LALISA POV
Aku menatap bayanganku sendiri di cermin dan mencoba tersenyum pada diriku sendiri, mencoba meredakan kegugupanku. Aku bahkan tidak tahu orang yang akan diperkenalkan Jennie dan aku punya firasat buruk tentang ini.
Jisoo tiba-tiba muncul di belakangku, dia terkekeh padaku sebelum menyilangkan tangannya sambil tersenyum padaku. "Kamu gugup? Siapa temanmu ini huh? Apa kamu yakin ini kejutan?" Dia berkata. Aku terkekeh padanya sebelum menghela nafas. Kurasa ini saat yang tepat bagi kita untuk bertemu. Maksudku, Jisoo sangat sibuk akhir-akhir ini dan dia baru saja pulang dari busan satu jam yang lalu. Dia bilang dia lelah tetapi ketika aku mengatakan bahwa kita akan makan ayam dan memiliki kejutan untuknya, dia langsung setuju dengan ku. Aku yakin dia akan sangat terkejut saat melihat Jennie, sama sepertiku saat pertama kali bertemu.
"Jisoo, sudah kubilang itu rahasia. Tapi, aku berjanji kamu akan terkejut ketika kita tiba di sana" kataku meraih dompetku dan mengoleskan lipstik tipis di bibirku. Jisoo menatapku dengan seringai.
"Apakah kamu yakin kita akan bertemu seorang teman? Hanya seorang teman?" Katanya sambil menaikkan alisnya. Aku berhenti pada apa yang aku lakukan dan menatap Jisoo.
"Aku sudah mengatakan nya Jisoo. Itu hanya teman!" kataku, menyelipkan lipstik di dompetku sebelum membawa nya ke mobilku. Aku memberikan secarik kertas yang diberikan Jennie kepada sopirku dan bersandar ke kursiku untuk bersantai. Aku perlu bersantai.
__________
Aku tiba di restoran yang Jennie bilang, dia bilang itu restoran nya. Dia membuka restoran ini beberapa bulan yang lalu dengan nama ibunya karena itu adalah mimpinya. Impian ibunya.
Aku menelan ludah menatap tanda besar di atas restoran. 'Restaurant KIMchi'. Jisoo menyenggol lenganku sebelum mencondongkan tubuh untuk berbisik padaku
"Restoran siapa ini?" Dia berkata. Aku tersenyum padanya sebelum menyeretnya masuk. Kami disambut oleh seseorang yang aku pikir, sekretaris Ibu Jennie.
"Miss, apakah Anda Miss. Manoban?" Aku menganggukkan kepalaku dan meraih lengan Jisoo, mengikatnya di lenganku saat aku tersenyum padanya.
"Oke, lewat sini Miss" Dia berkata dan aku menganggukkan kepalaku sebelum mengikutinya. Ketika aku sedang berjalan, Jisoo di samping ku berbicara tanpa henti tentang restoran dan kemungkinan seberapa kaya teman ku.
"Mungkin, kamu menangkap teman baik huh? Restoran ini terlihat bagus dan unik. Mereka memiliki banyak pelanggan tetapi kamu akan bertemu dengannya di ruang VIP? Wow! Dia pasti sangat sangat kaya ya? Dari mana kamu mengenalnya? Di internet atau apa? Aku punya firasat bahwa ayam di sini akan sangat enak" Dia terus mengoceh sampai kami mencapai pintu. Wanita itu membungkuk pada kami sebelum membuka pintu. Orang di dalam tersebut melirik ke arah kami dan tersenyum. Jennie-dengan kakaknya. Dia tersenyum padaku dan matanya tertuju pada Jisoo, matanya melebar dan dengan cepat tersenyum sebelum berlari ke arah kami, memeluk Jisoo dengan pelukan.
"Ya Tuhan Jisoo!" Dia berteriak cukup untuk kami di dalam ruangan untuk mendengar nya. Suaranya bergetar melalui hall pintu yang terbuka.
"Ah-maaf aku memotong ini, tapi maaf? Aku bahkan tidak tahu kamu rindu? Maksudku kamu cukup tampan tapi aku tidak begitu mengenalmu" Aku terkekeh padanya. Dia menatapku dengan bingung.
Jennie melepaskan pelukan mereka sebelum menatap Jisoo dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dia menggelengkan kepalanya sebelum tersenyum dan Jisoo membuatku tersenyum.
"Kamu banyak berubah Jisoo-unnie" katanya sambil tersenyum yang menampilkan gummy smile nya. Jisoo menatapnya sejenak sebelum menggelengkan kepalanya.
"Maaf, tapi aku tidak mengenalmu, sungguh!" Dia berkata bingung, melirikku lalu melirik kembali ke Jennie.
"Ini Jennie! Jennie Kim! Yang gendut, Unnie kenapa bisa lupa denganku!" Jennie merengek manis. Jisoo melebarkan matanya dan rahangnya jatuh sementara tangannya menutupi mulutnya yang sekarang super duper terbuka.
"JENNIE KIM?!" Dia berteriak membuat Jennie tertawa dan menganggukkan kepalanya.
"The Jennie Kim" katanya dan begitu saja Jisoo tiba-tiba memeluknya erat sambil menggumamkan hal-hal yang bisa kudengar.
"Wow kamu berubah! Kamu mencapai impianmu ya Tuhan! Aku tidak tahu bahwa kamu adalah Jennie yang sama dari YGU! God! Aku merindukanmu, aku sangat merindukanmu my baby" kata Jisoo membuatku mengerutkan alisku. 'my baby'?
"Jisoo tenang, God! Haha. Ayo duduk dan bicara" Ucapnya sambil melepaskan pelukannya. Matanya menatapku dan dia tersenyum sebelum memelukku. Aku memeluknya kembali sebelum menepuk punggungnya.
"Terima kasih sudah membawanya ke sini" Ucapnya. Aku tersenyum padanya meskipun dia tidak bisa melihatku karena wajahku terkubur di lehernya.
"Sama-sama" kataku. Dia menarik keluar dan mencium keningku sebelum mengambil pinggangku dan menyeretku menghadap kakaknya.
"Jiyoung oppa, ini Lisa. Lalisa Manoban. Lisa, ini kakakku. Jiyoung Kim" ucapnya sambil tersenyum padaku. Aku tersenyum pada kakaknya sebelum menundukkan kepalaku tapi kakaknya tetap tegas dan mengangguk padaku. Jennie menghela nafas sebelum meraih tanganku membuatku menatapnya.
"Kamu lapar? Ayo, kita makan. Ibuku menyiapkan hidangan untuk kita" katanya sambil mencium keningku lagi sambil merapikan rambutku sebelum menarik kursi untukku duduk.
"Ini, makan ini. Ini nasi goreng kimchi terenak yang pernah ada dan yang ini, aku tahu ini favoritmu. Gamjattang. Jisoo di sini, kita punya ayam pedas. Ayo guys makan" Jisoo terkekeh sebelum menyentuh tangannya membuat ku berpaling.
"Kamu sepertinya sangat sangat formal sekarang ya?" Dia berkata sambil tertawa. Jennie menertawakannya sebelum menggelengkan kepalanya.
"Makan dulu baru kita ngobrol, oke?" Dia berkata dengan nada berwibawa. Kami mengangguk padanya. Dia menatapku sebelum tersenyum.
"Lisa?"
"Hm?"
"Kamu sangat cantik dengan pakaian itu. Berpakaian lah lebih sering seperti itu..."
-to be continued-
up terakhir yee, ntar sampe besok ghost mo libur. lebaran gaisss hahahaha
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM NERDY TO DADDY - JENLISA [G!P]✓
Fanfiction[JENTOP] Jennie Ruby Jane Kim/Jennie Kim adalah gadis kutu buku dan terlihat buruk di Universitas nya. Dia hanya memiliki 2 teman yang 'Nerd' seperti dirinya. Sebenarnya dia adalah gadis yang cerdas dan menawan terlepas dari 'kespesialan' nya, teta...