02.BULLYING

2.6K 323 34
                                    

JENNIE POV

Bel berbunyi menandakan bahwa kelas kami sekarang telah berakhir. Aku memasukkan barang-barang ku ke dalam tas sebelum menyusul sahabatku yang sudah menunggu di luar. Tapi saat aku masih berkutat dengan barangku, seseorang mendorongku sampai aku jatuh ke tanah. Kacamataku ikut jatuh dan beanie ku lepas dari kepalaku. Aku mendongak, itu dia Jeon Jungkook dan teman-temannya. Mereka adalah salah satu pengganggu ku. Mereka mengolok-olok ku setiap mereka mau.

"Ups maaf, ku kira kamu babi yang lepas dari kandang nya, hahahaha" dia tertawa dan teman nya yang lain datang dan ikut tertawa. Aku mengambil kacamata ku dan memakai nya sebelum mengambil Beanie lalu berdiri.

"Tidak apa-apa" kataku berbisik. Aku akui, aku benci di intimidasi. Maksudku siapa yang menginginkan itu? Tidak ada.

Aku hendak lari tapi salah satu dari mereka menarik baju ku dan menutup pintu sebelum menyilangkan tangan di depan dada mereka dan menyeringai padaku. Tidak, jangan katakan padaku

"Apa si kecil Jennie Kim takut? Ayolah, kita hanya akan bersenang-senang" kata Jimin dan tertawa, menghadap ke teman nya sebelum mengangguk ke arah mereka.

"L-lepaskan aku.." lirihku sambil menunduk. Tak peduli pada air mata yang sudah mengalir di pipi ku.

"Kenapa? ck! Jennie, kami bahkan belum memulai tapi kamu sudah ingin pergi? Ayolah! Kamu sudah terbiasa dengan ini kan?" Suga berkata sinis dan mendorong ku jatuh ke tanah lagi.

"T-tidak..t-tolong" kataku. Mereka mulai menertawakan ku dan bertepuk tangan dengan cara sarkastik. Taehyung menyamakan tinggiku dan meraih kerah ku.

⚠️Mengandung adegan kekerasan ⚠️

"Jimin, mulai dulu" katanya sambil nyengir. Aku menggelengkan kepalaku ketakutan dan menatap mereka dengan tatapan memohon. tidak sekarang..tidak..

"Ide bagus V" kata Jimin sebelum memukulku tepat di rahangku.

BUGH!

Aku mendesis kesakitan dan mereka menertawakan ku lagi.

"Bagus sekali! Karung tinju yang gemuk!" Ucap Jimin di sela tawanya. Teman-temannya yang lain mulai duduk di kursi terdekat dan menyilangkan tangan sebelum menyeringai padaku. Jungkook mengangguk pada Jimin untuk melanjutkan. Dan dia melakukan nya.

BUGH!

BUGH!

BUGH!

BUGH!

Setelah puas memukul wajahku dia beralih memukul perutku terus menerus. Aku mencoba menahan pukulan nya dengan tanganku, tapi Jungkook langsung mencekal tanganku dan memberi kode pada Jimin untuk melanjutkan lagi.

"Uhukkk..uhukk.."  Mereka mulai menertawakan ku saat melihat aku terbatuk memuntahkan darah dan bagaimana wajahku penuh dengan memar. Jimin menendang kaki ku sebelum dia berdiri dan menyeka tangan nya.

BUGH!

Dia hendak menendang ku lagi tapi sebelum dia melakukan nya, pintu terbuka menampilkan beberapa profesor, Jisoo, Chaeyoung, dan Irene??

"Kim Taehyung, Jeon Jungkook, Min Yoongi, dan Park Jimin pergi ke ruang tahanan sekarang! Aku akan memastikan kekacauan ini akan terdengar sampai ke telinga orangtua kalian!!"  Kata salah satu profesor dan menggelengkan kepalanya.

"YAH!! Gadis itu menuduh kita telah membuatnya tersandung! Kita tidak melakukan nya, sehingga dia pantas menerima ini!!" Jungkook berteriak dan melemparku.

"Dan apakah menurutmu menggertak dan menyakiti secara fisik akan menyelesaikan masalah?!" Jisoo unnie berkata sebelum berlari ke arahku.

"Jangan berani-beraninya kamu bicara seperti itu padaku!! Dasar kutu buku!" Jungkook hendak menampar Jisoo unnie tetapi profesor berteriak

"Cukup!! Aku ingin melihat wajahmu di ruangan ku dalam 5 menit!!" Dia berteriak sebelum meninggalkan kami disini.

"Kamu akan menyesali ini! Kalian berdua! Dan kamu Irene, aku tidak peduli jika kamu pacar sahabatku!" Jungkook memperingatkan sambil memelototi kami lalu keluar kelas bersama teman-temannya. Aku menghela nafas lega dan bersandar di dinding. Aku melihat ke atas dan melihat mereka

"T-terima kasih" kataku dan tersenyum paksa. Jisoo unnie berlutut di samping ku dan membelai wajahku

"Tidak apa-apa, kamu harus ke klinik sekarang oke? Kamu harus segera mengobati luka mu, dan jangan berterima kasih padaku atau Chae, tapi pada irene. Dialah yang punya nyali menyelamatkan mu dari sini, maaf kita tidak percaya diri, kamu tau kita tidak memiliki nyali sebesar itu" kata Jisoo unnie dan menepuk rambutku sebelum menyeka darahku dengan lengan baju nya.

"K-kalau begitu terima kasih Irene, maaf jika aku menimbulkan masalah untukmu, aku yakin kalian bertiga dalam bahaya sekarang karena aku, Jungkook benci di ganggu saat dia sedang menghajar ku" ucapku sambil tersenyum pada mereka.

"Tidak apa-apa aku bisa menangani nya" katanya lalu menepuk bahu ku dan beranjak pergi. Chae menatapku dan langsung memeluk ku.

"Maafkan aku, aku tidak melakukan apapun untuk menyelamatkan mu Jennie, maaf jika aku cukup lemah untuk menyelamatkan mu, sahabatku lihat dirimu sekarang, apa kamu baik-baik saja?" Dia berkata sambil menangis, aku terkekeh lalu menyeka air matanya.

"Tidak apa-apa Chae, aku mengerti, aku seorang petarung ingat? Aku bisa melakukan ini.." kataku dan tersenyum pada Chae dan Jisoonie, kali ini dengan Gummy smile ku.

"Ayo pergi sekarang, aku tau itu pasti sangat sakit, jadi kita harus bergegas membawamu ke klinik segera, setidaknya kami bisa membantumu dengan ini" Jisoonie berkata dan membantu ku berdiri lalu meraih tangan ku untuk membantu ku berjalan. Jujur aku sedikit lemas.

"Tetap saja, terima kasih teman-teman, aku sangat beruntung memiliki kalian berdua"

"Dan kami bangga memiliki teman pejuang"  kata mereka.








-to be continued-

Harap tenang ini masih awal

FROM NERDY TO DADDY - JENLISA [G!P]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang