Chapter 19. Mianhae

832 69 6
                                    

▪️I'll be Your Man▪️





Homo area. Mohon bijaklah membaca. Bukan area homopobic. Homophobia jangan protes, jika tidak suka jangan dibaca.
.
.
.
Wattpad : @GM_denmple
.
.
.

Happy Reading
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
Yang terjadi malam itu.....

Ceklek!

Sebuah tangan melingkar di pinggang Seokjin yang membuatnya tersadar. Seokjin akan melihat siapa yang memeluknya, tapi suara boriton terdengar. "Tetaplah seperti ini, Hyung."

Seokjin mendelik, itu suara Taehyung. Dan bagaimana bisa laki-laki itu ada di kamarnya? Tercium bau alkohol yang lumayan menyeruak. Seokjin pun sadar bahwa Taehyung pasti mabuk.

Tiba-tiba saja bulu kuduk Seokjin meremang saat napas hangat Taehyung menyapa kulit tengkungnya. Ditambah lagi Taehyung semakin mengeratkan pelukannya sehingga wajah dan napas itu semakin dekat pada Seokjin. Sekuat tenaga Seokjin menahan rasa yang menggelitik tersebut, tapi pergerakan tubuhnya yang seolah ingin menjauhi Taehyung malah tanpa sengaja memancing sesuatu di bawah sana yang sudah menegang.

"Jangan banyak bergerak Hyung, kau menyenggolnya," ucap Taehyung yang masih dikuasai alkohol dan obat perangsang.

"Taehyung-ahh, bisa bergeser sedikit jauh, aku---ahh. Apa yanghh eumh~ Taehyunghh~"

Taehyung melumat belakang telinga Seokjin. Membuat pria itu semakin kacau. Seokjin tau ini salah, ia mencoba berbalik meski terlihat susah dan akan mendorong dada Taehyung tapi tidak bisa, tenaganya sudah melemah dan hanya bisa pasrah pada keadaan. Taehyung telah menahan tangannya dan benar-benar mengungkungnya.

"Eungh~" Seokjin melenguh dan sekali lagi dia mencoba untuk lepas dari kungkungan Taehyung, tapi tidak bisa. Kim Taehyung sudah dikuasai nafsu saat ini, sehingga yang terjadi malam itu adalah yang tak diinginkan sejujurnya, tapi saat terjadi mereka menikmatinya, tapi dikembalikan pada kejadian setelahnya, di mana penyesalan akan datang di akhir.

Seokjin ingin marah tapi dia tau Taehyung sedang mabuk berat saat itu dan dia juga benci dirinya. Kenapa? Karena dia juga menikmatinya. Namun dia sudah memukul Taehyung untuk meluapkan amarahnya waktu itu. Mungkin sedikit tenang, palagi Taehyung benar-benar tidak ingat apa pun. Seokjin berpikir, hal memalukan itu tidak perlu diingat. Bagaimana kurang ajarnya dia bercinta dengan Taehyung di kamarnya, di mana ada foto Namjoon sebagai saksi malam itu.

*****

Ceklek!

Seokjin dengar suara pintu terbuka. Seperti sebuah de javu, ia dikembalikan pada malam itu. Kasur yang bergoyang dan tak lama sebuah tangan melingkari pinggangnya dari belakang. Seokjin semakin menangis. Apa ini halusinasinya tentang Namjoon lagi? Atau benar ini Taehyung? Tapi untuk apa pria itu ke kamarnya? Apalagi sampai memeluknya?

Sebuah tangan menggenggam tangan gemetar Seokjin manakala membuat Seokjin sadar, itu tangan suaminya, tangan Kim Taehyung. Sambil terisak ia bertanya. "Kenapa kau ke sini?"

"Apalagi? Tentu saja untuk tidur. Aku lelah bekerja dan aku ingin istirahat."

"Tapi bukankah kamarmu kosong?"

"Aku ingin tidur dengan istriku apa itu salah?"

Deg!

"Ma-maksudmu?" Seokjin menghadapkan dirinya pada Taehyung. Tangan kekar Taehyung yang berurat menghapus jejak air mata Seokjin.

"Jangan menangis, Hyung. Kau akan terlihat jelek nanti." Taehyung menelisik setiap lekuk wajah Seokjin.

"Apa yang terjadi padamu? Bukankah kau membenciku?"

I'll Be Your Man [TAEJIN] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang