Chapter 18. Surat cerai

712 62 5
                                    

▪️I'll be Your Man▪️

Homo area. Mohon bijaklah membaca. Bukan area homopobic. Homophobia jangan protes, jika tidak suka jangan dibaca.
.
.
.
Wattpad : @GM_denmple
.
.
.

Happy Reading
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
"Taehyung-ah, apa kau tidak ingat apa yang terjadi satu tahun lalu? Saat aku mengajakmu mabuk untuk pertama kalinya di usia mudamu? Apa tidak ada sedikitpun yang kau ingat apa yang terjadi malam itu?" tanya Hoseok.

"Kenapa bertanya hal itu padaku, Hyung? Mana aku ingat. Itu sudah setahun lalu."

"Seharusnya kau mengingatnya, karena hari itu kau sangat bahagia." Taehyung hanya menggeleng tak tau.

"Yak, Kim Taehyung, aku akan berterus terang saja padamu. Kalau hari itu selain alkohol, aku masukkan obat ke dalam minumanmu."

"Obat?" Hoseok mengangguk.

"Obat perangsang hormon."

Taehyung terperangah tak percaya. Melotot menatapi Hoseok. "Kau terkejut atau sedang mengingat sesuatu?" tebak Hoseok.

"Tentu saja terkejut. Apa kau gila!? Untuk apa meletak perangsang dalam minumanku, eoh?"

"Ya aku pikir dengan begitu hubunganmu dengan Seokjin akan membaik. Kulihat hubungan kalian sangat kacau hari itu. Makanya ku-ajak kau minum-minum. Kau yakin tidak terjadi sesuatu? Soalnya aku lihat di lehermu ada ...."

"Ada apa?" Spontan Taehyung memegang lehernya.

"Hei, bukan sekarang, tapi setahun lalu. Lehermu seperti memiliki memar bekas di----ummah."

"Jaga ucapanmu, Hyung! Tidak terjadi apa pun."

"Memangnya kau ingat?" Hoseok masih saja menggoda Taehyung di seberang.

Taehyung terdiam dan dibuat berpikir ulang. "Hentikan. Jangan menggodaku dengan hal konyol yang tak mungkin terjadi."

"Yak! Apa maksud ucapanmu? Kenapa terus menyangkalnya? Lagipula kenapa jika kalian melakukannya? Kau malu aku mengetahuinya?" Hoseok masih saja menggoda Taehyung.

"Papa!"

"Eoh? Anak Papa sudah siap makannya? Mau pergi sekarang?" Seunghoon mengangguk.

"Mau antar Seunghoon pakai motor? Kenapa tidak beli mobil, Tae? Kan lebih aman dan nyaman?"

"Aku tidak bisa mengendarai mobil." Cukup singkat dan Taehyung segera membawa anaknya ke motornya.

"Dadda, Mama!" Anak manis itu melambaikan tangannya pada Seokjin yang tersenyum dan ikut melambaikan tangan.

"Pegangan, Sayang."

"Taehyung, hati-hati ya?"

Taehyung yang baru akan mengegas motornya terhenti. Ah, benar sekali, Seokjin sudah selalu khawatir jika Seunghoon pergi dengannya. Lalu kenapa hari ini dia membawa anak itu? Taehyung mematikan mesin dan kembali mencagakkan motornya.

"Papa, kenapa motornya dimatikan."

Taehyung turun dan menurunkan Seunghoon juga. Membuat Seokjin dan Hoseok heran. Pria itu datang ke hadapan Seokjin dan mengantarkan Seunghoon kembali pada ibunya. Taehyung berjongkok di hadapan Seunghoon. "Sayang, maaf ya, Papa tidak bisa antar kamu. Minta antar sama Paman Hoseok saja ya? Soalnya Papa buru-buru."

Taehyung bangkit. "Hyung, bisa 'kan antar Seunghoon, aku lupa kalau hari ini aku ada urusan mendadak. Maaf ya, merepotkan." Taehyung pun kembali ke motornya.

"Papa!"

Seokjin menahan lengan Seunghoon yang akan berlari ke arah Taehyung. "Mama, tapi Seunghoon mau sama Papa."

I'll Be Your Man [TAEJIN] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang