JENNIE POV
Lisa mengirimiku pesan bahwa dia sudah keluar dari venue. Aku membalas oke sebelum mengemudi keluar dari sini. Aku mampir ke beberapa toko untuk membelikan Lisa karangan bunga dan sekotak coklat, aku juga membelikan nya makanan, kalian tau? Ini sebuah senjata. Aku yakin dia akan marah padaku karena membiarkan Sehun memukul ku.
Aku kemudian pergi ke tempat pemotretan nya berada, aku melihatnya di dekat pohon dengan banyak lentera. Dia bersama teman-teman nya kurasa?perhatian nya tertuju pada ponselnya, dia bahkan tidak tahu bahwa aku sudah tiba. Aku meraih bunga itu sebelum menghela nafas dan turun dari mobilku. Aku berjalan ke arahnya perlahan, berdoa agar dia tidak menambah memar di wajahku.
"Love.." panggilku membuat perhatian nya tertuju padaku. Dia tersenyum padaku tetapi ketika dia melihat sejenak, sikapnya berubah. Wajah nya yang semula tersenyum kini menampilkan tatapan bingung. Aku tersenyum gugup padanya sebelum menyerahkan bunga padanya.
Dia menerima bunga itu sebelum melihat wajahku lagi. "Aku tahu itu" gumam nya pelan tapi aku mendengarnya. Aku membelai wajahnya sebelum mencium keningnya, lalu memeluknya. Kami tetap seperti itu selama satu menit sebelum menarik diri.
"Ayo pergi. Kita akan membicarakan itu" katanya. Aku menghela nafas sebelum menganggukkan kepala.
Aku meletakkan tanganku di pinggang nya sebelum membimbingnya menuju mobil, membukakan pintu untuknya. Dia duduk di dalam dan ketika aku sudah yakin bahwa dia sudah nyaman, aku berlari ke arah kursi pengemudi, menenangkan diri.
Dia menatapku sebelum beranjak duduk di pangkuanku. Dia menghadapku sebelum membelai pipiku."Apa kamu baik-baik saja? Apa dia juga melukai bagian tubuhmu yang lain?" Dia khawatir bertanya. Aku tersenyum lebar karena dia terlihat sangat imut dengan wajah khawatirnya.
"Jennie, jangan tersenyum padaku. Kamu terluka dan aku khawatir!" Dia merengek. Dia menghela nafas sebelum membenamkan wajahnya di leherku. Aku menertawakan nya sebelum mencium kepalanya, membiarkan bibirku menempel di sana selama beberapa detik. Kami duduk di sana, saling berpelukan, menikmati kehangatan satu sama lain.
Tidak sampai aku merasakan air mata jatuh di leherku. Aku segera melepaskan pelukan kami untuk menatapnya. Dia menyembunyikan wajahnya di tangannya. Aku mencium tangannya sebelum menariknya dari wajahnya. Hatiku sakit melihatnya dalam keadaan ini, dia menangis sambil menatapku. Aku langsung memeluknya lagi sambil mencium kepalanya berkali-kali.
"Maaf, maafkan aku, hon. Honeyy, maafkan aku, Maaf.. Dengar, aku baik-baik saja dan aku masih bisa mengemudi. Aku tidak begitu terluka. Ini hanya memar. Jangan khawatir okeyy?" tanyaku sambil menatap wajahnya. Dia memelototiku sambil mengendus yang menurutku lucu. Aku tersenyum padanya sebelum menyeka air matanya, aku mencium kedua matanya lalu turun ke bibirnya. Aku menciumnya di sana sebentar sebelum menarik diri.
"Honeyy, love.. Aku baik-baik saja, kamu tidak perlu menangis. Aku benci melihatmu menangis karena ku. Aku janji, aku tidak akan melakukan nya lagi tapi, aku akan melakukan ini kembali jika aku tahu bahwa seseorang menyakitimu" kataku sambil menatap matanya. Dia menyeka air matanya sebelum memelukku lagi.
"I love you.."jawabnya dengan suara serak. Aku tersenyum sebelum memberikan kecupan di keningnya.
"Aku juga mencintaimu. Sekarang, ayo pergi..kita akan pergi ke restoran agar kamu bisa makan, apapun yang kamu ingin makan" kataku sambil menepuk punggungnya dengan lembut. Dia mengerang sebelum menggelengkan kepalanya. menggumamkan kata
"tidak lucu"
"Sebanyak aku ingin memelukmu dan menciummu, aku tidak bisa, hon" kataku. Dia menatapku sebelum mengangkat alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM NERDY TO DADDY - JENLISA [G!P]✓
Fanfic[JENTOP] Jennie Ruby Jane Kim/Jennie Kim adalah gadis kutu buku dan terlihat buruk di Universitas nya. Dia hanya memiliki 2 teman yang 'Nerd' seperti dirinya. Sebenarnya dia adalah gadis yang cerdas dan menawan terlepas dari 'kespesialan' nya, teta...