26.NICKNAME

1.6K 241 42
                                    

D-1 MV photoshoot

LISA POV

Namjoon dan Jin pergi ke tempat duduk masing-masing dan mereka sekarang menjadi serius. J-hope memperbaiki mantelnya lalu menunjukkan wajahnya yang tegas di depan kamera. Namjoon melakukan hal yang sama saat mereka bersandar satu sama lain dan menyeringai ke kamera mungkin ingin membuat penggemar mereka gila. Kai dan Seulgi adalah yang berikutnya untuk melakukan photoshoot, seperti namjoon dan J-hope, fotografer menjelaskan tema dan hal-hal yang akan mereka lakukan di depan kamera. Ketika mereka mengangguk, fotografer itu mengacungkan jempolnya dan mereka melakukan hal yang sama seperti J-hope dan Namjoon. Kemudian, Momo dan Jin. Mereka melakukan hal yang sama seperti Kai dan Seulgi. Ketika mereka sudah selesai, fotografer itu berjalan ke arah kami, maksudku, Jennie duduk di sampingku jadi aku menganggapnya sebagai 'dia berjalan ke arah kami'.

"Hai, Jennie. Kamu siap?" Dia bertanya. Jennie tersenyum dan berdiri sebelum menganggukkan kepalanya dan memperbaiki pakaiannya.

"Ya, aku siap. Hanya sedikit gugup, kurasa?" dia berkata. Fotografer itu terkekeh sambil meletakkan tangannya di bahu Jennie dan bergerak seperti membersihkan atau menyingkirkan sesuatu di T-shirt-nya.

"Oke, konsep MV-nya 'badass'. Maksudku, kamu bisa melakukan nya karena aku bisa melihat di dalam dirimu bahwa kamu bisa menjadi dingin dan lembut. Jadi, aku suka itu tentang kamu. Jadilah dirimu dan tersenyumlah ke kamera yang akan membuat penggemarmu liar. Buat aku memekik, Jennie" Ucapnya yang membuat Jennie tertawa. Aku menatap mereka dan aku berdiri.

"Ah, di mana aku akan melakukan giliran ku disini?" Aku bertanya. Jennie tertawa lagi sebelum mengeluarkan suara di belakang telingaku.

"Jangan terlalu bersemangat, Lis. Nanti giliran kita" katanya sambil menepuk-nepuk kepalaku. Aku terkekeh dan menepuk pipinya dengan lembut.

"Oke, my friend, Pastikan untuk membunuh yang itu" kataku. Dia menganggukkan kepalanya lalu kami mendengar batuk keras yang mengagetkan kami berdua. Kami berdua melihat ke arah fotografer saat aku menggaruk tengkukku.

"Yasudah kamu lanjut kan jennie"
.

.

.

.

.
AUTHOR POV

Jennie sudah menyelesaikan pemotretannya, dia akan pergi tetapi fotografer datang ke arahnya yang sedikit mengejutkan Jennie.

"oh hai" jennie melambai dan tersenyum. Fotografer itu tiba-tiba memeluknya yang membuat mata Jennie melebar.

"Terima kasih untuk ini! Kamu, kamu adalah Bias dan Idolaku! Senang bertemu denganmu" katanya sambil hampir menangis. Jennie tersenyum dan menepuk punggungnya.

"Tidak apa-apa, jangan menangis. Terima kasih banyak untuk itu" katanya masih menepuk punggungnya. Fotografer itu melepaskan pelukannya dan tersenyum pada Jennie.

"Aku Dahyun. Kim Dahyun. A-Ah, bisakah kita keluar sekarang? Aku ingin mengenalmu lebih jauh" saat Dahyun menanyakan itu, Lisa tiba-tiba muncul entah dari mana.

"Aku siap, kemana kita akan pergi lagi?" Dia bertanya pada Jennie yang terlihat gugup, menatap dua gadis yang balas menatapnya.

"Erm, a-aku akan makan dengan L-lisa. Mungkin lain kali?" Dahyun mengangguk padanya dan melambaikan tangan pada Jennie dan anggukan untuk Lisa.

.

.

.

.
"Ini enak!" Lisa memuji makanan yang disiapkan Jennie untuknya. Mereka tiba di apartemen Jennie dan Jennie memasak makanan untuk mereka.

"Makanan enak untuk orang hebat" kata Jennie sambil mengunyah makanannya sambil menatap Lisa dengan senyum di wajahnya. Lisa balas menatapnya dengan steak berada di dalam mulutnya. Rahangnya turun dengan mata melebar.

"Aku tidak" dia menyangkal memaksa dirinya untuk tidak tersenyum.

"Ya, benar. Bagaimana kalau kita saling memanggil nama? Mungkin panggilan untuk sahabat?" Ucap Jennie sambil mengelap mulutnya dengan tissue.

"Kamu memikirkan sesuatu yang lucu?" kata Lisa akhirnya dan mengunyah makanannya.

"Kamu" ucap jennie sambil tersenyum. Lisa menatapnya lagi dengan rahang ternganga. Dia melempar garpu ke arah Jennie dan mulai menyembunyikan wajahnya yang memerah seperti tomat.

"Hanya bercanda. Mungkin, bud?" Saran Jennie pada Lisa.

"tidak, terlalu jelas"

"Hon?"

"Apa?! Tidak!"

"Babe?"

"Argh..Tidak!"

"Baby?!"

"Apa? Tidak tidak tidak"

"Sweetie?"

"Jennie stop! Kita bukan pasangan. Pikirkan sesuatu yang lain saja" kata Lisa sambil tertawa tapi Jennie tidak. Dia melihat Jennie yang sedang melihatnya, menatapnya bahkan tidak tersenyum.

"Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah?" Lisa bertanya. Lisa hendak membelai wajahnya tapi Jennie tertawa sambil memegangi perutnya.

"Hahahaha okay I got you!" Kata jennie sambil tertawa. Lisa cemberut dan melempar sendok dan garpu lainnya yang ada di atas meja. Jennie berhasil menghindari barang-barang yang dilempar Lisa.

"Oke oke. Tapi serius kita bisa saling memanggil Babe. Maksudku, orang-orang biasanya memanggil sahabatnya begitu" kata Jennie berjalan ke arah Lisa dengan wajah serius dengan French fries dan chocomilk di tangannya.

"Tapi, bagaimana dengan yang lain? Mereka bisa salah paham," kata Lisa khawatir.

"Kita bisa menjelaskannya kepada mereka. Kita hanya berteman baik" kata Jennie seolah itu adalah hal yang lumrah di dunia.

"Baiklah kalau begitu Babe..."








-to be continued-

Teman baik manggil nya babe :)

FROM NERDY TO DADDY - JENLISA [G!P]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang