Chapter 8. Orang asing

442 47 10
                                    

▪️I'll be Your Man▪️

Homo area. Mohon bijaklah membaca. Bukan area homopobic. Homophobia jangan protes, jika tidak suka jangan dibaca.
.
.
.
Wattpad : @GM_denmple
.
.
.

Happy Reading
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
"Lanjutkanlah kuliahmu. Sangat disayangkan jika kau tidak melanjutkannya. Masalah biaya rumah tangga, aku akan mencari untuk Seunghoon."

Taehyung tak menjawab apa pun. Bahkan saat Seokjin bangkit dan beranjak pergi ke kamar, Taehyung tak mengungkapkan sepatah kata pun. Bukan karena dia tidak suka. Tapi dia terkejut, setiap lontaran yang diucapkan bukankah secara tak langsung membuktikan bahwa mereka memanglah hanya orang asing?

Lagipula siapa posisi Taehyung saat ini? Bukankah sebagai suami? Tugasnya memang menafkahi? Namun kenapa Seokjin seolah tak mendukung lakon yang seharusnya dijalani Kim Taehyung? Kim Taehyung hanya disuruh untuk mengurus dirinya sendiri.

Taehyung akhirnya bangkit. Cukup sudah. Batas kesabaran Taehyung untuk ini sudah cukup. Lagipula Seokjin adalah kakak iparnya, tapi itu dulu, tepatnya sekarang adalah mantan kakak iparnya yang berganti status menjadi istrinya. Taehyung berhak untuk mempertanyakan seluruh isi di benaknya.

Ceklek!

Taehyung masuk dengan lancang ke kamar Seokjin. Membuat pria jakung yang juga baru masuk dan akan duduk jadi terkendala.

"Kenapa kau tidak mengetuk pintu dulu?" ucap Seokjin dengan nada agak marah.

"Kenapa?" tantang Taehyung. "Lagipula apa statusku di rumah ini? Apa aku tidak boleh masuk ke kamar istriku?"

Tak berselang lama, tamparanlah yang diterima Taehyung dan itu sangat jelas terciplak di pipinya. Tidak jerah ataupun merasa bersalah. Taehyung malah tersenyum miris. Kembali dia menatap Seokjin dengan pandangan lekat.

"Hyung, bukan hanya kau korban di sini. Jika ditanya siapa yang paling menderita, maka jawabannya adalah aku." Taehyung menunjuk tepat pada dirinya sendiri. Seokjin tak menjawab, dia diam dengan raut menahan amarah.

"Aku tau semuanya berat untukmu karena kita tidak saling mencintai. Kita dinikahkan karena paksaan. Tapi ingatlah, aku tetap suami di rumah ini. Ada hakku untuk menafkahi kau dan Seunghoon. Kenapa kau seolah memutus hakku dengan mengatakan hal seperti tadi?"

"Cukup, Taehyung." Seokjin masih mencoba tetap sabar. Dia tidak boleh mengeluarkan segala kegundahannya jika tidak ingin semakin memperumit masalah.

"Aku tau semuanya sulit bagimu menerima. Tapi aku juga mengalaminya, Hyung? Aku adik dari orang yang kau cintai. Aku juga terluka atas kepergiannya. Bukan cuma kau jadi kenapa semuanya seolah hanya kau yang berduka---"

Plak!

Sekali lagi Taehyung mendapat tamparan dari tangan Seokjin. Saat wajah Taehyung ingin menoleh, di saat yang sama tangan Seokjin melayangkan tamparan yang sama lagi. Panas dan menyengat, bahkan sampai merah pipi Taehyung.

"Apa kau sudah puas? Sudah puas menyudutkanku?"

Taehyung menatap Seokjin dengan mata berlinang air mata. "H-hyung----"

"Kau ingin tau alasannya, iya 'kan?" Seolah tau apa yang ingin dikatakan Taehyung. Seokjin mendahului ucapan Taehyung. "Kau ingin aku menjawab semua pertanyaanmu, iya 'kan?"

"Oke. Akan kujawab. Tapi siapkan mentalmu baik-baik sebelum menerima jawabannya."

"Yang pertama, aku marah padamu Kim Taehyung. Aku marah karena mengetahui bahwa suamiku koma karena kecelakaan yang disebabkan olehmu---"

I'll Be Your Man [TAEJIN] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang