11.LAST

1.8K 266 27
                                    

LISA POV

Aku melihat dua orang bodoh itu sedang membicarakan sesuatu. Maksudku, Jennie dan Irene. Aku sudah tau dari awal bahwa sahabatku, Irene berteman dengan Jennie Kim. Dia bukan orang yang akan menghina orang lain tanpa alasan dan aku tau itu karena dia sahabatku. Aku tidak bisa memaksanya, tapi memihaknya dan sekarang, aku menganggap Irene sebagai korbanku juga. Dia akan menjadi salah satu korbanku. Aku Queen bee dan aku harus memimpin kampus ini. Aku tidak ingin kotoran atau babi jelek berada di kampusku. Aku akan menyingkirkan nya.
.

.

.

.

.
JENNIE POV

Pembicaraan kemarin masih membekas dipikiranku. Aku tidak bisa melupakan nya. Aku tidak ingin pergi ke sana karena orangtua dan ketiga temanku ada disini. Aku tidak tau, apakah aku bisa mendapatkan teman disana. Disini, aku yakin aku punya teman meskipun hanya tiga orang. Tapi tidak ada pilihan, karena orangtua dan oppa ku tau segalanya. Mereka sekarang tau kalau aku di bully dan dipukuli, aku harus menuruti apapun yang mereka inginkan. Mereka menceramahi ku dan menyuruhku untuk memikirkan diriku sendiri serta masa depan ku, aku tidak bisa mengecewakan mereka. Aku harus pergi, pergi ke negara lain dan harus menanggung rasa sakit yang akan aku rasakan karena meninggalkan mereka.

Jisoo unnie dan Chaeyoung sekarang sedang berjalan bersamaku, tapi aku bisa merasakan mereka menatapku dengan rasa ingin tau. Mungkin karena mataku dan pipiku yang bengkak karena menangis kemarin.

"Jen, apa kau punya masalah? Maksudku matamu bengkak, menunjukkan bahwa kamu punya masalah" kata Chaeyoung menghentikan langkahnya.

"A-aku tidak ingin pergi.." kataku menatap mereka. Pikiranku penuh dengan 'pergi..pergi..pergi..pergi ke New Zealand' dan aku tidak bisa menghentikan nya. Aku ingin menangis.

"Apa? Jennie apa yang kamu katakan? Kamu tidak pergi oke? Mereka tidak bisa merebut beasiswa mu, dia hanya seorang Lisa" kata Jisoonie sambil tertawa tapi juga terlihat bingung.

"Ji-jisoonie, k-kamu tidak mengerti" kataku terbata-bata sambil menghapus air mataku.

"Jen, kalau begitu buat kami mengerti, kami perlu tau cerita dibalik air mata itu sebelum kami memberi nasehat" kata Chaeyoung tenang sebelum meraih tanganku, membelai nya dengan lembut dan tersenyum mengangguk padaku.

"O-oppa dan orang tua ku sudah tau"
Mereka terbelalak kaget dan menutup mulut mereka menggunakan tangan.

"Apa yang mereka lakukan? Apakah mereka mengatakan sesuatu pada direktur? Dan mereka mencabut beasiswa mu disini? Hah?" Chaeyoung berkata cemas sambil masih membelai tanganku, mencoba menghiburku.

Aku menggelengkan kepalaku. Mereka menatapku seperti menuntut jawaban dariku dan aku tau, aku harus mengatakan ini kepada mereka. Apakah aku suka atau tidak, aku harus, dan aku perlu.

"O-oppa bilang bahwa--"

"Oh! hallo piggy!! Aku perlu bicara dengan mu" seseorang memotong ucapanku dan itu adalah Queen bee Lalisa Manoban.

"C-Chae, Ji-jisoonie, aku harus pergi!" Kataku dan tersenyum pada mereka, lalu menoleh ke arah Lisa yang menyeringai padaku.

"Ayo pergi! Aku ingin kau cepat!" Kata Lisa sambil menarik rambutku membuatku meringis kesakitan.

"L-lisa please..l-lepaskan aku" kataku memohon sambil memegang rambutku yang ditarik Lisa.

"Tidak! Aku harus melakukan ini, ini akan menjadi yang terakhir, dan aku harus menikmati nya" dia berkata sambil tersenyum sebelum menyeret ku lagi. Mahasiswa lain menatapku, ada yang tertawa, merekam, dan menyeringai. Mereka harus berhenti!

"Lisa please!" Aku berteriak ketika aku sudah tidak tahan lagi. Dia melebarkan matanya dan menatapku dengan rahang terkatup sebelum mendorongku ke loker seseorang.

"DAN SEKARANG KAU PUNYA NYALI MENERIAKI KU?!!!" Lisa berteriak dan menamparku dengan keras tidak hanya sekali, bukan dua kali, tapi tiga kali. Aku meringis kesakitan sambil memegangi pipiku yang sekarang terasa sakit. Sudah ada air mata yang mengalir di pipi ku.

"Oh! Aku lupa, Minggu ini adalah terakhir kali nya aku melihatmu karena kamu akan pindah. Aw aku yakin kamu akan pindah ke kampus murah dan jelek seperti mu. Akhirnya! Kampus ku akan bersih! Tidak ada kotoran, tidak ada Piggy jelek seperti mu! Aku tidak sabar menunggu hari itu datang. Akhirnya aku bisa menyingkirkan orang jelek seperti mu!" Katanya membuatku semakin menangis. Dia menyeringai padaku sebelum berlutut didepan ku, meraih segenggam rambutku dan menarik nya membuatku mendongak.

"Lihatlah jerawat jerawat itu..sangat menjijikkan dan kotor! dan pipi tembem itu, eww! Ditambah poni lengket dan kacamata tebalmu, ditambah semua itu, maka kamu akan sama dengan piggy-yucky gemuk jelek idiot! Wow semua hal negatif ada padamu sekarang ya? Wowwwww" dia berkata kemudian tertawa membuat beberapa mahasiswa yang melihat ikut tertawa. Aku mendesah keras sebelum berdiri, meraih tasku dan mengambil bunga dan surat untuknya. Ini akan menjadi yang terakhir.

"Lisa, aku adalah pengagum rahasia mu, manusia jelek piggy-yucky ini adalah pengagum mu, aku lah yang menyampaikan kata-kata manis yang kamu sukai itu, aku dekat dengan Irene karena itu, Lisa. Aku menyukai mu, tidak tidak, aku jatuh cinta padamu, pembully ku" kataku dengan air mata masih mengalir. Aku bahkan tidak tau kenapa aku menangis. Mungkin karena aku tau dia tidak akan menerima ku.

"P-pembohong bajingan!!!" Dia berkata lalu mengedarkan pandangannya hanya untuk melihat para mahasiswa bergosip dan menunjuk ke arahnya.

"Aku pengaggum rahasia mu Lisa" kataku sambil menyerahkan bunga dan suratku. Dia mengepalkan tangannya dan rahangnya mengeras sebelum meraih surat dan bunga ditangan ku dan merobek nya. Melihat dia merobek suratku, sama dengan merobek hatiku.

"Kau akan membayar untuk ini!! Karena membuatku malu!! Tunggu saja!!!" Katanya menendangku sebelum pergi.

Semua orang tsk! Selalu pergi setelah menyakiti ku.. haish!








-to be continued-

kira² bakal diapain si Jen??

FROM NERDY TO DADDY - JENLISA [G!P]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang