Chan langsung menindih pria manis itu saat mereka sampai di kasur. Minho benar-benar dengan sukarela saat pria itu mulai menjamah tubuhnya.
"Eh kak Chan ngapain?" Tanya Minho saat melihat Chan memegang batangnya dan akan memasukan benda itu lagi.
"Aku kangen kamu pakek ini" kata pria itu.
"Jangan macam-macam ya, buang gak?" Kata Minho dengan tatapan tajamnya. Tapi Chan malah memasukannya ke sana membuat Minho menjerit.
"Kak Chan lepas ya! Aku ini dokter kak, kalau kakak gak mau lepas. Aku akan bius kakak sampai kakak gak berdaya dan masukin lubang kakak" ancam Minho pada pria itu. Chan agak kicep mendengar ancaman dari istri manisnya itu.
Dia jadi membayangkan bagaimana jadinya jika Minho memasuki dirinya. Gak boleh pokoknya.
"Iya maaf" kata Chan sambil melepaskannya. Minho langsung bernapas lega saat pria itu melepaskan plug itu.
"Kita main normal aja kakak" kata pria manis itu sambil memeluk Chan.
Beberapa minggu kemudian.......
Saat Chan tengah sibuk di laptopnya malam itu, dia sampai tidak menghiraukan Minho sama sekali.
"Chan" panggil Minho dengan menyebut nama pria itu. Dari beberapa minggu yang lalu Chan melarang Minho untuk menyebutnya dengan sebutan kakak. Katanya agar lebih terdengar dewasa.
"Hmm kenapa Minho?" Tanya pria itu tanpa menatap sang istri. Minho langsung berkaca-kaca mendengar itu, apa Chan sudah bosan ya dengannya?
"Aku tidur ya" kata Minho lalu membaringkan dirinya ke kasur. Dari sana Chan mendengar suara isakan dari arah Minho.
Dengan cepat Chan langsung menutup laptopnya dan berjalan ke ranjang untuk melihat Minho.
"Kamu kenapa nangis?" Tanya Chan sambil mengusap rambut si manis. Minho berusaha diam saja tak menjawab.
"Aku tahu kamu gak tidur" kata Chan lagi lalu dia memeluk Minho dari belakang.
"Kamu kenapa capek ya?" Tanya Chan lagi. Tapi Minho nampak melepaskan tangan Chan darinya.
"Jangan ganggu aku mau tidur" kata Minho kemudian. Chan lalu membalikan tubuh Minho agar menghadap ke arahnya. Dengan jelas pria itu melihat mata Minho berair.
"Aduh kenapa sih sayang?" Tanya Chan sambil mencium wajah Minho. Minho menangis makin deras sampai membuat Chan benar-benar kebingungan.
"Kenapa? Minho?" Tanya Chan. Minho lalu berbalik dan kembali memunggungi Chan.
Chan tahu hari ini adalah hari libur Minho, jadi dia tak membangunkan pria yang masih terlelap itu. Karena hujan, Chan jadi malas ke kantor dan diam di rumah saja sambil memantau keadaan.
"Minho ayo makan" kata Chan sambil mengusap pipi si manis. Pria itu terkejut saat merasakan panas tubuh Minho.
"Minho kamu sakit ya? Badan kamu panas banget" kata Chan. Pria manis itu kembali menunggu Chan. Chan langsung menghela napas tidak mengerti dengan istrinya itu.
"Ayo makam dan minum obat dulu ya" kata Chan berusaha membujuk Minho.
"Pergi aja, aku gak apa kok" kata Minho. Chan lalu pergi ke dapur untuk membawa makanan itu ke sana.
Entah kenapa Minho langsung bangun dan berlari ke kamar mandi. Dia muntah-muntah begitu lama.
Saking banyaknya muntah sampai membuat Minho terduduk di depan toilet sambil berusaha mengatur napasnya. Wajahnya sudah pucat saat itu dan si manis merasakan pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJODOHAN || BANGINHO ✔
FanfictionNOTE : SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR !! BANGINHO FANFICTION 💐 Perjodohan yang datang dengan tiba-tiba membuat Chan menjadi terkejut dan langsung melakukan penolakan. Apalagi dijodohkan dengan seorang pria manis yang sama sekali bukan tipeny...