan pria manis itu.
"Kita cuma berendam aja kok Minho, itu air hangat bukan air dingin" kata Chan. Minho yang takut menolak laku mengiyakannya.
Chan menyandarkan tubuh Minho ke dadanya agar pria itu lebih rileks. Kemudian sang suami memeluk istrinya dengan hangat dari belakang.
"Gimana rasanya?" Tanya Chan pada pria manis itu. Minho nampak memejamkan matanya sambil mengangguk, tiba-tiba badannya jadi lebih tenang dan rileks.
Hening saat itu, hanya suara gemericik saja yang terdengar. Keduanya saat itu tengah memandangi kota Paris dari sana.
"Yang kemarin itu benar-benar sangat asik, tapi agak kasar" gumam Minho kemudian. Chan nampak menaikan salah satu alisnya.
"Apa maksud mu?" Tanya Chan sambil meletakan dagunya di bahu Minho. Si manis bisa merasakan hangatnya napas Chan.
🔞
"Gak ada deh" kata Minho lalu kembali menutup matanya. Chan lalu membalikan tubuh Minho agar menghadap ke arahnya.
"Wajah mu tiba-tiba merah" kata Chan saat melihat perubahan wajah Minho. Chan lalu mendekatkan wajahnya ke leher pria itu dan menciumnya dengan liar.
"Kak Chan ngapain?" Tanya Minho saat pria itu meletakannya di paha sang dominan.
"Kamu lo dokter pasti tau" kata Chan. Dia lalu mengarahkan wajahnya ke Puting Minho. Hal itu membuat si manis geli dan mengeliat.
"Minho kita ngapain ke sini?" Tanya Chan tiba-tiba. Minho lalu menatap pria itu dengan wajah merahnya.
"Bulan madu kan?" Tanya Minho dengan malu-malu.
"Kita habiskan waktu bersama ya, mau kan?" Tanya Chan. Minho lalu mengangguk sambil memegang wajah Chan dan kembali menautkan bibir mereka satu sama lain.
Semakin lama aktivitas mereka semakin panas dan mulai terasa sesak.
"Kamu mau kan?" Tanya Chan sambil melepaskan ciuman mereka.
"Iya, tapi jangan kasar ya" kata Minho. Minho yang juga sudah bergairah mengangguk setuju sambil melepaskan celana dalamnya.
"Nghhh Kak Chan lebih dalam" kata Minho sambil memeluk leher pria itu saat Chan baru memasukan dua jarinya ke dalam.
"Di sini?" Tanya Chan. Minho mengangguk dengan memeluk pria itu semakin erat. Saking dekatnya jarak mereka, batang Minho yang sudah ereksi itu menyentuh perut Chan.
"Sabar sayang" katanya kemudian sambil melepaskan dua tangannya. Minho masih berusaha istirahat sejenak sebelum permainan inti dimulai.
"Aku masuk" kata Chan sambil mencium leher Minho. Dia lalu mengerahkan batangnya masuk ke anal milik sang istri. Minho semakin memeluk Chan dengan erat untuk menaham nyeri itu.
"Hati-hati ahh kak" kata Minho. Chan lalu menurut dan berusaha memasukan seluruhnya ke dalam sana.
"Tunggu dulu, tunggu" kata Minho saat merasa dirinya sudah benar-benar penuh. Dia berusaha membuat sedikit jarak dengan pria itu.
Tapi tanpa basa-basi, Chan langsung menggerakan tubuhnya menggenjot lubang milik Minho. Suara desahan memenuhi ruangan itu. Permainan Chan benar-benar lembut dan itu sampai membantu Minho benar-benar gila.
"Kak Chan ahh" Minho terus menyebut nama pria itu di sela-sela desahannya.
"Katakan jika kau ingin aku menghentikannya" kata Chan. Minho masih memejamkan matanya menikmati setiap tubrukan itu. Sampai pada saat dia sudah hampir keluar dua kali.
"Ahhh hangat" Minho merasakan sesuatu keluar di dalam sana.
"Sepertinya cukup" kata Chan sambil mengeluarkannya. Minho masih terengah-engah namun sambil tersenyum. Dia lalu memeluk Chan seperti panda.
"Sayang banget sama Kak Chan" katanya dengan manja. Melihat reaksi Minho yang langka membuat Chan tersenyum lalu membawa Minho pergi dari sana.
Satu minggu liburan mereka sudah selesai. Saat ini mereka akan pulang kembali ke negeranya.
"Minho lihat aku beli ini" kata Chan sambil memperlihatkan sebuah sepatu kecil imut. Minho benar-benar berbinar melihat itu.
"Untuk keponakan mu ya?" Tanya Minho sambil melihatnya lebih dekat.
"Tidak, ini untuk anak kita nanti" jawab Chan. Minho terlihat tersenyum dan menatap benda itu dengan berkaca-kaca.
"Tapi aku tidak hamil" jawab Minho. Chan lalu mengusap rambut Minho.
"Mungkin nanti, tidak salah aku membelinya kan?" Tanya Chan lalu berusaha menghibur Minho.
Semua orang benar-benar senang saat mendapatkan hadiah dari Minho.
"Gimana bulan madunya asik?" Tanya salah satu dari mereka. Minho hanya mengangguk pelan.
"Bagus! Minho, ingat jangan biarkan dia mempermainkan mu" kata pria itu pada Minho.
"Kak Chan!" Panggil Minho saat pria manis itu sampai di rumah mereka. Chan saat itu nampak sibuk memainkan laptopnya.
"Aduh sayang ku" kata Chan sambil membuka pelukannya. Dia langsung membawa Minho duduk di pangkuannya.
"Aku udah kangen banget sama kamu" kata Chan sambil memegang pipi Minho dan menciumnya beberapa kali.
"Belum sehari udah kangen" kata Minho sambil mencium Chan dengan manja.
"Aku udah gak tahan, ayo ke kamar" kata Chan sambil membawa Minho ala bridal.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJODOHAN || BANGINHO ✔
FanfictionNOTE : SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR !! BANGINHO FANFICTION 💐 Perjodohan yang datang dengan tiba-tiba membuat Chan menjadi terkejut dan langsung melakukan penolakan. Apalagi dijodohkan dengan seorang pria manis yang sama sekali bukan tipeny...