Tujuh

7.1K 258 1
                                    

Pagi hari yang cukup cerah, dengan udara yang sejuk senyum Ica mengembang sejak ia kini diperbolehkan membawa mobil ke sekolah barunya.

Dimeja makan sudah terlihat ramai, kini Ica pun ikut duduk di hadapan Aira adiknya.

"Nak, oma nanti pulang sore." ucapan mamahnya membuat Ica berhenti sejenak menyuapi roti isi kedalam mulutnya.

"Oma kenapa cepet banget sih pulangnya." Ica kini cemberut.

"Oma harus mengurus sesuatu disana nak, kamu ngerti dulu ya nanti kalau kamu libur panjang bisa liburan kerumah oma." jawab papahnya dengan lembut, Ica mengangguk kan sedikit kepalanya paham.

****

Disekolah Ica hanya diam saja dengan mata terpejam menelungkupkan kepalanya dibalik lipatan kedua tangannya.

Sarah hari ini tak masuk karena izin ada urusan keluarga,entah Ica tak tau.

Jam pertama freeclass membuat kelas menjadi gaduh, Ica pusing mendengarnya kini ia menambahkan volume musik di hp nya dengan aerphone abu - abu kesayangannya.

Disebelahnya kini ada yang menempati Aland, Ica belum tau karena kini ia mulai ingin terlelap ke alam mimpinya.

Aland terus memperhatikan Ica dengan seksama, ia menyandarakan punggungnya di sandaran kursi dengan tangan yang melipat di dada.

Sudut bibirnya tertarik sedikit membuat senyum yang sedikit dan sungguh tak terlihat.

Keadaan dikelas? Aland sudah menyuruh teman - temannya untuk mengusir anak - anak kelas Ica untuk keluar, sementara di jendela sudah banyak yang memperhatikan bahkan ada yang mengabadikannya dengan hp.

Ica merasa ada orang dihadapannya kini membuka mata secara perlahan.

Mata Ica kini membelak lebar raut terkejutnya sangat terlihat, Aland yang melihat hal itu tersentum menampilkan deret gigi putihnya.

"Lo-lo nga-pain?" Ica menegakkan badannya.

"lo jadi pacar gue" dengan tatapan intensnya Aland berucap, membuat Ica melihat sekeliling kelasnya.

Sepi?

Ica merasa takut sebenarnya, ia berdehem menetralkan suaranya yang terasa tercekat.

"Lo jadi pacar gue sekarang" perkataan Aland membuat Ica kaget.

"apa apaan lo ga bisa gitu, gue aja baru kenal nama lo kemarin" Ica menggelang kuat, posisinya yang kini di pojok membuat ia merasa semakin takut.

"Lo ga boleh nolak" Ica terdiam beberapa detik.

"Lo ko maksa" Teriak Ica ngegas karena kesal.

"Karena gue gasuka di tolak" jawab Aland enteng.

"Gabisa, ko lo maksa gue?" Ica sungguh panik sekarang.

"Ga ada penolakan, karena gue udah nyelametin lo kemarin"

"And you're going to be mine now" setelah itu Aland dan teman - temannya pergi meninggalkan Ica yang terdiam membeku.

My possessive Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang