Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu, namun kali ini sekolah masih terlihat ramai karena kali ini akan adanya sparing antara Sekolahnya dengan SMA cendrawasih.
Ica diam memegang hp nya dengan kaki yang diayun kan menjuntai ke bawah, kini Ica berada di roftoop bersama kekasihnya tentu saja.
Di rooftop ada 6 lelaki dengan satu perempuan yaitu Ica sendiri.
Ica memandang kebawah, namun tiba tiba ada yang menariknya menjauh dari pinggir rooftop.
Ica tersentak kaget saat tubuhnya ditarik kebelakang menjauhi pinggiran roofrop yang memang tak ada pembatas untuk melindungi.
Ternyata Aland lah pelakunya,Ica melotot kearah Aland. Aland bersikap santai namun ada raut cemas di wajahnya.
'Tunggu tunggu, cemas? buat apaan? Lebay aja nih anak' Batin Ica.
"Aland ngagetin gue aja, ngapain sih narik narik." sewot Ica dengan mata melotot sedikit menenggakkan kepala karena Aland yang tingginya melebihi Ica.
Mungkin bagi Ica Aland akan takut dengan mata yang melotot itu, namun Aland malah menarik bibirnya membentuk senyum hanya sedikit memang namun memberikan efek besar bagi Aland pada hatinya yang kini menghangat.
Aland memandang Ica bukan takut malah seperti melihat anak kucing yang sungguh menggemaskan.
Aland terkekeh sebentar membuat teman temannya memperhatikan mereka berdua, Aland biasanya dikenal laki laki yang jarang senyum bahkan terkekeh seperti tadi saja tak pernah rasanya.
Kini Ica menjaga jarak dengan Aland mengambil hp nya lalu menyibukkan diri.
'Pantes aja ngajak pulang bareng, ternyata malah disuru liatin dia sparing'
Sementara Aland kembali duduk di sofa butut bersama teman temannya, namun matanya tak bisa beralih dari kekasihnya setiap gerak - gerik yang dilakukan gadis itu terekam dalam ingatan Aland.
***
Dilapangan basket kini sudah banyak yang menonton, karena memang sparing kali ini berisi cogan - cogan.
Kalian tau cogan kan? itu loh kumpulan cowo ganteng yang banyak cewe pengen jadi pacar nya.
Tapi jangan Aland ya dia udah ada yang punya hhe. [apaasi author:)]
Ica duduk di tempat khusus anak basket, padahal Ica sudah menolak namun Aland lagi pelakunya dia ingin Ica duduk dengan tenang tanpa harus berdesak - desakkan dengan yang lain terutama cowo - cowo yang Aland anggap ingin modus pada Ica.
Memang siapa yang ingin berdekatan dengan lelaki lain ketika pacarnya sendiri sudah ganteng?
Ica menggelengkan kepalanya menghilangkan pikiran itu, lalu mulai memperhatikan lapangan yang sudah terisi anggota yang akan saling berlawanan itu.
Permainan berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan, sekolah Ica memimpin poin yang tertera di papan skor.
Namun ditengah - tengah permainan Ica merasa ada yang tak beres, lelaki dengan perawakan tinggi, rambut lebat dengan wajah yang bisa dibilang tampan sih, Ica melihatnya melakukan kecurangan dalam permainan.
Ica kini mulai memperhatikan dengan serius bahkan kini ia hanya terfokus pada dua orang, yakni Aland kekasihnya dan lelaki berambut lebat tadi.
Bukan apa - apa hanya saja Ica curiga jika lelaki berambut lebat itu ingin mencelakai Aland, terlihat dari gerak - geriknya yang mengikuti Aland kemanapun.
Lelaki itu terus mendekati Aland hingga kini ia memepet Aland dengan mendorongnya dari belakang Aland limbung jatuh kedepan. Lututnya, sikunya serta pelipisnya kini mengeluarkan darah.
Ica bangkit dari duduknya, kini dilapangan mulai ramai dengan suara penonton yang berteriak histeris.
Anggota pemain mendekati Aland untuk membantunya.
Ica berlari mendekati, masa bodo dengan tatapan cewe - cewe di kursi penonton yang mencibirnya.
Dipangkunya kepala Aland, kakinya kini sedang di urut oleh wasit. Sambil mengibas - ngibaskan tangannya di atas pelipis Aland Ica berdoa agar kaki Aland tak kenapa kenapa.
Ica pun merasa ada yang memperhatikan nya dari depan namun ia tak ingin berbagi fokus dari Aland.
"Jangan merem Land" Ica mulai khawatir ia tak mau Aland pingsan disini.
"Pak masih lama ya, mending ke rumah sakit aja." Ica mulai panik ketika Aland menutup matanya.
Aland meraih tangan Ica dan menggenggamnya "Gue kuat, gue ga kenapa kenapa Icaa, gue kan harus menang biar di traktir ama lo" terkekeh Aland ketika mengingat perjanjian nya dengan Ica di lapangan sore hari kemarin.
Kemarin
Saat ini Ica dan Aland berada di lapangan basket sekolah, Ica hanya memperhatikan Aland yang sedang mendribble bola dan men shot ke dalam ring.
"Besok gue ada sparing, lo nonton ya semangatin gue" sambil berjalan mendekati Ica Aland berbicara.
Mengambil air minum dari tangan Ica.
"Gabisa" jawab Ica cepat.
"Ayolah Ca, nanti gue ajak jalan - jalan deh" dengan muka memelas Aland memohon, baru kali ini Ica melihat Aland dengan rasa gemas.
Ica terdiam lalu berpura - pura sedang berpikir, sedangkan Aland semakin memelas.
"HAHAHAHA" Ica tertawa terbahak bahak melihat Aland, membuat beberapa siswa - siswi memperhatikan mereka berdua.
Mengontrol suara tawanya kini Ica berdehem dan menanggukkan kepala setuju.
"Oke, nanti ajak gue ke pantai ya. Dan kalau besok lo kalah traktir gue selama seminggu oke?" Dengan nada menantang Ica berbicara
Aland terkekeh lalu menangguk
"Dan kalau gue menang lo harus turutin permintaan gue oke?"
"Deal" dan mereka berjabat tangan
KAMU SEDANG MEMBACA
My possessive Bad Boy
Random"Lo jadi pacar gue sekarang" perkataan Aland membuat Ica kaget. "apa apaan lo ga bisa gitu, gue aja baru kenal nama lo kemarin" Ica menggelang kuat, posisinya yang kini di pojok membuat ia merasa semakin takut. "Lo ga boleh nolak" Ica terdiam bebera...