Chapter 17. "Ayo mulai dari awal"

580 59 5
                                    

▪️I'll be Your Man▪️

Homo area. Mohon bijaklah membaca. Bukan area homopobic. Homophobia jangan protes, jika tidak suka jangan dibaca.
.
.
.
Wattpad : @GM_denmple
.
.
.

Happy Reading
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
Malam ini sinar rembulan begitu terang. Hari yang cerah sepertinya. Terdengar suara bel dari luar, Seokjin pun membuka dan ternyata dari kurir antar makanan.

"Apa benar rumah Tuan Kim Taehyung?"

"Ya?"

"Ini pesanan ayamnya. Semuanya 8000 won saja."

"Ah iya, tunggu sebentar ya, aku ambil uangnya dulu."

Baru akan berbalik ternyata sudah ada Taehyung di belakangnya. Membuat Seokjin sedikit berjengit kaget. "Eh, Tae? Itu ada----"

Taehyung melewati Seokjin begitu saja. Pria manis ini diacuhkan dan itu membuat Seokjin sakit hati.

"Ini."

"Terima kasih atas pesanannya, Pak." Taehyung menutup pintu dan melenggang menuju sofa tanpa menghiraukan Seokjin. Pria ini benar-benar diacuhkan.

"Papa beli apa?" Taehyung duduk di samping Seunghoon yang tengah menonton televisi.

"Ayam, Seunghoon mau?" Anak itu mengangguk antusias.

"Baiklah, Papa ambil piring dulu untuk ayamnya, ya?" Kembali Seunghoon mengangguk. Taehyung pun akan bangkit tapi .....

"Biar aku saja yang ambil!" tegas Seokjin yang langsung berlari ke dapur, membuat Taehyung mengerutkan keningnya.

"Ini." Seokjin memberikan pada Taehyung dengan senyuman manisnya. Mungkin aneh, tapi Taehyung tak ingin banyak memikirkan kegilaan lagi.

"Mama mau?" tawar Seunghoon. Seokjin sejujurnya ingin tapi ia harus tahan selera. Harus bisa jaga image-nya. Hubungan dia dengan Taehyung bukan hubungan suami istri yang baik, jadi akan canggung jika Seokjin ikut makan dengan Taehyung dan Seunghoon.

Uhuk!

Seunghoon terbatuk. "Ekhem! Kenapa, Sayang? Papa ambilkan air dulu ya?" tawar Taehyung. Tapi lagi-lagi yang bergerak adalah Seokjin dengan menyeru. "Aku saja."

"Ini." Seokjin memberikannya pada Seunghoon. Taehyung melihat keanehan itu tapi ia hanya diam saja.

*****

Kejadian aneh berlanjut. Suara ketukan pintu terdengar di luar kamar Taehyung. Saat membuka ternyata pelakunya adalah Seokjin.

"Ada apa?"

"Apa kau sedang bekerja?"

"Iya, kenapa?"

"Tidak apa, aku akan buatkan kopi, kau mau?" Taehyung termangu sebentar.

"Tidak perlu. Jika aku mau aku bisa ambil sendiri."

"Tidak apa. Aku akan ambilkan untukmu. Jika tidak mau sekarang tidak apa. Nanti kalau ingin minum panggil aku saja, ya?"
.
.
.
Ada yang aneh, tapi apa?
.
.
.
Sudah begitu larut saat Taehyung melihat jam di tangannya. Sepertinya dia sudah harus istirahat, tapi matanya melirik pada tas kerjanya. Ia ambil dan dibuka untuk mengambil sebuah kertas. Taehyung memperhatikan kertas itu dengan raut kurang meyakinkan.

Dia ingin mereka berpisah, tapi saat mendengar ajakan Seokjin tadi sore membuatnya berpikir ulang. Sementara surat cerai sudah tercetak indah sekarang. Seharusnya Seokjin sudah disuruh menandatangani tadi siang, jikalau saja Seunghoon tidak hilang. Tapi gagal.

I'll Be Your Man [TAEJIN] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang