EnamBelas

4.8K 150 0
                                    

Aland dan Ica benar benar menikmati hari ini, hari yang menyenangkan untuk mereka berdua.

Hari semakin sore perjalanan jauh, Ica terlihat kelelahan hingga ia tertidur. Aland menepikan mobil lalu memandang Ica sebentar, mengambil selimut di kursi belakang. Aland memang sudah menyiapkan ini untuk Ica. Lalu Aland melanjutkan perjalanan pulang dengan Ica yang masih tertidur pulas.

Kini mereka berada di gerbang rumah Ica dengan pagar hitam yang menjulang tinggi.

"Makasih Land" dengan senyum yang mengembang Ica tunjukan. Ica bahagia karena sudah lama tidak pergi ke pantai.

Aland ikut tersenyum dan mengusap rambut Ica

"yaudah gue balik ya, hati - hati dirumah."

Setelahnya Ica masuk dan mendengar suara deru motor yang kian menjauh.

*****

Sebenarnya Aland tak langsung pulang ke rumah, melainkan pergi ke sebuah rumah sederhana yang kini ramai dengan teman - temannya.

"Widih baru dateng nih yang abis ngedate" suaranya yang kencang membuat orang orang pun memperhatikan, lelaki berambut hitam legam itu.

"Apaan si lo Rik" teman sebelahnya menoyor kepala nya dengan keras.

Sang empu nya mengaduh kesakitan.

"Sialan lo"

"Berisik lo Rik kaya ibu - ibu komplek gue kalo ngegosip" sahut lelaki di ujung ruangan dengan suara toa nya.

Sementara itu Aland hanya diam dalam duduk nya memandang benda pipih canggih di genggaman nya.

Dua tepukan ia rasakan di pundak bagian kanan nya.

"Gausah dipikirin" Agam iya dia teman yang paling mengerti Aland, Agam teman yang menurutnya paling dewasa dengan pikiran yang bijak nya.

"Mereka tetep berharga atas diri lo, coba berdamai sama masa lalu. Gue tau ini ga segampang apa yang gue omongin sekarang pasti berat buat lo, tapi mulai saat ini coba lo hapus rasa benci lo jalanin apa yang seharus nya lo jalanin dengan hati lo bukan dengan kebencian lo." Setelah itu Agam melenggang pergi meninggalkan Aland yang termerenung.

Teman teman yang lain hanya diam melanjutkan aktivitas masing - masing tanpa mau ingin tahu apa yang mereka bicarakan.

Apa gue bisa?

My possessive Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang