Kita semua sudah berada di gym sejak setengah jam yang lalu. Aku sudah mencoba push up dan aku bahkan tidak mampu mengangkat tubuhku, tapi aku tidak menyerah. Aku harus melakukan ini, karena aku bersumpah ini kepada Lisa bahwa dia akan membayar semua dan aku tau dia akan membayarnya.
"Hei Jen! Kamu sudah melakukan itu selama tiga puluh menit, kamu juga sudah melakukan treadmill, sekarang saatnya halter. Aku tau kamu bisa melakukan ini, ayo bro!" J-hope berteriak. Aku duduk terengah-engah sebelum mengangguk padanya. Dia menganggukkan kepalanya ke belakang sebelum memberiku tangannya untuk aku pegang. Dia menarik ku membantu ku berdiri.
"Meskipun kamu tidak menyelesaikan push up itu dan tidak melakukan push up dua puluh kali, tidak apa-apa. Setidaknya kamu berkeringat, jangan khawatir. Terus lakukan ini dan kamu akan mencapai itu. Hm..yummy body" katanya sebelum tertawa. Mereka yang lain yang juga mendengar nya ikut tertawa dan aku ikut tertawa bersama mereka sebelum mengangguk.
"Aku akan mengingatnya, jadi ini dumbells? Apa yang akan aku lakukan dengan ini?" Tanyaku dan dia menjelaskan satu persatu kepadaku. Dia juga menjelaskan kegunaan alat lain dan item lain yang digunakan dalam latihan disini.
"Ingat, kalau sudah punya abs, pakai crop top, itu akan menarik perhatian para gadis. Kamu lihat Jennie, jangan merasa rendah diri" ucapnya. Aku tersenyum padanya dan dia menepuk bahuku sebelum meninggalkan ku disini sendirian.
Aku mulai mengangkat dumbells berat ini sambil duduk. Meski tidak semudah itu untuk mengangkat nya, aku tetap mengangkat nya. Ini untuk diriku sendiri dan aku harus menahan rasa sakit di tanganku. Pembuluh darah mulai keluar di leher dan lengan ku karena beratnya. Untuk diriku! Hooh!
..
.
.
.
.
Setalah dari gym meraka menyeretku ke restoran yang hanya menyajikan sayuran dan buah-buahan. Tidak ada daging atau apapun itu. Aku sudah terbiasa makan ini, karena Oppa hanya bisa membeli sayur karena uang nya tidak sesuai dengan kebutuhan kami. Kami hanya punya sedikit uang karena dia hanya bekerja di perusahaan kecil."Jadi Jennie, ini adalah makanan yang hanya boleh kamu makan. Ini yang disebut diet yang benar. Sering-seringlah minum air putih dan lakukan apa yang kita katakan. Kemudian, kita akan mengikuti audisi di kampus kita. Kamu tau? Kita memiliki pontensi menjadi satu Grup besar" ucap Namjoon sambil menyeruput minumannya. Yang lain mengangguk sementara aku hanya menatap mereka.
"Oke..aku tau apa yang kamu pikirkan Jennie, Kamu cantik-tampan! Meskipun kamu memiliki apa yang kami miliki, kamu tetaplah orang. Jangan pikirkan gadis itu, Lisa kan? Lupakan saja dia" Jin berkata sambil menunjukkan garpunya. Aku menunduk sebelum menatap mereka.
"Terimakasih telah meningkatkan kepercayaan diri ku, ini sangat membantuku. Terimakasih telah membantuku dengan ini, aku senang kalian berenam adalah temanku, terimakasih telah memilih ku sebagai temanmu meskipun banyak orang yang tampan, tidak seperti ku" kataku dan mereka kompak menggelengkan kepala. Seulgi menggaruk kepalanya dengan kasar sebelum menatapku.
"Jennie, aish! Kamu tau bahwa kami mencari teman bukan model, kamu cocok menjadi teman kami karena kamu pintar, baik, dan Tampan seperti yang Jin bilang. Kamu hanya butuh kepercayaan diri. Pinjam beberapa dari Jin, dia sangat percaya diri bahwa dia yang paling tampan sedunia" dia berkata sebelum tertawa. Dia memang brengsek hahaha.
"Yah! Kamu Seulgi bear! Aku akan memberitahu Yoona bahwa kamu ingin dia menjadi pacarmu, kamu anak nakal!!" Kata Jin tertawa. Aku tertawa bersama yang lain begitu melihat Seulgi mengerutkan kening dan kembali makan.
"Aku benci wanita itu" gumamnya semakin membuat kami tertawa.
"Stopp! Kau! Tolong ambil fotoku, Jennie, Jin, dan J-hope, ayo!" Kata Namjoon sambil menyodorkan ponselnya.
"Tidak! Tidak! Tidak! Aku sibuk makan oke? Aku buru-buru, Kyung-soo menungguku" kata Kai membuat Momo memutar matanya malas.
"Dasar budak cinta!" Dia berteriak menyebabkan semua orang menoleh ke arah kami. Kami menoleh pada Momo dan memelototi diwaktu bersamaan.
"Mianhe..mianhe karena menjadi bodoh" dia berkata sambil berdiri membuat semua orang yang menatap kami tertawa. Si bodoh ini, benar-benar..
..
.
.
.
.
LISA POVAku dan Irene ada disini, di kedai kopi. Kami bertemu karena dia tidak muncul sejak Jennie pergi. Aku tidak tau kenapa dia berteman dengan si jelek itu.
"Jadi..bagaimana kabarmu? Kamu tidak muncul sejak si jelek itu pergi dari sini. Katakan padaku, apakah kamu memiliki perasaan untuknya?" Kataku dan tertawa, tapi dia tidak tertawa juga justru dia memelototi ku.
"Lisa, Jika kamu disini hanya untuk menghina seseorang, lebih baik kmu pergi" katanya membuatku menyeringai.
"So..menurutku itu benar, kamu bersama nya dan teman-temannya, lalu ketika teman-temannya itu meninggalkanmu, kami selalu ada disini, katakan padaku Irene, apa yang kamu lihat darinya? Apa yang kamu suka darinya?" Aku bertanya, tapi dia memelototi ku sebelum berdiri.
"Jika kamu tidak ingin pergi maka aku akan pergi. Dan untuk menjawab pertanyaanmu. Ya, aku menyukainya. Lalu apa? Hah? Aku suka kepribadian nya. Kepribadian baik yang hilang darimu, kamu dan yang lain tidak aku anggap teman sekarang dan pacar ku yang sekarang akan menjadi mantan pacarku. Aku menyukainya karena dia tegar meskipun kamu menyakitinya ribuan kali. Aku menyukainya karena dia masih ada, menuruti setiap kata yang kamu ucapkan karena dia berdedikasi untuk study nya. Karena dia tidak ingin kehilangan beasiswa nya..
..Kamu tahu? Kamu beruntung dia menyukaimu. Kamu beruntung dia menginginkan kamu meskipun kepribadianmu adalah penyihir! Tapi, kurasa kamu hanya wanita murahan yang tidak mencari wanita baik hati. Kamu murah, Lisa. Meskipun kamu kaya, kamu murah karena kepribadian mu. Dan tidak! Kamu' babi karena memperlakukan nya seperti sampah! Aku mengakhiri persahabatan kita di sini Lalisa! Aku akan keluar dari kampus mu dan aku harap aku tidak akan melihatmu lagi dan oh! Aku harap kamu mendapatkan karma segera. Selamat tinggal!"
-to be continued-
Mantep nyai
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM NERDY TO DADDY - JENLISA [G!P]✓
Fanfic[JENTOP] Jennie Ruby Jane Kim/Jennie Kim adalah gadis kutu buku dan terlihat buruk di Universitas nya. Dia hanya memiliki 2 teman yang 'Nerd' seperti dirinya. Sebenarnya dia adalah gadis yang cerdas dan menawan terlepas dari 'kespesialan' nya, teta...