Hari ini hari jum'at dan Ica harus mulai membantu OSIS hari ini. Karena hari senin mulai di adakan ujian pertengahan semester, dan minggu setelahnya pensi akan di adakan.
Ica menghembuskan nafasnya lelah, jum'at pagi ia ada kelas olahraga ia belum sempat sarapan karena kesiangan bangun.
Sarah memperhatikannya, dan Sarah tidak menjauhinya karena gosip yang sedang hangat ini.
"Lo gapapa Ca? Kalau sakit izin aja ke UKS" memang dirasakan oleh Ica pandangannya sedikit memburam dan badannya sedikit panas.
Kemarin bergadang semalaman dan hanya sempat tidur dua jam untuk mengerjakan sesuatu, perutnya sangat mual sekarang.
Kelas 11 Mipa 2 kini sedang mata pelajaran olahraga dan di suru lari lapangan 5 putaran. Sementara ini baru putaran ke 3 Ica sudah tak kuat.
Bibirnya terlihat pucat, wajahnya yang putih semakin putih seperti mayat hidup. Bukan lebay memang itu adanya.
Brukk
Akhirnya Ica kehilangan setengah kesadarannya semua gelap namun ia bisa mendengar samar beberapa temannya berteriak memanggil Ica panik.
Dirasa badannya terangkat sepertinya ada yang menggendongnya ala bridalstyle, setelah itu Ica benar benar pingsan.
Kini Ica sudah sadar dan ternyata ia berada di uks tentunya, disampingnya ada siswa menunduk tertidur sepertinya.
Memperhatikan siswa itu dan ternyata ia adalah Dito si ketua kelas, Ica mencoba duduk dan ingin mengambil minum di samping ranjang.
Dito terbangun lalu mengambilkan Ica air minum itu.
"Lo udah sadar" Ica mengangguk sambil meminum air putihnya.
"Kalau sakit tuh gausah di paksain, gue berasa lagi bawa mayat hidup tadi" Ica terkekeh mendengan ocehan Dito
"Makasih Dit udah ngerepotin lo" Dito mengangguk anggukan kepalanya pelan.
Lagi lagi Ica terbangun saat pulang sekolah, mungkin karena faktor Ica kurang tidur juga jadi Ica terlelap.
kegiatan belajar pada hari jum'at memang hanya sampai jam 13.00.
"Emm, lo nungguin gue dari awal? Atau emang lo juga yang bawa gue ke uks?" Tanya Ica penasaran dan merapikan duduknya menghadap Dito.
"Ngga gue gantian sama Sarah, malah tadinya lo mau di bawa ke rs sama dia"
"Ah ngga gue cuman kecapean aja kayanya ga sampe harus ke rs"
"Yaudah yu balik Dit" Dito mengangguk lalu mengambil sepatu Ica
"Sorry ya gue jadi ngerepotin lo mulu" Dito berdehem sebagai jawaban lalu ia hanya fokus memainkan ponselnya, Ica terdiam mereka pun melanjutkan jalan ke kelas.
Sekolah masih terlihat ramai karena OSIS dan siswa yang membantu, Ica berhenti berjalan lalu menepuk lengan Dito. Dito berbalik dan menaikkan alisnya bertanya.
"Hari ini kita harus bantuin mereka kan" Sambil menunjuk ke arah kumpulan siswa siswi yang sedang bekerja sama menata ini itu.
Dito melihat ke arah yang di tunjuk Ica dan terdiam sebentar
"Gue udah izin ke panitia buat ga bantuin dulu"
"Kita berdua?" Dito mengangguk dan melanjutkan jalan ke lantai dua.
"Emang boleh?"
"Mereka juga tau lo pingsan sampe pulang gabisa ngelarang juga orang ysng lagi sakit"
Sampai di kelas mereka ternyata sudah sepi, Ica merapikan barang barangnya.
"Lo mau ganti baju atau ngga?" Dito berjalan mendekati Ica, Ica menggeleng lalu mengeluarkan parfum dan menyemprotnya dengan banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My possessive Bad Boy
Random"Lo jadi pacar gue sekarang" perkataan Aland membuat Ica kaget. "apa apaan lo ga bisa gitu, gue aja baru kenal nama lo kemarin" Ica menggelang kuat, posisinya yang kini di pojok membuat ia merasa semakin takut. "Lo ga boleh nolak" Ica terdiam bebera...