JENNIE POV
Setelah berganti dengan pakaian yang dipinjamkan Irene, aku memeriksa diriku di cermin. Oke, aku pikir mereka benar, aku jelek dan kutu buku yang tidak pantas berada di kampus YG. Aku menggelengkan kepalaku dan menghela nafas sebelum memakai topengku lagi, senyum palsu, dan pergi keluar dan berterimakasih pada Irene untuk pakaian nya.
"Sepertinya itu sangat cocok untukmu" katanya menatapku dari atas ke bawah membuat ku malu.
"Pakaian nya bagus, tapi aku tidak" Kataku membalas tatapan nya. Dia mengangkat alisnya dan menggeleng.
"Kamu hebat Jennie, maksudku kamu sempurna, kamu baik, pintar, dan keren. Bahkan jika kamu seorang kutu buku, kamu masih keren, dan bahkan jika kamu gemuk, kamu tetap cantik dengan Beanie yang selalu kamu pakai, itu terlihat manis" aku merasa diriku semakin malu.
"Kamu satu-satunya orang selain sahabat dan keluarga ku yang mengatakan bahwa aku keren, mereka selalu ingin menamparku karena mereka pikir aku tidak berguna di dunia ini, bahwa aku hanya sampah" kataku, laku duduk dibangku, Irene ikut duduk disampingku dan menatap lapangan.
"Mungkin kamu terlahir untuk membuktikan bahwa, semua orang bisa berubah. Mungkin sekarang kamu jelek, seperti yang kamu katakan, kalau begitu aku pikir lebih cepat, kamu akan menjadi oppa!" Dia berkata sambil tersenyum padaku. Aku membalas senyuman nya dan menggelengkan kepala.
"Aku harap begitu, aku tidak ingin berharap terlalu tinggi. Tapi aku berharap begitu hahaha..untuk saat ini, yang bisa kulakukan hanyalah membuat diriku lebih baik dan membuat orang tua ku bangga" kataku sambil melihat ke atas, memejamkan mata menikmati sentuhan angin dan membuka mataku untuk melihat Irene yang menatapku.
"Mereka akan bangga padamu dan aku yakin itu, kamu gadis yang tangguh Jennie. Kamu tidak menyerah meskipun kamu sudah disakiti ribuan kali, ahh!! Mereka sudah bangga padamu Jennie" Irene berkata.
"Tapi ada satu masalah"
"Apa itu?" Tanya Irene penasaran.
"Keluarga ku tidak tau kalau aku dipukuli dan dibully di kampus, mereka mengira aku baru saja jatuh, itulah sebabnya aku memiliki memar dilengan atau wajahku. Aku tau mereka sudah curiga padaku, dan sekarang malah bertambah masalah lain, barang-barang ku kena lumpur dan aku tidak tau bagaimana aku akan menjelaskan nya kepada mereka. Mereka pikir aku punya banyak teman yang mensupport ku, dan mereka pikir aku bahagia, setiap hari"
"Kau tidak memberitahu mereka? Kurasa kamu harus memberitahu mereka sekarang, semua terjadi karena suatu alasan Jennie, mungkin ini terjadi karena takdir tidak ingin kamu membohongi keluarga mu lagi, katakan yang sebenarnya dan aku tau mereka pasti memahami mu, jelaskan saja pada mereka kenapa kamu tidak memberitahu mereka lebih awal" tutur Irene sambil menepuk-nepuk pundak ku.
"Aku tidak ingin menambah masalah mereka, masalah mereka sudah banyak. Dan aku? Aku tidak bisa membantu mereka karena aku hanya seorang mahasiswa. Aku masih belum punya pekerjaan dan tidak bisa bekerja karena aku masih mahasiswa. Aku tidak bisa, tidak semudah itu" kataku menghela nafas.
"Tidak ada pilihan lain Jennie, kamu memberitahu mereka atau kamu setuju untuk kubelikan barang-barang yang sama persis seperti milikmu yang kotor itu?" Katanya menawarkan tangan nya dengan huruf A dan B.
"Dari mana itu?"
"Rahasia, sekarang ayo pilih" katanya menawarkan tangan nya lagi.
"Aku tidak bisa membiarkan mu membantuku lagi, ini sudah terlalu banyak Irene, dan aku jug tidak bisa memberitahu mereka, jadi tidak. Aku tidak bisa memilih" kataku sambil menggelengkan kepalaku.
Dia hendak protes tapi seseorang berteriak dari arah belakang.
"JENNIE!!" aku melebarkan mataku dan melihat ke arah belakang untuk melihat Jiyoung oppa terengah-engah.
"Oppa!" Kataku sambil berdiri dan memeluknya, dia memelukku kembali, selang beberapa detik dia melepaskan pelukannya.
"Jennie, sudah waktunya aku pergi, ingat yang aku katakan" kata Irene menatapku. Aku menghela nafas dan menganggukkan kepala, aku juga tidak punya pilihan.
"Ayo bicara" kata oppa menyeret ku pergi dari sini. Dia menyeret ke area parkir dan menatapku.
"Aku melihat Vidio mu di internet. Vidio mu sekarang trending Jennie! Kenapa kamu tidak memberitahu ku kalau mereka mengolok-olok mu?! Orangtua kita sudah mengkhawatirkan mu, dan appa marah besar, tapi aku tidak membiarkan dia datang ke sini karena kamu mahasiswa beasiswa. Jelaskan padaku sekarang Jennie! Apakah semua memar ditubuhmu berasal dari pembully mu??" Dia bertanya dengan tatapan serius, aku menelan ludah gugup. Aku perlahan menganggukkan kepalaku.
"Maafkan aku oppa, aku hanya tidak ingin kamu mengkhawatirkan ku, oppa sudah punya banyak masalah dan aku tidak ingin menambahi" kataku di ambang tangis. Jiyoung oppa menghela nafas berat karena frustasi.
"Jennie! Aku bahkan tidak menyakitimu! Kami adalah keluargamu, kami memiliki hak untuk itu, tapi kami tidak melakukannya, tapi mereka? Mereka siapa?! Siapa mereka yang menyakiti mu seperti ini?!! Mempermalukan mu seperti di Vidio itu!! Hanya karena mereka kaya, mereka bisa melakukan apapun yang mereka mau! Tidak! Mereka tidak bisa!!" Teriak oppa, suaranya bergetar karena marah.
"O-oppa aku juga tidak menginginkan nya, tapi aku tidak bisa membela diriku sendiri..oppa aku harus menerima nya karena aku tidak ingin kehilangan beasiswa ku" seketika air mataku mengalir begitu deras, oppa menghela nafas lagi sebelum berkata,
"Jika kamu melakukan semua ini karena beasiswa itu, damn it!! Persetan dengan beasiswa! Aku sudah menabung cukup uang untuk kamu belajar, dan perusahaan ku menawari kontrak di New Zealand. Aku harus membawa pendamping, aku berencana membawa appa karena dia bisa membantu ku dan aku akan membayar biaya study mu. kami akan tinggal di sana selama empat tahun, dan kami bisa kembali ke Korea setelah kontrak ku habis. Jennie kamu akan lulus tahun ini, dan jika kamu melanjutkan disana, kamu akan mendapatkan pekerjaan. Kamu bisa mencapai impian mu disana tanpa di judge orang lain. Kamu akan keluar dari kampus ini seminggu lagi, setelah kontrak ku di Korea habis, kemudian setelah itu kita akan terbang ke New Zealand, dan bersiaplah untuk kehidupan mu yang baru disana.."
-to be continued-
Up lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM NERDY TO DADDY - JENLISA [G!P]✓
Fanfiction[JENTOP] Jennie Ruby Jane Kim/Jennie Kim adalah gadis kutu buku dan terlihat buruk di Universitas nya. Dia hanya memiliki 2 teman yang 'Nerd' seperti dirinya. Sebenarnya dia adalah gadis yang cerdas dan menawan terlepas dari 'kespesialan' nya, teta...